'I'm Tired, Yeobo'

3.5K 279 10
                                    

ㅡㅡ •ㅅ• ㅡㅡ •ㅅ• ㅡㅡ •ㅅ• ㅡㅡ •ㅅ• ㅡㅡ

Berjalan 3 bulan, Baekhyun kembali dengan aktivitas lamanya, yaitu memasuki dunia hiburan.

Dia jadi sering pulang telat, kalo dia pulang pasti aku udah tidur, kalo dia berangkat aku nya yang belum bangun.

Aku sedikit khawatir tentang kesehatannya.

Bahkan aku jarang bertemu dengannya, dalam artian saling bertatap muka. Sampai saat ini kami hanya berbicara lewat telpon.

Aku memikirkan dia, aku benar - benar khawatir. Apa dia makan dengan teratur? Tidur dengan cukup? Aku ga tau tentang itu semua.

Aku benar - benar merindukannya sampai aku bingung mau melakukan apa di rumah.

Aku gabut. Alias bosen

Hanya duduk di depan sofa ruang tengah sambil memakan keripik kentang dan menonton tv.

Siang siang gini gaada yang seru di tv mah.

Saat lagi gabut gabutnya nonton tv, ponsel ku geter, aku buru buru ambil dan ternyata panggilan masuk dari Baekhyun.

YEHET SENANGNYA BUKAN MAIN.

"Yeoboseyo? Baekhyun?"

"Yeoboseyo? Ini yang bernama (y/n)?"

Tapi yang nelpon bukan suara Baekhyun.

"Ne, ada apa ya? Kenapa ponsel Baekhyun ada sama anda?"

"Bisakah kau kemari? Baekhyun pingsan di tempat syuting dan terus mengigau namamu."

DEG

Astaga Baekhyun....

"Y-ye, tentu saja. Bisakah anda mengirim alamatnya kesini?"

"Ya nanti akan ku kirim alamatnya lewat sms."

"Ye, Gamsahamnida."

Aku menutup telponnya dengan begetar.

"Baekhyun bertahanlah, aku segera kesana."

Aku bergegas ganti baju dan langsung menuju alamat yang sudah dikirim lewat sms tadi.

ㅡㅡ •ㅅ• ㅡㅡ •ㅅ• ㅡㅡ •ㅅ• ㅡㅡ •ㅅ• ㅡㅡ

Aku sudah sampai di depan rumah sakit, eumm... lebih tepatnya udah masuk dan nyari kamar rawat Baekhyun

Tadi sih di sms dikasih tau kalo Baekhyun ada di kamar nomor 62.

Aku buru - buru naik ke lantai 2 dan akhirnya ketemu kamar no 62.

Aku langsung buka pintunya dan terlihat pemandangan Baekhyun terbaring lemas di kasur.

"Aigoo, Baekhyun!" Aku menghampiri Baekhyun yang terlihat masih belum sadar dan memeluknya. Aku merindukan pria ini.

"Nona (y/n)?"

Seorang pria yang tadi sempat aku liat ada di sebelah Baekhyun, dia nunjuk ke arah ku.

"Iya? Anda..."

"Oh saya hanya pendamping manajer Baekhyun. Karna anda sudah datang, saya permisi."

Pria itu keluar meninggalkan aku dan Baekhyun.

Aku berdiri dan mendekati wajahku ke Baekhyun.

"Baekhyun-ah, liat aja wajah kamu pucet gitu." Aku menyentuh wajahnya. Dia keliatan lemah banget.

"Kamu kurang makan ya, hm? Kamu ga tidur ya?" Ocehku sambil natep Baekhyun, ooh, mungkin air mataku sudah menggenang di pelupuk mataku.

"Kenapa kamu ga bilang sama aku kalo kamu capek? Kalo kamu laper? Aku kan bisa buatin makanan jadi kamu ga sakit kayak gini, Baekhyun..." aku menenggelamkan wajahku ke dada Baekhyun.

Become a Wife of Byun BaekhyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang