3 : protect

250 26 2
                                    

Preview for this chapter :

"apa yang kau mau, sunbae?"

°°°°
 

"Sayang, jangan sampai ada yang tertinggal"

Hari ini ibumu pulang lebih awal, katanya ia ingin membantumu merapikan barang-barang bawaanmu untuk kemah besok. Sejak tadi ia tak henti-hentinya mengatakannya hal itu.

Kau memasukkan pakaian-pakaian yang akan kau diperlukan nanti saat kemah. Tidak lupa ibumu memberikan beberapa sachet minuman hangat.

"Berapa lama kau di sana sayang? Hati-hati jika mau pergi ke mana-mana"

Kau meraih kedua tangan ibumu, lalu menggenggamnya. Kau mengelusnya secara perlahan, "Tiga hari. Eomma, kau mungkin akan sendirian di rumah, jadi aku mohon jaga kesehatanmu dan jangan lupa untuk makan, jangan terlalu sibuk dengan pekerjaanmu"

Ibumu mengangguk lalu meraih tubuhmu. Ia mendekapmu kedalam pelukannya. Kau merasa ketenangan datang begitu saja, "Aku tidak akan lupa sayang"

"Ah.. aku jadi teringat masa masa sekolah dulu, ayahmu sering mencuri kesempatan untuk dekat denganku ketika kami kemah sekolah" ibumu melepas pelukan kalian.

Ibumu dan ayahmu memang sudah menjalin hubungan sejak mereka sekolah. Mereka berdua awalnya adalah teman, namun seiring berjalannya waktu, suatu perasaan berbeda di antara mereka muncul. Ketika pertama kali kau mendengar cerita itu, kau merasa gemas dengan kedua orangtuamu. Mereka benar-benar lucu.

Andaikan ayahmu masih bisa bersama kalian, mungkin kalian bisa pergi kemah bersama.

Tidak mau berlarut dalam kesedihan, ibumu tampak mengambil sesuatu dari sakunya.

"Ini sarung tangan untukmu, di sana pasti dingin sayang kau harus menggunakannya terus. Dan juga, aku menitipkanmu pada anak temanku sayang. Jadi jangan terlalu takut di sana, oke?"

Teman? Kau tidak yakin ibumu memiliki teman yang juga memiliki anak di satu sekolah yang sama denganmu. Ibumu bahkan tidak mengenal ibu Bora karena ia terlalu sibuk bekerja sampai tidak sempat memiliki teman sesama ibu.

°°°°

Kau sampai di sebuah tempat yang cukup tinggi dari dataran. Nampaknya kau ada di puncak gunung. Beruntung tadi pagi kau datang tepat waktu sehingga kau bisa ikut kemah bersama teman-temanmu.

Kau lelah dan sedikit membungkuk, lututmu menjadi tumpuan kedua tanganmu untuk menahan keseimbangan tubuhmu. Sudah sekitar tiga puluh menit kau berjalan ke tempat tujuan karena bus yang mengatar kau dan teman-temanmu tidak bisa masuk ke area tersebut.

Pukkh.

Seseorang menepuk bahumu, membuat kau menolehkan kepalamu ke belakang.

"Kau lelah? Ini minum" ia menyodorkan sebotol air putih padamu.

"Terimakasih, kau memang yang terbaik" Kau meraih botol itu dan langsung meneguknya. Kau benar-benar merasa dehidrasi.

"Kwon ssaem bilang sepuluh menit lagi kita harus mendirikan tenda" ia duduk di tanah, diikuti denganmu.

"Apa ada pembagian kelompok?" kau penasaran, biasanya ketika kemah kalian akan dibagi ke dalam sebuah kelompok bukan? Tapi kau sangat berharap tidak.

my sweet senior ; jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang