Teeeettt... teettt... teeett...
Bunyi bel, tanda masuk ke kelas dan dimulainya sebuah mata pelajaran akhirnya berbunyi pada pagi hari ini.
"hei, kalian ! budek ya ? itu bel masuknya udah bunyi ! cepat masuk kelas !" teriak marah seorang guru wanita sambil menunjuk beberapa siswa yang masih bersantai di depan kelas XI IPA 1 dengan penggaris kayu panjangnya. Menyadari kehadiran guru wanita tersebut membuat para siswa itu berlari terbirit - birit ke dalam kelas, melihat teman mereka berlari seperti itu sontak saja membuat siswa yang ada di dalam kelas yang tadinya ribut dan sibuk dengan urusan mereka masing - masing kini kembali ke tempat duduk mereka dan bertindak layaknya murid baik - baik yang siap belajar.
Suasana kelas menjadi hening ketika guru yang biasa di panggil muridnya bu kai itu baru memasuki pintu kelas. Bu kai memandangi muridnya satu - persatu dengan tatapan tajamnya, seakan - akan sedang mengscane satu persatu muridnya dari depan pintu sampai dirinya duduk di meja ajarnya.
Setelah meletakkan buku - buku yang tadi dibawanya, bu kai maju beberapa langkah ke tengah - tengah kelas.
"kalian kedatangan temen baru" ujarnya datar tanpa ekspresi.
"zya masuk !" serunya, tak lama seorang murid perempuan yang menggunakan seragam putih abu - abu masuk kedalam kelas dengan senyuman cerahnya.
"perkenalkan dirimu"
"hi...na..."
"jangan lama - lama ! 2 menit, cukup" murid yang bernama zya itu memasang wajah datarnya, tidak suka akan pemotongan yang dilakukan bu kai.
"yo, what's up ! nama gue arzya nura adipati. Kalian bisa panggil gue zya. Nice to meet you guys. Thanks" ujarnya cepat ala rapper yang di akhiri dengan smirk.
Mereka yang mendengar dan menyaksikan perkenalan zya sontak berteriak dan bertepuk tangan heboh karena mereka pikir kehadrian zya sepertinya akan menarik dan menyenangkan, buktinya gadis ini berani memasang wajah datar dan bertindak semaunya di hari pertama dirinya masuk ke kelas neraka ini bersama bu kai, padahal jelas sekali tadi mereka sangat ketakutan ketika bu kai memasuki kelas mereka.
"arzya" desis bu kai, yang sontak saja membuat zya menoleh kepadanya dan membuat diam murid yang lainnya.
"iya ?" jawabnya dengan sok imut. Anak ini benar - benar cari mati rupanya, pikir mereka sama.
"apa seperti itu cara perkenalan yang sopan ?"
"yap" jawabnya dengan cepat dan berhasil membuat kilatan marah tergambar di mata bu kai.
"ARZYA ! kam..."
"ayolah bu', apa saya harus bertindak kolot dengan memperkenalkan diri saya seperti di jaman ibu' sekolah dulu ? oh c'mon mam, this is 2016"
"kamu ini ya, dasar...."
"sabar bu, sabar bu ! entar darah tingginya kambuh" ujar zya sambil berjalan menuju bangku kosong yang di lihatnya di pojokan kelas ini tanpa di persilahkan terlebih dahulu oleh gurunya.
Bu kai yang melihat itu sontak memejamkan matanya berharap dengan seperti ini dirinya dapat menenangkan dirinya dari amarah yang sudah ada di ubun -ubunnya saat ini.
"arzya ! kamu belum saya persilahkan untuk duduk !" geram bu kai sambil menatap zya dengan mata yang siap menyantap zya.
"kaki saya pegal bu', kalo berdiri terus entar kaki saya varises lagi. Kalo udah varises emang ibu mau tanggung jawab ? enggak kan ?"
"ARZYA !" teriak bu kai sambil menghentak meja yang membuat mereka semua yang menyaksikan itu tersentak dan menelan ludah ketakutan. 'siap - siap, iblis marah' batin mereka semua sambil memandang bu kai dengan tatapan waspada.
"astargfirullah, ibu ! berisik banget sih ? ini kelas bukan hutan !" teriak zya, sambil berdiri karena terkejut dengan tindakan dan suara bu kai.
"saya keluar !" ujar zya dengan sedikit kesal lalu keluar kelas tanpa membawa tasnya.
Mereka yang ada di dalam kelas terperangah atas tindakan tak sopan zya, mereka berpikir bagaimana mungkin dia tidak terintimidasi sama sekali terhadap tatapan dan amarah bu kai yang bisa meledak kapan saja, mereka yang sudah mengenal bu kai atau bisa di bilang murid kesayangan bukai saja masih berhati - hati dalam bertindak dan berkelakuan karena mereka paham bagaimana jika seorang kaira subakti sudah marah dan dendam.mereka pikir sikap zya yang seperti itu mungkin karena dirinya belum mengenal baik bu kai yang terkenal sebagai iblisnya sekolah ini. Ya mungkin karena itu.
Sedangkan bu kai yang berada di dalam kelas itu, kini sedang memijat kepalanya yang terasa pusing, ini adalah pertama kalinya dia merasa hilang akal untuk mengahadapi murid seperti zya. Senakal - nakalnya murid yang pernah di hadapinya ujung - ujungnya mereka akan tetap merasa takut kepada dirinya saat dirinya sudah melakukan tindakan kepada murid tersebut, tapi hari ini... sepertinya hal itu tidak berlaku kepada zya ! hah~ mungkin hari - harinya nanti akan lebih berat lagi.
Mereka yang melihat bu kai mengusap kepalanya merasa waspada, takut jika amarah bu kai kepada zya di limpahkan kepada mereka.
"KALIAN...." dan benar saja. Hari ini akan menjadi kelas neraka bagi mereka.
nasib badan !
KAMU SEDANG MEMBACA
my crazy lovely girl
Romansaselalu tersenyum dan tertawa bukan berarti selalu bahagia. selalu diam, cuek serta kejam bukan berarti tak perduli dan tak punya hati,...