6 Bulan yang lalu
Author's pov
"Udahlah gue tau lu tuh cewe yang bisa dipake siapa aja!"
"Anjing lu! Lu kira lu siapa bisa seenak jidat lu bilang kek gitu?"
"Lu lupa gue yang udah berkali-kali ngerasain tubuh murahan lu itu!"
"Anjing lu! Pergi dari hidup gue dan jangan pernah lu balik lagi atau nampakin muka lu dihadapan gue lagi!"
"Fine! Kita putus! Thanks ya udah biarin gue nyobain tubuh lu dan lepas dari tanggu jawab!"Imel menampar pria itu dan meninggalkannya. Dia memang sudah biasa dituduh macam-macam oleh keluarganya tapi tidak ada satu pun yang menginjak harga dirinya seperti itu.
Untung keadaan rumah sedang sepi jadi tidak ada yang tahu kalo imel pulang dengan keadaan menangis. Imel langsung pergi ke kamarnya melanjutkan acara menangisnya hingga tak terasa hari sudah sore dan semua keluarganya sudah pulang kerja. Imel sudah berhenti menangis sejak satu jam yang lalu,dia berpikir tidak bisa untuk tetap tinggal dirumahnya ini karena terlalu banyak kenangannya dengan pria itu dirumahnya. Imel berpikir bagaimana caranya agar bisa keluar dari rumah ini untuk beberapa Bulan saja,akhirnya dia mempunyai ide untuk pergi dari rumah tapi tetap mendapat fasilitas seperti uang jajan dan juga kendaraan.
Imel keluar kamar dan langsung turun menemui keluarganya yang baru pulang kerja. "Gue harus lakuin ini demi kebaikan hati gue" batin imel sambil melangkah turun."Ibuuuu! Imel mau bicara sama ibu juga ayah" kata imel yang melihat ayah ibunya sedang duduk di ruang tengah
"Bicara apa sayang? Sini duduk dulu" jawab sang ayah
"Gini yah! Imel kan udah mau prakerin nah kebetulan tempat prakerin imel jauh dari rumah. Boleh ga imel kost aja?"
"Memangnya kamu prakerin dimana nak?" tanya ibu
"Di salah satu Hotel KAGUM Group bun" timpal imel
"Hotel Kagum kan banyak nak! Maksud ibu mu itu apa nama hotelnya?" tanya sang ayah
"Ohehe itu lho yah di hotel Serela yang dijalan purnawarman"
"Yaudah ayah izinkan kamu buat kost, tapi kamu harus sering pulang dan jangan lupa kabari kami!"
"Siap yah! Makasih yaa"
Imel pergi meninggalkan kedua orang tuanya dan kembali ke kamar sekarang dia harus mencari tempat kost yang dekat dengan tempat prakerinnya nanti. Dan pastinya tidak ada yang boleh tahu dimana dia tinggal selama prakerin termasuk orang tuanya.Pagi ini imel harus datang ke tempatnya prakerin untuk mengambil uniformnya selama prakerin nanti. Ketika dia masuk kedalam hotel tersebut seorang resepsionist menyambutnya dan bertanya apa ada yg bisa dibantu imel hanya berkata bahwa dia anak magang yang akan mengambil uniform untuk magangnya nanti. Setelah bertemu dengan Supervisor FnB dan sedikit berbincang tentang pekerjaan apa yang harus dilakukannya nanti selama magang imel pamit pulang.
Imel masih belum menemukan tempat kost yang cocok menurut dirinya. Tidak terasa sudah seminggu dia magang dan masih tetap tingga dirumah orang tuanya karena belum menemukan kost yang menurutnya nyaman.
Hingga sebulan berlalu ada anak magang baru dari sekolah yang berbeda karena sikap imel yang cuek dan terkesan jutek mereka selalu mengumpat tentang imel dibelakangnya. Karena kebetulan dua diantara lima anak magang satu department dengan imel yang bernama Mira dan Daisy mau tidak mau imel harus berinteraksi dengan mereka tapi ternyata mereka berdua anak yang asik untuk menjadi partner in crime? Begitulah kesimpulan yang bisa imel ambil setelah beberapa kali mencurahkan isi hatinya.Saat itu mereka berpikir untuk tinggal satu kost dan mereka sudah menemukannya,tempatnya strategis dan juga cukup nyaman bagi mereka bertiga. Terdapat lima kamar kost disana dan 4kamar yang terisi semuanya adalah mahasiswa di Universitas yang tak jauh dari tempat kostnya dan tentunya mereka semua pria. Awalnya mereka tidak pernah bertegur sapa karena mungkin perbedaan usia,mungkin?
