-|WISH|-

179 11 0
                                    

Song Fic - Drabble
Cast : Kwon Hoshi & Jeon Nara

Song : URBAN ZAKAPA - WISH

================================
After a hard day
When I came back home
Something feels strange

Hari itu Hoshi kembali dari kampus dengan hati yang tak biasa. Ia terus saja merasa ada yang menyakitkan di dadanya dan juga sesak yang tak beralasan.

Ia duduk di kasurnya, menatap kosong seisi kamarnya dan meraih dadanya. "Sakiiiitt.." ia meringis.

Matanya terpejam, otaknya memutar setiap kenangan yang ia tak ingin lagi mengingatnya. Tangannya menggenggan erat seprai kasurnya. Hoshi bersedih, ia masih terluka.

Strange dizziness and stuffiness
I don’t know why
Is it okay the way it is?

Hoshi meraih kepalanya, ia merasa pusing dan bingung. Perasaan ini.. Rasa sakit ini.. Kekosongan ini.. Apa? Kenapa? Terus menghantuinya. Setiap malam, setiap saat..

"Apa aku sudah gila?" Kembali iya meraih kelapanya. Hoshi memijat pelan keningnya sambil pikirannya menerawang ntah kemana.

"Kenapa aku terus seperti ini?" Ia terpejam dan merebahkan tubuhnya ke kasur, memaksa dirinya untuk tertidur, namun nihil.

A day or two later, it’s already been a week
Time is moving on
But I’m just looking at the sky with no difinite idea

Hari berganti Minggu, dan waktu terus berjalan. Namun Hoshi tetap dalam situasi yang sama. Merindu dan menyesal.

Ia duduk di kursi taman dan menatap langit malam yang gelap tanpa bintang. "Kosong.. Gelap.. Kesepian.." tangannya seolah menggapai langit. Hoshi merasa malam itu sama seperti hatinya yang kosong dan sepi.

"Nara.. waktu terus berlalu namun hidupku berhenti setelah kau pergi." Hoshi tak bisa lagi menahan air matanya. Kini pipinya basah, titik demi titik air mata meluncur deras dari matanya yang kecil. Pria itu rapuh. Ia tumbang dalam kesedihan yang dalam.

"Bisakah aku ikut dengan mu? Kemana pun kau pergi, aku mau bersama mu Jeon Nara.." Pria lemah itu seolah berbincang dengan langit gelap yang sunyi itu. Tatapan Hoshi lurus kelangit, seolah ia sedang menatap lawan bicaranya.

It’s clumsy to reproach myself and laugh at me
I’m shabby without you

I’m eager to meet you
But if I can’t expect to meet you
What should I do in front of a lot of emotions?

Terkadang Hoshi menghibur dirinya dengan menonton acara komedi agar dirinya dapat tertawa, namun yang ia dapatkan malah air mata. Seolah acara tv pun mengingatkannya pada sosok Nara yg selalu tertawa sambil bersandar di pundaknya saat menonton tv.

"Aku tak berdaya tanpamu Nara. Bahkan Gag Concert terlihat seperti Melodrama untukku," Hoshi menatap sinis acara TV yang menampilkan para komedian bertingkah lucu dengan backsound para penonton yang tertawa geli.

Hoshi terkadang nekat untuk menemui Nara, namun ia yakin kalau Naranya tak akan setuju. Hatinya berdebat antara merebut kebahagiannya atau menyakiti perasaan orang yang ia cinta.

Lagi-lagi akhirnya ia hanya mampu menangis di kamar dan berusaha untuk tetap melanjutkan hidup, walau terasa berat.

I miss you, miss you again
Even I closed my eyes drowned in tears
I keep thinking about you
Do you feel same as me?

Saat di kelas, makan, bahkan tertidur, hati Hoshi terus berteriak merindukan Nara-nya. Saat ia memejamkan matanya, bayangan tentang Nara akan datang dan air mata pasti mengalir tanpa perintah.

Melihat Nara dari kejauahan, menatapnya dengan pria lain dan tak bisa berbuat apa-apa. Hoshi merasa hancur dan tak berarti.

Ia tak bisa apa-apa lagi melihat cincin sudah melingkar di jari manis Nara dan pria itu. Hoshi ingin berdoa yang terbaik untuk mereka tapi hatinya menyuruhnya untuk tidak melakukannya. Ia tetap menginginkan wanita itu kembali padanya. "Aku rindu padamu Nara~" dari sudat kegelapan Hoshi menatap tawa Nara yang tak lagi untunya.

It’s meaningless if I wish I don’t want to love you
But I keep doing it.

Saat ini Hoshi berada dikamarnya. Memohon agar tak mencintai Nara lagi, memohon agar semua ini selesai. Rasa sakitnya.. Rasa rindunya.. Rasa dimana ia ingin Nara terus disampingnya.

Hoshi telah memutuskan..

Keputusannya sudah bulat..

Pria itu pergi mengambil kunci mobilnya dan memacunya sekencang mungkin. Ia tak bisa berhenti memikirkan Nara, ia seperti dibuat gila oleh wanita itu.

"Sabar Kwon Hoshi, semuanya akan berakhir.. dengan tenang.." ucap Hoshi pada dirinya sendiri.

Sekarang tatapannya lurus pada seorang gadis, Jeon Nara. Wanita itu tetapterlihat cantik dengan tawa yang menggemaskan.

Hoshi menginjak pedal mobilnya sekuat tenaga dan memejamkan matanya, "Selamat tinggal Jeon Nara.. Aku mencintaimu.." Beberapa menit kemudian suara jeritan dan ledakan terdengar, memecah keheningan malam.

"Jika aku tak memiliki mu. Tak seorang pun bisa.." Kalimat terakhir Hoshi sambil memeluk tubuh Nara yang bersimbah darah.

Rasa sakit Hoshi akan Nara pun berakhir malam itu. Ia kini tenang sanbil mendekap Nara untuk selamanya.

=============END================

HOSHI LIFE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang