2. - D u a -

29 2 0
                                    


Sendiri, dirinya berada sendirian di atap sekolah barunya setelah menjebol pintu atap yang terkunci. Dirinya menikmati angin sepoy – sepoy yang menerpa kulit wajahnya dan langit biru yang menemaninya. Dia bersyukur karena sekarang masih pagi dan matahari tidak terlalu menyengat kulitnya serta tidak juga menghalanginya untuk menikmati pemandangan langit biru yang sangat di sukainya.

TEEETTT.... TEEETTT..

Bel istirahat berbunyi, itu artinya sudah hampir satu jam lebih dirinya berada di atap sekolah ini dengan bungkus cemilan yang berserakan di lantai. Pantatnya yang menempel di pagar pembatas atap ini terasa enggan untuk berpindah tempat. Dirinya sekarang sedang menikmati pemandangan dimana calon teman – temannya (?) yang berada di lapangan kini sedang bercanda gurau, bermain dan berolahraga bersama.

Sebuah senyuman tipis terlukis di bibirnya ketika melihat tingkah konyol murid – murid sekolah ini. Mereka tampak bahagia tanpa beban, mereka tampak sedang menikmati hidup ini dengan barang – barang mewah yang mereka gunakan, mereka tampak bahagia dengan hal – hal yang dapat mereka banggakan dan mereka tampak bahagia ketika salah satu teman mereka memasang wajah iblis di belakang mereka kemudian memasang wajah malaikat di depan mereka. Benar – benar drama, sekolah ini penuh dengan drama kehidupan tingkat tinggi dan itu artinya akan sangat menarik. Kehidupan sekolahnya akan sangat menarik mulai sekarang karena dirinya bisa mengusik kehidupan mereka yang bagaikan drama. Tapi tunggu dulu ! kenapa dirinya harus mengusik kehidupan orang lain di saat kehidupannya saja juga terusik ? kenapa dirinya ini akan sangat menarik ? kenapa ? pertanyaan demi pertanyaan bermunculan di kepalanya.

Tapi tak lama kemudian sebuah senyuman kembali tersungging di bibir tipisnya ketika dirinya mendapatkan jawaban atas pertanyaannya sendiri. Mungkin jawaban yang tepat adalah karena dia ingin bersenang – senang  ? dia akan menjadi iblis bermuka dua atau mungkin akan menjadi malaikat berstatus ganda. Mungkin saja kan ? :D

Nah ! sepertinya sudah saatnya dirinya turun kebawah untuk mengetahui fenomena apa yang akan terjadi hari ini.

Entah kenapa dirinya sangat suka memperhatikan dan mengamati bagaimana tingkah manusia yang ada di sekitarnya. Dirinya benar – benar tertarik dengan tingkah laku dan sifat yang di miliki setiap orang yang... eh tunggu dulu, sepertinya sekarang dia sudah mempunyai tujuan hidup untuk selanjutnya.

"ARZYA MAU JADI PSIKOLOG YANG HANDAL !!!!!" teriaknya dengan senyuman yang sangat lebar kearah langit nan biru hari ini.

"ARZYA TURUN DARI SANA !" teriakan itu sontak saja membuat zya tersadar dari mimpi indahnya dan melihat ke bawah, kearah si pemilik suara.

