Pagi yang apes banget buat Fanya hari ini. Hari yang telah dia tunggu-tunggu sejak satu bulan yang lalu. "Gila! Sial banget gue hari ini. Udah bangun kesiangan, gak ngerjain tugas, dimarahin dosen, terus dapat tugas tambahan lagi." Oceh Fanya setelah bergabung dengan kawannya di kantin.
"Lagian lo habis ngapain sih, tadi malam? Ampe bangunnya kesiangan?" Tanya Gina.
"lo beneran mau tau, tadi malam gue ngapain?" tiba-tiba wajah Fanya makin memerah karena wajahnya terasa semakin panas, "gue lagi diceramahin ama Nyokap Bokap gue tentang nilai gue..." Fanya merengek. Kawan seperjuangannya hanya geleng-geleng kepala, karena bukan untuk pertama kalinya sahabatnya itu menangis karena diocehin sama orang tuanya, tapi udah beratus-ratus kali.
"emm..." Gina mengangguk, "Seharusnya gue gak tanya..." Sambungnya, "Lo dapat tugas apaan?"
"Biasa.... Nyari buku kedokteran tentang Jantung." Jawab Fanya santai.
"Kenapa itu lagi? Bukannya udah lo beli?"
"Udah sih... tapi tu dosen minta lagi, dari pada gue disuruh ngerjain soal mending beli bukunya buat tu dosen."
"Lo emang ya, dari dulu prinsip lo gak berubah!"
"Yaelah lo kaya baru kenal gue aja.."
"Terus ngapain masih kuliah? Buang-buang duit aja"
"Kalo bukan karena Bokap gue, gue gak bakalan mau kuliah. Oh iya lo ada kelas gak nanti?" Tanya Fanya.
"Gue paling tau, nih. Lo mau ngajak gue ke toko buku kan?" Ucap Gina menebak.
"Tau aja lo.." Fanya tersenyum.
***
Bolak-balik ke toko buku adalah kegiatan rutin Fanya yang bisa dibilang bodoh dalam pelajaran. Bukan karena ingin belajar, tapi ingin memenuhi tugas alias hukumannya mencari buku tentang Jantung terlengkap.
Sesampainya di toko buku, Fanya dan Gina berpencar mencari buku yang dimaksud agar mempersingkat waktu.
"Gin, gue kesana ya?" Ucap Fanya dan hanya dibalas dengan anggukan oleh Gina.
Berjam-jam mereka mencari tapi tak kunjung dapat, Fanya yang termasuk orang yang mudah menyerah akhirnya mengakiri pencariannya dan beristirahat disalah satu bangku.
"Cape juga ya...." Keluhnya sendiri. Tiba-tiba ada seorang remaja perempuan menghampiri Fanya dan bertanya, "Mba, tolong ambilin buku itu dong..." Fanya pun dengan senyumnya mengambilkan buku yang dimaksud,"Ini mba.." Ucapnya.
"Makasih ya, mba... Gini nih contoh petugas toko yang baik, kalo disuruh langsung bergerak. Ini mba uangnya.." Tangan Fanya dimbil dan diberi selembar uang 5.000
"Weh, kurang ajar lo! Gue bukan petugas disini!" Teriak Fanya tak terima. Tanpa dia sadari bahwa teriakannya membuat banyak pasang mata melihat dan berdesis kompak. "Ssshhh...."
Rasa malu menyelimuti Fanya, "Dasar cabe-cabean! Gara-gara lo, gue jadi pusat perhatian!" Batin Fanya.
Pencarian pun dimulai kembali, setelah satu jam dari kejadian tadi akhirnya buku itu pun ditemukan oleh Fanya. Kegembiraan pun mulai melintas, tapi hanya melintas, karena buku itu terlalu tinggi buat Fanya yang bisa dibilang pendek. Melompat adalah pilihan terakhir Fanya, "Buset, tinggi banget sih! Kalo gue punya kekuatan super, udah gue ambil tu buku!" Gumam Fanya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Go Away
Teen FictionMengikhlaskan bukan berarti tak sayang, tapi mungkin ada suatu hal yang gak bisa dipaksakan....