PROLOG

1.7K 103 3
                                    

Angin menerpa tirai putih yang terpasang di jendela di ruangan yang bernuansa putih.

Angin tersebut terus membelai 2 orang namja yang berbeda ruangan namun ruangan tersebut serupa.

2 buah ruangan serupa namun memiliki tujuan yang berbeda.
Tujuan yang berbeda dari kedua orang yang berbeda pula.

Perlahan angin tersebut semakin menjadi jadi membuat kedua namja tersebut terbangun secara serempak.

Ketika mereka terbangun angin itu pun menghilang dan semua terasa sunyi. Sepi..... Tak ada suara satupun yang mengganggu mereka.

Namja pertama mendudukan dirinya di kasur putih tempat tadi ia tertidur. Ia menyipitkan matanya mencoba memfokuskan matanya agar ia dapat melihat dengan jelas.

Ketika mendengar suara pintu terbuka perlahan namun suaranya sangat nyaring di telinganya , ia pun bergidig ngeri. Namun rasa takutnya berubah menjadi rasa penasaran yang sangat besar ketika ia mendengar langkah kaki seseorang yang terdengar seperti berjalan di dalam sebua lorong kosong.

Ia pun berdiri dan melangkahkan kaki nya menuju suatu objek dan kemudian menyibakkan tirai putih yang menutupi pintu di ruangan yang ia tempati.

Tirai tersebut pun terbuka menampakan daun pintu yang cukup besar untuk ruangan yang besarnya tidak lebih hanya untuk satu orang.
Ia meraba-raba pintu tersebut mencari sebuah benda yang dapat membuka pintunya itu.

Klek. Tak sengaja ia menyentuh sebuah kotak kecil yang ada di pintu tersebut.
Pintu tersebut perlahan terbuka menampakan kegelapan di luar sana.
Memang tidak jelas, tapi setidaknya ia masih dapat melihat cahaya di sana.

Namja itu pun memberanikan dirinya untuk melangkahkan kakinya keluar dari ruangan tempatnya saat ini.

Namja itu pun keluar dan pintu tempat ia keluar tadi pun menghilang, dan semua pun menjadi gelap.
.
.
Tik
.
.
Tik
.
.
Tik tok

Suara jam pun terdengar di telinganya walaupun samar ia tau itu sebuah suara jam.

Ia melangkahkan kakinya mengikuti suara jam.
Suara itu pun menjadi tumpuan arahnya saat ini.

Perlahan tanpa ia sadari, ia berjalan menapaki sebuah garis sinar yang menuntunnya menuju sebuah tempat yang akan menjadi takdirnya .

Sebuah gerbang bercahaya pun terlihat di depannya saat ini.

Namun apa yang namja ini lihat sekarang?

Ia melihat seorang namja yang sedang berdiri di sana juga.

Namja yang ia pandangi terlihat berbicara sendiri.
Ia tidak mengerti apa yang namja itu katakan.
.
.
.
.
Perlahan namja yang ia perhatikan pun menghilang seperti debu.
.
.
Ia merinding melihat kejadian tadi
Ia tak tahu harus berbuat apa lagi.
Ia berpikir apakah nasibnya akan seperti namja yang tadi atau tidak?
.
.
.
.
.
Dia terpaku disana
Menunggu nasibnya.
_______________________________

안영 !
Selamat datang di ff ke dua ku
Maapin ya buat ff yang pertama .
Bukan maksud nelantarin
Tapi....
Ff yang sebelumnya masih lanjut kok
Tapi.....
Agak lama
Tak apa ya?

See you

THE OTHER [2 Week With You]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang