Dengan memastikan tiada siapa diblok akademik tingkat 2 , Faisal menapak ke stor bilik guru sendiri . Dia bersiul senang hati .
Sesampainya dihadapan pintu bilik tersebut , Faisal berdiri tegak disitu .
Disentuh perlahan permukaan pintu itu .
" Jangan risau . Aku akan selamatkan kau ... " ujarnya kemudian tersenyum sendiri . Jarinya masih lagi bermain2 pada kayu pintu itu .
" Kau beritahu saja pada aku apa yang kau mahu aku lakukan , pasti akan aku tunaikan , " sambungnya pula .
Seketika kemudian , terdengar bunyian dari dalam , Faisal mengukir lagi senyuman . Bunyi yang entah dia sendiri tidak tahu , tapi cukup senang baginya mendengari itu .
" Hancurkan budak itu , "
Mudah sekali .
Faisal menyinsing bajunya . Raut wajahnya tampak begitu bertekad . "Jangan risau . Aku akan lakukan ianya sekarang , " dia terus bergerak ke bilik sakit dengan pantas .
*
Asyikin menyusun ubat ubatan yg diterimanya dihospital sebentar tadi di atas meja . Dia kembali bersandar dikatil .
Kakinya masih berbalut . Wajahnya ? Persis baru lepas dirabak . Bila ada yg bertanya mengapa dia jdi begitu , hatinya seakan mahu meluah segalanya namun- tubuhnya sama sekali tidak bekerjasama .
Mungkin perasaan trauma menghantui dirinya . Dia termenung lagi .
Teringat nama Faisal yg dipetik lembaga tersebut , dia berasa hairan .
" Aku menyakiti Faisal ? " soalnya sendiri .
Tiba2 , pintu bilik sakit dihempas dari luar secara kasar . Kelibat Faisal yang muncul dengan wajah yang bengis mengejutkan Asyikin .
" Faisal, awak buat apa dek..- " katanya terhenti apabila Faisal meluru mendekati katilnya .
Bersama api kemarahan , tangannya menarik dan memaksa Asyikin turun dari katil bilik itu lalu dihentak badan gadis itu pada dinding .
" Fais...- " bicaranya terhenti lagi pabila Faisal mulai mencekiknya .
Asyikin cuba memboloskan dirinya dari pegangan Faisal yg begitu kuat .
Nafasnya mulai pendek , air mata turut mengalir laju . Wajah Faisal yang terhias jelingan benci itu dipandang dengan penuh sayu .
Ini , bukan Faisal yang aku kenal .
*
Naim memandang tepat ke arah Maryam . Serentak itu terasa bulu romanya berdiri tegak .
" Kakak Zetty yg hilang ..... adalah pelajar yang mati dibilik guru ... "
Maryam meraup mukanya . Fail lama itu ditutup kembali .
" Aku pernah nampak , Faisal tulis nama Aqilah pada buku catatannya ," ujar Maryam memberitahu segala yang diketahuinya.
Naim setia mendengar .
" And aku pernah jugak nampak Syikin dapat satu sticky note pasal jangan dekati Faisal , " sambungnya lagi .
" But at the first point , Faisal adalah satu2nya orang yang tahu pasal Aqilah , " rungkai Maryam kemudiannya .
" Kau tak rasa something pelik ke between semua ni ? " Maryam mula bersoal sendiri .
Jika dilihat daripada raut wajah Naim , tampak seperti ia sedang memikirkan sesuatu .
Keadaan dibiar tegang .
YOU ARE READING
PENJAGA ✔
Mystery / Thriller"Walau ada satu mata kasar yang tidak mampu melihat, namun ada mata yang terganggu tidak sedari, -dan air terjun miliknya yang tersentuh tanpa sengaja, telah membuah amarah yang perlu dibalas mereka," Sebuah pengembaraan yang sepatutnya membuah ser...