chapter 2

884 86 10
                                    

hari ini adalah hari pertama tiffany dan juga taeyeon mendatangi proyek yang mereka kerjakan bersama.sesuai janjinya pada sooyoung dua hari lalu,tiffany begitu menjaga jarak dengan taeyeon walaupun dia tahu taeyeon beberapa kali mencoba mendekatinya.bahkan gadis bermarga kim itu dengan repot memberinya minum namun ditolak oleh tiffany.

"direktur hwang,bagaimana jika kita makan bersama? ini sudah saatnya makan siang" tiffany menatap datar taeyeon yang berada dihadapannya sambil tersenyum kecil.

tiffany melihat pergelangan tangannya,memang benar ini sudah jam makan siang namun dia tak mau makan bersama taeyeon. "no,thanks" dia berjalan melalui taeyeon yang hanya bisa mendesah melihat sikap tiffany.

taeyeon tak bisa menyalahkan tiffany karena dia sadar,ia yang menyebabkan tiffany seperti ini. "mianhae fany-ah" lirihnya.

dia memperhatikan tiffany dari jauh,gadis itu tengah berbincang dengan lami yang ia ketahui sebagai sekretaris tiffany.wajah tiffany begitu datar tanpa ekspresi namun tetap cantik.taeyeon akui tiffany masih saja cantik dari dulu hingga sekarang.namun kecantikan tiffany semakin bertambah karena kedewasaannya.gadis itu tumbuh menjadi gadis yang cantik,anggun dan juga seksi secara bersamaan.

taeyeon melihat tiffany yang sudah tak bersama lami namun kini sibuk berbicara dengan seseorang yang dihubunginya melalui ponselnya.taeyeon terus menatap tiffany.menyusuri wajah itu yang minim ekspresi namun akan tersenyum kecil pada beberapa saat.dia penasaran siapa yang menghubungi tiffany.

"lami-ssi" panggil taeyeon saat gadis itu melintas dihadapannya.

"ne.direktur kim?"

"kau mau kemana?" tanya taeyeon.

"saya akan makan siang,direktur hwang menyuruh saya makan terlebih dahulu dan membelikannya makanan" jawabnya.

taeyeon tersenyum mendengarnya "apa aku boleh ikut? aku juga lapar"

"tentu"



__________________________________________________________________________________


"berapa lama kau bekerja disana?" taeyeon dan juga lami kini sudah berada disebuah restauran untuk makan siang bersama.

"aku baru bekerja dua tahun disana direktur kim" jawab lami sopan.gadis cantik itu merasa gugup makan bersama gadis yang menjabat sebagai direktur itu.

"jadi kau sudah lama menjadi sekretaris tiffany?" taeyeon mencoba menggali informasi dari gadis cantik dihadapannya ini.

"aniyo,direktur hwang baru bekerja selama tiga bulan menggantikan presdir hwang yang sudah pensiun" jawab Lami.

"ah begitu rupanya,lalu kemana presdir hwang sekarang?"

"yang kudengar dari beberapa pegawai lain sekarang presdir menetap di amerika setelah nona hwang datang kekorea"

"memangnya selama ini dia dimana?" taeyeon semakin penasaran,akhirnya dia bisa menggali informasi dari gadis didepannya ini.

"nona hwang dulu menetap di Swiss dan terpaksa pulang untuk menggantikan presdir hwang"

taeyeon mengangguk-anggukan kepalanya,untuk kali ini cukup dia mengetahui tentang tiffany dari Lami.dia melanjutkan makan siangnya bersama gadis cantik itu.


taeyeon tersenyum lebar saat melihat tiffany diujung sana,terlihat sedang berbicara dengan seseorang disebrang sana melalui ponselnya,taeyeon mendekat dan berdiri dibelakang tiffany yang tak menyadari kehadirannya.

"aku akan kembali sore nanti soo,aku akan ke apartemenmu nanti"

taeyeon menunggu hingga tiffany selesai berbicara.

"baiklah,aku harus kembali bekerja.sampai bertemu nanti malam" tiffany menutup sambungan telponnya lalu berbalik.

dia terkejut melihat taeyeon yang berdiri dibelakangnya sembari tersenyum.tiffany menatapnya datar.

"aku membawakanmu makan siang. fettuccine alfredo makanan kesukaanmu" dia menyodorkan kantung berisi makanan.

tiffany hanya melihat bungkusan itu namun tak berniat mengambilnya. "aku tidak lapar dan aku tak mau menerima apapun darimu!"

taeyeon menghembuskan nafasnya lirih. "tapi kau belum makan siang,kau akan sakit jika tak makan" ucapnya penuh perhatian.

tiffany berdecak "sejak kapan orang akan sakit hanya karena tak makan siang!" tiffany menatap taeyeon dengan tatapan datar "dan jangan mendekatiku atau sok perhatian padaku!" tiffany pergi begitu saja setelah mengatakan itu,meninggalkan taeyeon yang hanya terdiam.