Hingga saat hari sabtu mereka bekerja di shift pagi dan sudah pulang di jam 4 sore lalu memutuskan untuk segera pulang ke kostnya.
"Gue bete tiap pulang kerja diem mulu dikost" kata mira sambil melempar handphonenya
"Yaelah itu mah emang udah nasib jomblo kali" imel menimpali tanpa berpaling dari laptopnya
"Yeah! Itu mah lu aja sama si daisy yang jomblo gue sih punya Yoga" bela mira tidak mau kalah
"Terus kalo gitu kenapa ga lu ajak main aja tuh si Yoga" daisy ikut berbicara
"Ya oga kan sibuk dia harus ngurusin bengkelnya" bela mira tetap tidak mau kalah.
Tanpa mereka sadari pembicaraan mereka terdengar oleh tetangga sebelahnya. Lalu pria yang dikenal sebagai erick itu mengetuk pintu kamar tiga wanita itu.
"Permisi de, boleh minta air minum ga? Air mineral abang abis dan males buat keluar" ucap erick yang masih diam didepan pintu
"Boleh bang ambil aja" ucap imel karena kedua temannya sedang mendengarkan musik menggunakan earphone dan pasti tidak akan mendengar permintaan si tamu.
Erick langsung masuk karena sudah mendapat izin dari sang penghuni.
"Ga keluar de? Ini kan malam minggu" erick berkata seakan tidak tahu apaapa.
Imel mengernyit bingung "Emang ini malam minggu ya? Huft aku sampe lupa hari,engga bang lagian yg jomblo mah mending diem aja biar ga bikin macet haha" imel menjawab sambil bergurau.
"Mau ga ikut kita keluar? Ya sekalian refreshing lah" ajak erick,daisy yang mendengar ajakan tetangganya itu langsung menjawab "kita mau bang. Ayok!"
Imel hanya memutar bola matanya karena kelakuan temannya itu.
"Yaudah kalian siap-siap ya kita tunggu diluar" jawab erick sambil berlalu pergi.
"Ehh orok ngapain lu mau sih diajak jalan sama mereka?" imel mentoyor jidat daisy karena seenaknya mengambil keputasan.
"Ihh ya hak gue dong, gua kan bosen diem mulu dikost" daisy tak mau kalah.
Karena malas berargumen akhirnya imel keluar kamar hanya menggunakan celana panjang ketat, tanktop juga kemeja yang tidak dikancing hingga belahan dadanya terekspos sedikit.
"Yang lain mana?" tanya erick
"Masih pada didalem tuh bang gatau ngapain deh" jawab imel cuek
"Ehh bay the way kita belum pernah kenalan kan? Gue erick" kata erick sambil mengulurkan tangannya
"Gue Imelda panggil aja imel" jawab imel sambil menjabat tangan erick.
Tidak lama kemudian kedua teman imel keluar.
"Kalian gausah bawa kendaraan, bareng kita aja." kata erick memerintah
"Fine, kita ngikut aja" jawab imel.
"Lu sama dia ya cah!" kata erick pada imel menunjuk temannya yang imel tidak tau siapa namanya, imel hanya menurut saja karena malas berbicara. Kedua temannya entah dengan siapa tapi yang pasti erick tidak memberi tumpangan pada siapapun.
Mereka tiba disebuah club dan larut dengan kegiatannya masing-masing, tidak terasa sudah sangat larut akhirnya mereka memutuskan untuk pulang dan tidur dikamarnya masing-masing.Absurd banget ya? Okeoke sabar yaa disini masih pengenalan gitu. Sorry juga kalo typo bertebaran. Jangan lupa vomment yaa 😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Lay Me Down Tonight!
FantasíaImelda Cantika Dwitama anak kedua dari keluarga yang bisa dibilang biasa saja. Gadis yang berparas manis namun kelakuannya bisa membuat keluarganya naik darah dan belum ada yang bisa mencairkan hatinya yang beku. Sampai seorang pria yang 7tahun lebi...