Page 6

60 5 0
                                    

~Kisah selanjutnya; Tak seperti dongeng dari barat yang berakhir happy ending.

Sebuah usaha untuk mendapatkanmu kembali...
Pagi, Siang, Sore, Dan Malam sudahku lewati menunggu kedatanganmu..

Aku seperti rumah yang menunggu penghuninya yang tak kunjung datang.

"Apakah kau tersesat?"

Jika itu benar, aku berharap sebuah rumah mempunyai sepasang kaki, sepasang tangan, dan sepasang alat indra untuk menemukan seorang penghuninya yang tersesat dan tidak kembali lagi.

"Apakah kau sedang kehujanan?"
Sehingga kau singgah dirumah lain untuk berteduh.
Aku berharap kau menyimpan 'payung' di ranselmu, dan kau bergegas untuk pulang.

Sedang apa kau sekarang?
"Aku rindu."

Aku rindu kau membersihkan perkaranganku, membersihkan isiku.

"Kembalilah sang penghuni, rumahmu sekarang sudah mulai berdebu." Lakukanlah apa yang kau lakukan kemarin, setelah aku menjadi tempat berteduh di saat hujan dan menjadi tempat besejuk di saat panas lalu kau pergi begitu saja.

"Apakah aku hanya menjadi bula- bulananmu saja? atau mungkin aku hanya tempat persinggahan saja?"

Jika itu benar, aku pasrah. Bahwasanya, kauu adalah pemeran yang hebat. Dalam pemerananmu sekarang, berhati-hatilah jika permainan peranmu yang begitu ber-alur halus menjadi kacau, menjadi ber-alur kasar.

"Karena tidak seterusnya benang akan rapih, sesekali iaa akan kusut dan tidak bisa dirapihkan kembali."

"Dear Adi's"Where stories live. Discover now