"tiffany!!" panggil taeyeon mengejar langkah tiffany.

tiffany tak menoleh ataupun berhenti,dia tetap melanjutkan langkahnya.taeyeon mempercepat langkahnya hingga dia berhasil menghadang tiffany.

"aku hanya ingin minta maaf padamu atas kesalahanku dimasa lalu,dan aku hanya ingin memperbaiki hubungan kita" ucapnya.

tiffany hanya menatap jengah taeyeon tanpa minat.dia memang sangat menepati perkataannya untuk tak lagi memberi ruang untuk taeyeon berhasil menerobos kehidupannya lagi.tidak untuk melakukan kesalahan yang kedua yang hanya akan menghancurkannya kembali.

"terimalah ini" taeyeon meraih tangan tiffany dan memberikan bungkusan berisi makanan ditangan tiffany dengan paksa.

taeyeon tersenyum saat tiffany tak menolak,namun sedetik kemudian dia terkejut karena tiffany yang mmebuang makanan yang ia bawa ke tempat sampah.

"kau sungguh mengganggu!!" tiffany kembali melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti karena taeyeon,meninggalkan taeyeon yang terdiam.


**

tiffany hanya akan berbicara pada taeyeon sekedar untuk urusan pekerjaan,gadis cantik itu memang sangat profesional.dia mengesampingkan urusan pribadi dan urusan kerja.walau terkadang taeyeon akan sangat menyebalkan namun dia berusaha sabar karena ini proyek bersama.

hari sudah menjelang sore dan pekerjaan sudah selesai untuk hari ini.tiffany berlalu begitu saja meninggalkan taeyeon dan pegawai yang lain.dan taeyeon hanya bisa melihat tiffany yang terburu-buru meninggalkan area proyek itu.

"terimakasih atas kerja kerasnya" lami membungkuk kepada para karyawan lain.

"lami-ssi,kenapa nona hwang begitu terburu-buru?" tanya taeyeon.

lami menoleh pada taeyeon sebelum tersenyum tipis "kurasa nona hwang sudah memiliki janji lain.dia selalu seperti itu jika memiliki janji bersama orang lain"

taeyeon hanya mengangguk.dia yakin tiffany pasti bertemu dengan sooyoung karena dia mendengar percakapan tiffany dan gadis itu siang tadi.

**

"uh aku sangat kelaparan soo" tiffany melahap makanannya dengan terburu-buru.dia tak berbohong jika ia tengah kelaparan.

sahabatnya hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah tiffany.

"apa kau tak makan siang tadi?"

"aku terlalu sibuk menyelesaikan pekerjaanku" ucap tiffany dengan mulut penuh makanan.

"kim taeyeon tak berbuat ulah padamu kan?" tiffany menatap sooyoung dan menghentikan makannya.dia menghela nafas kesal.

"jangan bicarakan dia disaat aku sedang makan,kau merusak selera makanku saja!" decaknya kesal.

"mian.baiklah lanjutkan dulu makanmu!" akhirnya sooyoung hanya diam menyaksikan tiffany yang sedang melahap makan malamnya.


"so how about today tiff?" tanyanya setelah tiffany sudah selesai dengan makannya.

"aku hanya berbicara seperlunya,namun aku sedikit terganggu karena dia terus mendekatiku.urgh aku sungguh membencinya" jawabnya.

sooyoung dapat melihat kekecewaan,kemarahan,kesakitan melalui mata sahabatnya itu.dia tahu bagaimana gadis ini menghadapi hari-hari sulitnya yang dilalui karena kim taeyeon.gadis pecundang dan tak punya hati menurutnya.tak hanya tiffany,sooyoung juga sangat membenci gadis itu.gadis yang melukai sahabatnya.

"apa kau mau menemaniku besok? aku sungguh tak mau berdekatan dengannya"

sooyoung terdiam sesaat sebelum mengangguk "kurasa jadwalku besok tak padat,aku bisa menemanimu ketempat proyek"

tiffany tersenyum lebar mendengarnya. "gomawo!~sooyoungiee~".

"kau mau wine?" tawar sooyoung,dia tersenyum saat melihat tiffany mengangguk cepat.

"yes please~ aku merindukan bau khas wine terbaikmu"

sooyoung mengambil satu botol wine berusia 100 tahun dari lemari winenya dan menuangkan cairan merah keunguan itu kegelas kecil.satu untuknya dan satu lagi untuk tiffany.

"cheers"

mereka menyesap minuman itu perlahan,merasakan harum khas yang menguar dari minuman itu.rasa hangat menjalar begitu cepat saat cairan itu memasuki tenggorokan siapa saja yang meminumnya.tiffany sangat menyukai saat dia dan sooyoung menikmati minuman ini.minuman yang menurutnya bisa menghangatkan tubuhnya.