"sial !" umpatnya ketika sadar siapa yang sedang melihatnya dari bawah sana. Sang iblis bertanduk api melihat kearahnya dengan tatapan membunuh miliknya. Kelar sudah kebahagiannya hari ini.

~~~

Setelah di marahi habis – habisan oleh bu kai , kini nasib zya berakhir dengan penembusan dosa dengan cara di hukum memungut 500 sampah di seluruh sekolah ini. Sialan guru itu, dia tidak main – main dalam memberikan hukuman, apa di sekolah ini tidak ada tukang bersih – bersih sampai – sampai harus dirinya yang melakukan ini ?

Satu demi satu zya mengambil sampah yang berserakan di sekitar koridor sekolah ini, sial ! kenapa banyak sekali, apa ini benar sekolah favorit di kota ini ? mungkin orang salah tentang hal itu sekolah ini tampaknya lebih cocok di sebut sekolah sampah, lihatlah sampah yang di pungutnya saat ini sudah hampir satu karung beras tapi sialnya belum juga mencapai target.

Ting !

Tiba – tiba sebuah ide berlian untuk meringankan hukumannya terlintas di kepalanya, dengan senyum lebar zya melangkahkan kakinya dengan lebar ke sebuah tempat sampah, lalu memasukkan sampah – sampah itu kedalam karung yang di bawanya saat ini. Selesai ! pikirnya.

"arzya ! letakkan lagi sampah – sampah itu ke tempatnya !" zya yang mendengar suara itu sontak saja terkejut dan tak menyangka jika aksinya ketahuan. Dari mana dan kapan datangnya guru itu ? kenapa dia tidak mendengar langkah kaki seseorang ke sini ataupun firasar buruk di sekitarnya ? kenapa ? ya Tuhan. Dia ingin semua ini cepat berakhir.

"saya menyuruh kamu untuk MEMUNGUT ! bukan mengangkut sampah – sampah itu dari tempatnya. KEMBALIKAN !" mendengat titah telak itu mau tidak mau zya harus mengembalikan sampah – sampah itu ketempatnya, walaupun ide berliannya itu harus gagal.

"permisi bu'" pamitnya dengan lesu menjauhi bu kai.

Dengan sedikit fokus dan buru – buru zya kini memungut sampah – sampah yang berserakan itu, dia ingin hukumannya cepat berakhir, tidak peduli apa yang terjadi, dia ingin semua ini cepat berakhir.

PLUK !

Sial ! umpatnya dalam hati ketika sebuah botol plastik minuman mengenai kepalanya.

"ups ! sorry ya, gue sengaja kok" ujar seorang perempuan yang sumpah ! tidak di kenalnya sama sekali dan sok manis di depannya. Sabar zy, sabar !

Zya memandang kumpulan gadis drama itu dengan sebuah senyuman lebar yang di paksakan, senyumannya seperti menyiratkan, pergilah ! sebelum ku kunyah kalian semua !

"gue baru tau kalo kita punya tukang SAMPAH baru" mereka tertawa di akhir kalimat teman mereka. Apa yang lucu dari ungkapan itu ? dasar gila. Pikir zya sambil menggelengkan kepalanya heran.

"ups ! hei lo ! tolong ambilin kaca gue dong" ingat zya, kamu anak yang baik, jadi kamu harus menolong orang yang lemah. Setelah menghembuskan nafas beratnya akhirnya dia kembali ke tempatnya tadi untuk membantu gadis itu memungut cerminnya.

"ambil" setelah memberikan itu, zya kembali melangkahkan kakinya menjauhi gerombolan gadis bodoh itu. Kenapa di katakannya bodoh ? karena jujur saja, mereka itu cantik, tapi cantik mereka hanya karena makeup tebal bukan karena otak tebal.

"ups, jatuh lagi !" mendengar suara cempreng itu lagi membuat langkah zya terhenti dan tangannya harus tergenggam dengan kuat karena menahan kesal, semoga saja dirinya masih bisa mengendalikan dirinya.

"eh, lo ! ambilin gih" zya yakin, jika bukan dia yang disuruh kali ini. Zya masih terdiam di tempatnya, menunggu siapa yang akan di suruh oleh mereka kali ini.

Gadis yang disuruh oleh mereka dengan wajah polosnya mengikuti apa yang mereka suruh dengan sedikit berlari kearah tangga untuk mengambil cermin tersebut.

"eh ! siapa suruh lo lewat tangga, lewat sini, lo manjat !" suruh gadis sebelumnya.

"tapi kak, aku... pakai rok" ujar gadis yang disuruh itu dengan takut – takut.

" emang gue pikirin ? gue maunya lo lewat pagar, manjat sinta, manjat !"

Mendengar hal ini membuat rasa kesal yang ada di dadanya sudah tidak bisa di tahan lagi. Cukup ! cukup, sampai di sini mereka bisa main – main di depannya. Ini sudah keterlaluan, bagaimana jika gadis yang mereka suruh tadi terjatuh dan salah satu bagian dari tubuhnya patah atau semuanya patah ?. Mereka keterlaluan. Disini dia tidak ingin dikatakan pahlawan kesiangan, seperti yang di katakannya tadi dia akan membantu orang malang yang di jumpainya.

Saat zya berbalik di lihatnya gadis yang mereka suruh tadi sedang berdiri ragu – ragu di pagar pembatas sekolah ini. Sejujurnya dia juga merasa takut untuk menaiki pagar yang ada di depannya, dia takut jika nantinya dia terjatuh dan.... hah ! sinta ! itu tidak mungkin terjadi. Kamu pasti bisa sinta !

my crazy lovely girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang