"Morning?" Sapa Jeonghan saat melihat Seungcheol yang sudah membuka matanya lalu duduk.
Seungcheol tersenyum. "Morningg~"
Jeonghan berhenti mengeringkan rambutnya lalu menatap Seungcheol. "Pergi mandi. Ini seragammu, lalu sarapan dan pergi kesekolah."
"Arrayeo." Seungcheol bangkit dari kasur dengan telanjang, lalu melewati Jeonghan untuk mengambil handuk.
"Tidak habis fikir. Penis layu mu berbeda sekali dengan penis ereksimu." Ucap Jeonghan sebari menatap Seungcheol. Bukan-bukan. Lebih tepatnya batang Seungcheol.
Seungcheol menatap Jeonghan lalu menepuk alat kebanggaannya. "Dia hebat bukan? Dia kan berubah jika kau yang memegangnya. Mau mencoba?"
Jeonghan tertawa lalu menggeleng. "Tidak Seungcheol. Kau perlu sekolah hari ini."
Seungcheol mengerucutkan bibirnya lucu lalu mengangguk. "Baiklah." Kemudian ia pergi ke kamar mandi yang berada di kamar Jeonghan.
.
.
."Heh bodoh! Kemana kau semalam?" Tanya Mingyu saat Seungcheol bergabung di meja kantin dimana mereka sedang makan siang.
"Makan bubur bayimu dengan benar bodoh!" Ketus Seungcheol.
Mingyu segera mengunyah sereal milo miliknya. "Hei! Seharusnya aku yang marah padamu!"
"Yasudah! Marahi aku sekarang! Cepat aku lapar!"
Mingyu geram atas kejengkelan Seungcheol padanya. Di sisi kirinya Chan sudah menyiapkan sedikit kapas untuk menutup telingannya. Benar-benar.
"Fak!"
Seungcheol mendelik saat Mingyu mengumpat lalu pergi memesan makan siang.
Chan melepas kapas ditelinganya. "berhentilah marah-marah tuan! Kau akan semakin terfitnah olehku jika kau benar-benar menyukai Seungcheol."
Mingyu mendelik kearah Chan lalu menggeser tubuhnya untuk menjauhi Chan.
Seungcheol datang dengan membawa nampan berisi makan siangnya.
"Bagaimana? Kemarin malam siapa yang menang?" Tanya Seungcheol setelah duduk diantara Chan dan Mingyu.
"Seharusnya kau hubungi kami berdua jika tidak datang. Jadi kuponnya kurang tiga tanpamu. Dan itu hanya memberi waktu sedikit saja." Keluh Chan.
"Seharusnya sebelum kau menghilang berikan kuponnya dulu baru kau bisa menghilang maupun mati." Kesal Mingyu.
Seungcheol yang sudah lelah berdebat hanya mengangguk agar Mingyu senang. Mungkin. Lalu kembali menatap Chan.
"Kau boleh memiliki kuponku."
Demi petir membahana halilintar yang lewat dekat trotoar, Chan dan Mingyu tidak percaya apa yang dibicarakan Seungcheol tadi.
Keduanya tersedak makannannya masing-masing.
"Demi apa? Kau Choi Seungcheol si Dewa Game pelanggan setia Game Centre Crool memberi kepada teman tampannya 3 kupon miliknya??!!" Kata Chan heboh sebari menatap Seungcheol tidak percaya.
Perlakuan Chan membuat pada siswa di kantin menatapnya jijik. Karena ke-alay-an Chan itu.
"Tapi nunna! Aku sudah berjanji pada Seungcheol, Mingyu dan hansol untuk mengerjakan tugas di rumah Seungcheol."
Jeonghan menyilangkan tangannya didada sebari menyender di mobil merah mengkilapnya yang terparkir di depan sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔Sister's friend? Wow! (NC)
Fanfiction[COMPLETED] Menginap dan bertemu dengan kakak perempuan Chan. Ketiga teman Chan horny dibuatnya?! Hah?! . . Gs-seventeen only-ratedM-NoChildren! Gs for Yoon Jeonghan as Jeonghan. Rank! Pernah #1- ratedM