1 : accident

429 42 0
                                    

Preview for this chapter :

"Kau kah Lee Sooyeon? Umm, kenapa wajahmu sangat cantik? Kutebak ibumu cantik dan ayahmu tampan sehingga putrinya bisa sempurna seperti ini"

°°°°

Dugh!

"Awww!"

"Ya Tuhan anakku, kau baik-baik saja?"

Kau meringis kesakitan, berusaha untuk bangkit dan mengusap peralahan bokongmu yang baru saja mencium lantai. Rasanya sakit, seperti biasanya. Kau memang sangat sering terjatuh ketika tidur. Apalagi jika kau tidur terlalu lelap.

Kau menggeleng ketika ibumu datang dengan sigap ke arahmu, kau tersadar bahwa kau tertidur di sofa karena menunggu ibumu pulang. Tapi nyatanya, sekarang sudah pagi, bahkan cahaya matahari mulai menusuk matamu yang masih lemah. Kau belum siap melakukan aktivitas apapun.

"Eomma, kapan kau pulang?" Kau kembali duduk ke sofa diikuti ibumu.

"Baru saja, sayang cepat mandi dan berangkat sekolah. Maaf aku tidak menyiapkan sarapan, aku terlalu ngantuk dan lelah" ibumu menguap berkali-kali, membuatmu iba.

Pantas saja kau tertidur di sofa dan tidak ada yang memintamu pindah ke kamar. Ibumu akhir-akhir ini memang sering pulang pagi karena pekerjaannya. Ibumu menjadi direktur perusahaan kakekmu, dalam arti lain ibumu adalah seorang pewaris. Ia selalu pulang dalam keadaan lelah sampai kau tidak tega melihatnya. 

Ibumu bangun dari posisinya dan sekilas mencium kedua pipimu secara cepat, "Aku akan ke kamar, jangan lupa menyiapkan buku-bukumu"

Kau mengangguk kecil dan segera berjalan ke kamar mandi. Mandi, satu hal yang paling kau benci. Kau heran, kenapa harus ada kata mandi disaat kau yakin tubuhmu selalu bersih? Siapa yang menciptakan mandi? Entah kenapa kau selalu malas untuk memulai mandi.

Tidak butuh waktu lama karena kau tidak ingin terlambat, kau menyelesaikan kegiatan pagimu dan segera mengeringkan seluruh tubuhmu. Kau berjalan ke arah lemari pakaian dan meraih hanger hitam yang menggantung seragam sekolahmu. Seragam yang kau sukai karena modelnya yang terlihat elegant.

Setelah semua siap, kau mengambil dua lembar roti tawar dan mengolesinya dengan selai cokelat kacang kesukaanmu. Kau tidak berencana untuk makan sambil duduk, waktumu hanya tersisa lima belas menit lagi sebelum bel sekolah.

"Eomma aku berangkat" Kau berteriak sebelum meraih tasmu dan berlari menuju halte bus.

Keberadaan halte bus itu tidak jauh dari rumahmu sehingga kau tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk berlari. Kau langsung sampai dalam waktu lima menit, bertepatan dengan datangnya bus. Kau segera masuk ke dalam dan memilih untuk duduk di paling belakang.

Headset, kau membuka tasmu untuk mencari benda itu. Selagi mengisi waktumu, kau selalu mendengarkan beberapa lagu dengan menggunakan headsetmu.

Kau mencari ke segala retsleting yang ada di tasmu, tapi nampaknya benda berwarna putih itu tidak ada. Kau menempuk dahimu, sepertinya kau lupa memasukkannya ke dalam tas karena terlalu terburu-buru. Kau mengerucutkan bibirmu dan menyandarkan kepalamu ke jendela bus.

"Cause when the time is right you'll be here but for now, dear no---"

((song : dear no one - tori kelly))

Kau menoleh ketika merasakan telingamu tersumbat oleh sesuatu. Kau mendapati seorang pria duduk di sebelahmu, ia menggunakan seragam yang sama sepertimu. Benar-benar sama.

my sweet senior ; jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang