Awal permainan ini kubuat saat hujanturun, mendengarkan musik, bersandar di balik dinding, ber-alas karpet yang hangat..
"Cinta itu bukan perkara lemah, kalau engkau tidak berusaha, kau tidak akan pernah mendapatkannya."
11/02/17 11:28PM
Sampai detik ini, aku sedang berusaha untuk memperbaiki diri. Karena dengan aku memperbaiki diri, Tuhan sedang memperbaiki cintaku juga. Begitulah, kata orang-orang. Bahwasanya, sebuah cinta itu adalah cerminan dari kita sendiri. Sedangkan jika aku berusaha untuk mendapatkanmu, Kutebak itu tidak mungkin.
"Saat aku bergurau, kau mengangapku serius."
Sedangkan,
"Saat aku serius, kau mengangapku bergurau."
Tolong mengertilah, perihal perasaanku tidak selabil itu.
"Toh aku rasa, kita sudah terlalu besar untuk tidak mempermainkan hal itu." 11/02/17 11:42PM
Karena,
"Bermain dengan sebuah harapan adalah permainan yang salah."
11/02/17 11:48PM
Jangan sesekali kamu, mempermainkan perasaan terhadap seseorang, itu adalah salah satu hal terkonyol dalam hal sebuah perasaan.
Dan,
"Jangan sesekali kamu mempersalahkan yang benar, itu salah."
11/02/17 12:05PM
Di saat, suatu saat nanti aku sudah memperbaiki diri. Waktunya aku berusaha untuk mendapatkanmu. Dan kuharap kau tidak mendekatkan yang lain. Kerena, disini aku selalu berdoa di saat hujan turun. Berdoa hal-hal baik.
"Jika pendengaranmu berdengung, itu pertanda doa-doaku sedang bertamu, ia duduki daun telingamu dan meminum aamiin yang kau suguhkan."
12/02/17 00:35AM
Aku berdoa;
"Aku ingin menjadi sebuah tempat yang disaat kamu dingin, aku menyejukanmu."
Dan,
"Disaat kau panas, aku menjadi tempat berteduhmu."
12/02/17 00:47AM
Aku berdoa;
Semoga
"Semoga kamu tidak seperti sebelum-sebelumnya."
"Semoga kamu adalah sebuah kenyataan dari harapan-harapanku."
"Semoga kita adalah dua orang yang saling mempertahankan dalam keadaan apapun."
"Semoga kamu selalu mengerti dalam keadaan apapun."
"Semoga aku dan kamu menjadi kita."
"Dan semoga doa-doaku ini kau aamiinkan dalam sujud-sujudmu."
12/02/17 00:51AM
"Dan semoga, pembukaan awal permainan dengan serius ini , kau suka."
(Cemberut hangat, adi)
