Preview for this chapter :
"Perlu bantuan nona cantik?"
°°°°
Senior? Pria itu seorang senior? Bukankah seharusnya seorang senior bisa memberi contoh yang baik pada juniornya? Bahkan seharusnya ia memperlakukan juniornya sebaik mungkin.
Langkah kakimu membawamu masuk ke ruang kelas. Suasana sangat ricuh, teman-teman kelasmu tidak lagi heran jika kau terlambat. Sebaliknya, mereka justru akan heran jika kau datang lebih awal.
Sebenarnya kau bukanlah siswa yang bermasalah, kau pintar dalam segala hal. Hanya saja kebiasaanmu yang suka datang terlambat membuat kau di cap sebagai 'si pintar hobi terlambat'. Kau sudah terbiasa akan hal itu.
"Yah Sooyeon, ku dengar tadi kau terlambat bersama salah satu member Bangtan Boys. Benarkah?"
Nam Bora menghampirimu. Sahabat yang sejak kau duduk di bangku menengah pertama selalu menemanimu. Ia sudah hafal betul dengan kebiasaanmu, ia berkali-kali memarahimu jika terlambat. Kau sudah terbiasa, namun kali ini berbeda, pertanyaan macam apa yang barusan ia tanyakan?
Ia duduk di sisi kirimu sambil menunggu jawaban. Nam Bora adalah tipe orang yang akan menunggu sampai ia mendapatkan apa yang ia mau, dan jika kau mengabaikan pertanyaannya, ia akan terus berdiam di sana sambil memperhatikan gerak gerikmu yang membuatmu risih.
Kau menarik napas, kemudian menoleh padanya, ia tersenyum padamu. Ingin rasanya kau menjitak dahinya, tapi kau kurungkan niatmu ketika wali kelasmu datang. Semua orang berlarian ke tempat duduknya masing-masing, begitu juga dengan Bora yang siap berlari. Tempat duduknya cukup jauh denganmu karena wali kelasmu yang mengaturnya.
"Kau berhutang padaku" ia berbisik sebelum akhirnya berlari ke tempat duduknya.
"Baik anak-anak, aku hanya ingin memberi pengumuman bahwa dua hari lagi ada kegiatan kemah bersama. Dan kabarnya, kemah kali ini adalah giliran kelas kalian dan kelas 12-2. Pastikan kalian membawa barang-barang yang tertera di surat ini" wali kelasmu mengangkat tumpukan amplop putih yang ada di genggamannya.
"Baiklah, ketua kelas, tolong bagikan surat ini. Ah, ingat jangan datang terlambat atau kami akan meninggalkan kalian. Tentu ada konsekuensinya" wali kelasmu menatap ke arahmu dengan kejamnya. Seakan teman-temanmu sudah tahu, mereka ikut melirik ke arahmu.
"Kau dengar? Tidak boleh terlambat" kau terkejut ketika Yeri, teman sebangkumu berbisik padamu. Kau hanya bisa mengangguk sambil tersenyum kecil.
°°°°
Nasi, sayur, dan beberapa daging adalah menu makan siang hari ini. Kau duduk sambil menyantap makananmu sendirian. Bora harus menyelesaikan tugasnya yang belum selesai. Beruntung makananmu hampir habis, kau ingin segera pergi dari sana.
Suapan terakhir, kau segera berdiri dan berniat untuk mengembalikan piring kosongmu pada petugas dapur.
Bukkhh!
Prang!Kau terkejut. Piringmu jatuh, beruntung tidak pecah. Rasanya ingin mengutuk orang yang telah menabrakmu. Kau dengan cepat meraih piring yang jatuh, namun kau merasakan tanganmu berpapasan dengan tangan orang lain yang akan mengambil piringmu.
Kau mengangkat kepalamu, mendapati seorang pria. Pria di bus. Lagi-lagi dia. Kau menghela napas dan dengan segera mengambil piringmu. Kau ingin pergi saat itu juga, tapi ia segera menarik lenganmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
my sweet senior ; jjk
Fanfiction🌸 Jeon Jungkook × Lee Sooyeon 🌸 A story about Lee Sooyeon falling in love with her senior, Jeon Jungkook who had already in love with Sooyeon.