"bermalamlah disini fany-ah"

"kurasa aku memang akan bermalam disini"





Tiffany POV

seperti janjinya,sooyoung menemaniku hari ini.aku memang merasa  membutuhkannya hari ini.dia memang sahabat yang bisa diandalkan,dia selalu ada untukku dan tak pernah beranjak sedikitpun.

"selamat pagi nona choi"

"selamat pagi lami-ah" dia membalas sapaan lami.

mereka memang sudah mengenal karena sooyoung yang terkadang datang kekantorku.

"dia datang!" aku mengikuti arah pandangan sooyoung kearah depan,dan melihat taeyeon yang baru saja turun dari mobilnya.aku segera mengalihkan kembali tatapanku pada file yang berada ditanganku.

"maaf aku terlambat" ucap gadis itu.aku hanya diam.

"oh sooyoung-ah.kau disini,bagaimana kabarmu?" aku mengangkat wajahku untuk menatap sooyoung yang hanya menatap taeyeon dengan tatapan yang tak bisa kujelaskan.

"apa kita pernah mengenal?" satu kalimat itu cukup membuatku terkejut.tak hanya aku tapi juga taeyeon yang langsung menundukan wajahnya.

"fany-ah,dia siapa?" aku hanya menggeleng menjawabnya.

"dia rekan bisnisku soo" ucapku datar.

atmosfir terasa begitu mencekam diantara kami,sungguh aku tak percaya sooyoung akan berkata seperti itu didepan taeyeon.sedangkan taeyeon hanya diam membisu tak menjawab.dia hanya berdiri kaku dihadapan sooyoung yang duduk disampingku.

"soo sudahlah,kau tunggu disini saja dan aku akan bekerja" tiffany berdiri dari duduknya diikuti lami meninggalkan taeyeon dan sooyoung.

sepeninggal tiffany,sooyoung menatap taeyeon tajam "apa maksudmu kembali kekehidupannya kembali" tanyanya datar.

taeyeon mengangkat wajahnya menatap sooyoung. "aku hanya ingin memperbaiki semua yang telah kuhancurkan soo"

"cih semua terlambat kim!! kau menghancurkannya dan sekarang kau ingin memperbaikinya.apa kau kira aku akan tinggal diam melihatmu akan menghancurkannya lagi" nada kemarahan begitu jelas keluar dari bibir sooyoung.

"dia bertahan dengan begitu sulit sejak saat itu,menjadi sosok yang lemah karena cintanya yang dibalas oleh kebohongan dan kepura-puraan.sosok gadis yang hanya bisa menangis disetiap harinya.gadis yang akan mengurung dirinya selama berhari-hari didalam kamar hanya karena cinta bodohnya itu" sooyoung tersenyum miris.

"apa kau tahu semua itu huh!! tentu kau tak akan tahu,bahkan mungkin saat dia sedang melalui hari terberatnya kau sedang bersenang-senang dengan teman-temang brengsekmu itu!!" cecar sooyoung.

"apa kau tahu,bagaimana aku berusaha membujuknya untuk makan,menghiburnya,menjadi tempat curhatnya?aku ikut menangis bersama gadis bodoh itu kim!! hingga suatu hari dia nyaris bunuh diri dengan memotong sendiri pergelangan tangannya,apa kau tahu bagaimana ketakutannya aku saat itu.saat aku melihat matanya tertutup rapat dan nafas yang hampir hilang dari tubuhnya.aku hampir kehilangannya karenamu!!" ujar sooyoung marah.

"sejak saat itu,aku sangat membencimu dan aku bersumpah hari itu juga,aku akan membalas semua yang kau lakukan padanya.namun tiffany selalu mencegahku dan mengatakan bahwa aku tak perlu mengotori tanganku sendiri untuk memberimu pelajaran"

taeyeon terus mendengarkan apa yang meluncur dari gadis didepannya ini,rasa bersalah yang begitu besar seperti menghantamnya begitu saja.dia tahu dia melakukan kesalahan yang begitu besar.

"aku terus memeluknya disaat dia bersedih.aku juga yang menguatkannya saat dia begitu terpuruk.hingga semakin berjalannya waktu tiffany tumbuh menjadi gadis yang tegar,angkuh,sombong dan juga dingin.dia tak lagi mau membuka hatinya untuk siapapun.dia menyingkirkan orang-orang yang berniat memasuki hidupnya.dia membatasi dirinya" sooyoung membasahi bibirnya.

"dia berubah menjadi gadis yang tak pernah tersenyum.aku kehilangan sosoknya yang selalu tersenyum menawan dan ceria.aku kehilangan sosoknya karenamu!!"

"maka saat aku tahu kau kembali dalam hidupnya aku bersumpah akan melindunginya lebih baik kali ini.jadi berhenti sekarang juga kim,sebelum aku menghancurkanmu kali ini"

sooyoung beranjak dan berdiri disamping taeyeon "aku akan menjaganya karena aku menyayanginya!" dia berucap tepat ditelinga taeyeon.

sorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang