Part 2 - Kate

20.3K 1.8K 41
                                    

Lady Katherine Wood merupakan debutan terbaik selama empat season yang selalu ia ikuti setiap tahunnya. Ia adalah sosok lady sempurna, putri Duke of Wales dan mendapatkan pendidikan terbaik mengenai tata cara menjadi lady yang memesona. Setelah empat tahun menjadi gadis yang memperoleh lamaran terbanyak se-Britania Raya, akhirnya tahun ini ia tunduk dan menerima lamaran dari seorang pria dengan kedudukan tidak tercela seperti halnya dirinya, Duke of Wellington.

Seluruh Britania Raya barangkali sangat senang akan keputusan yang diambil oleh Kate dan pesta pernikahan mereka diramalkan menjadi pesta termegah tahun ini setelah sebelumnya, mereka mengadakan pertunangan dengan pesta yang digelar selama tujuh hari tujuh malam. Namun bagi Kate, seluruh pesta dan gegap gempita yang diterimanya selama sebulan belakangan ini adalah permulaan siksaan abadi yang harus ia jalani selama sisa hidupnya.

Kate menahan napasnya ketika Nancy, pelayan pribadinya, membantu Kate untuk memasang korset sebelum ia melapisinya dengan gaun pesta sutra berwarna hijau zambrut yang indah. Setelah urusan pakaian dari nona mudanya beres, Nancy dengan cekatan membuat sanggul indah dengan rambut cokelat Kate dan menjepit rambutnya dengan jepitan bunga yang terbuat dari batu pualam yang indah.

Nancy kemudian mengambil kotak perhiasan Kate dan mengambil satu set perhiasan dengan batu safir yang semakin menonjolkan warna mata emerald dari pemiliknya. Kate membiarkan Nancy memasangkannya, seperti yang selama ini Nancy lakukan, sebelum matanya tertumbuk kepada hiasan rambut berbentuk bunga ceri berwarna merah muda.

Kemudian seperti memiliki pikirannya sendiri, tangannya mengambil hiasan rambut itu. Kate mengelusnya dengan lembut dan pikirannya menerawang kepada cinta pertamanya. Seorang pria dengan binar mata memukau yang membuatnya terus menerus terjatuh dalam pesonanya, tidak peduli berapa kali kedua manik mata itu bersitatap. Binar mata yang dengannya, Kate yakin akan mampu menghabiskan sisa hidupnya. Dengan senyumnya yang Kate yakin, akan bisa mencerahkan hari-harinya.

"Saya sudah selesai, Milady." Suara Nancy yang pada akhirnya membuyarkan semua kenangan masa lalunya. Kate mengelus hiasan itu untuk yang terakhir kalinya sebelum meletakan kembali ke tempatnya dengan senyuman miris yang tidak luput dari wajahnya. Nancy yang melihatnya hanya bisa terdiam sambil mengasihani kehidupan nona mudanya di dalam hati.

Sebagai pelayan pribadi Kate, Nancy merupakan orang yang selama ini selalu menemaninya. Nancy tahu seperti apa kehidupan nona mudanya yang hanya terlihat indah dari luar. Nancy tahu pengorbanan apa yang harus nona mudanya berikan di usia semuda ini. Perjuangannya kembali untuk memperoleh cinta pertamanya yang telah kandas dan membuat nona mudanya tidak lagi percaya kepada cinta.

"Kita harus secepatnya pergi jika tidak ingin terlambat, Milady." Nancy kembali bersuara ketika melihat, lagi-lagi, nona mudanya seolah terjerat oleh kenangan masa lalu.

Dalam hati Nancy menggeram marah atas kelakuan seorang pria yang menyebabkan Kate seperti ini. Dan dalam hatinya, Nancy bersumpah akan memberi pelajaran kepada pria itu jika suatu hari mereka kembali bertemu.

Mereka kemudian turun ke bawah dan menemukan kereta kuda yang sudah siap untuk membawa Kate ke pesta yang di adakan oleh tunangannya, Duke of Wellington.

Jika saja Duke of Wellington adalah pria tua dengan perut buncit, atau jika saja ia memiliki kelakuan minus seorang pemabuk ataupun penjudi, dengan mudah pasti Kate bisa menolak lamarannya. Namun semua kepribadian dan fisik dari sang duke merupakan jelmaan kesempurnaan. Hal yang sangat jarang ada di diri para bangsawan, dan terima kasih atas kesempurnaannya sehingga Kate tidak kuasa untuk menolak lamaran yang datang kepadanya sebulan yang lalu.

Orang tuanya, Duke dan Duchess of Wales sudah berulang kali memaksanya memilih dari sekian banyak lamaran yang datang menghampirinya. Kemudian, ketika Thomas Hardy, Duke of Wellington melamarnya, kedua orang tuanya memberikan ultimatum yang tidak bisa ia hindari. Seakan semesta mendukung keputusan orang tuanya, orang-orang yang berada di sekelilingnya juga memberikan nasihat, ceramah, dan saran yang sama untuk menerima lamaran Thomas. Lelah dengan semua itu, akhirnya Kate menyerah dengan membuat perjanjian dengan kedua orang tuanya dan disaksikan oleh kakak lelakinya, Jeremi Wood, Marquess of Riverdale.

Still Always You [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang