Pertemuan Dua Keluarga

2 0 0
                                        

Bandung

Waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam. Keluarga Lana tampak sangat sibuk menata meja dengan berbagai jenis sajian makan malam. Ya, keluarga Alva akan segera datang.
" Non Lanaaaaa.... " teriakan Mbok Sum nyaring menyadarkan Lana yang mematung di depan cermin.
Ia masih belum siap, belum siap menghadapi acara malam ini, belum siap menerima perjodohan konyol ini, belum siap menerima kedatangan keluarga asing yang sama sekali tidak ia kenal. Belum siap bertemu Alva, pria yang katanya adalah calon suaminya.

" Iya mbokkkk, Lana masih ganti baju "

Tiba tiba Mbok Sum sudah berada di depan pintu kamar Lana yang tidak menutup dengan rapat.

" Non,, tamu nya udah dateng non, tapi calon suami nya non Lana Mbok nggak liat "

"Ih mbok ini.. biarin aja dia gak dateng, jadi ada alasan Lana nolak perjodohan ini"

"Sstt.. jangan ngomong gitu non, ibuk sama bapak udah happy banget tu mau punya mantu "

Lana menghela nafas panjang. Ia malas memperpanjang obrolan ini dengan Mbok Sum karena dia tau pasti Mbok Sum Pro terhadap perjodohan ini.
Berusaha untuk tidak mengecewakan kedua orang tua nya, Lana turun perlahan untuk menyapa tamu yang sudah hadir.

Terusan selutut nya berayun ringan saat Lana menuruni tangga rumahnya. Rambut cokelat panjangnya di ikat Ponny Tail rapi dengan beberapa anak rambut yang menjuntai, ia juga memoles make up ringan agar terlihat segar.

Bunda menghampiri putri semata wayang nya. Menarik lengan Lana agar mendekat.

" Jeng, ini putri saya Alana, "

Alana tersenyum simpul dan mengulurkan tangan menyapa wanita paruh baya di hadapannya. Sekilas penilaian Lana terhadap wanita ini, Cantik. Usianya mungkin sekitar 50-an lebih tapi kecantikannya sama sekali tidak memudar.

Mama Alva menyambut uluran tangan lana dan mendekap Lana lembut.

"Senang ketemu sama kamu sayang, kamu cantik sekali, saya Tante Claudya mommy nya Alva, ini papa nya Alva Om Brawijaya, dan ini Viona Kakaknya Alva. Maaf ya acaranya tiba tiba gini, maaf juga Alva agak telat datengnya, katanya masih meeting," Tante Claudya memperkenalkan diri dan keluarganya dengan panjang lebar, sambil menyerahkan beberapa paper bag kepada Bunda Lana.

" Oleh oleh sedikit dari Jakarta jeng, saya bingung mau kasi oleh oleh apa buat calon besan," gurau mama Alva ditimpali tawa renyah Bunda Lana. Mereka tampak sangat Akrab padahal mungkin baru beberapa kali bertemu.

Kedua calon besan itu kini duduk santai sambil mengobrol di ruang tamu. Gelak tawa kedua keluarga itu tampak seperti sudah kenal lama. Terutama Daddy Lana dan papa Alva, mereka seperti sahabat lama yang baru berjumpa kembali. Lana hanya senyum ringan dan sesekali tertawa menimpali celoteh kakak Alva yg ternyata sangat friendly.

" Jeng, kita makan duluan yuk, mungkin Alva nya masih di jalan , kasian ini Bapak Bapak pasti udah laper " Bunda Lana menawarkan makan malam kepada mereka.

" Boleh banget itu jeng, dari tadi bau masakan nya udah menggoda banget " , seru Mommy Alva dengan antusias.

Mereka memulai makan malam tanpa menunggu Alva. Dalam hati Lana merasa sangat bersyukur karena mungkin Alva menolak perjodohan ini jadi dia pura pura terlambat datang. Ia yakin, mana ada orang yang dengan senang hati dijodohkan. Setidaknya bukan dia yang menolak perjodohan konyol ini, tetapi calon nya. Dengan begitu bunda dan daddy tidak akan kecewa padanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 31, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WE ARE ....Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang