Our First Meeting

47 3 0
                                    

Tampak seorang yeoja yang sedang sibuk membaca buku yang dipegangnya. Nama yeoja tersebut adalah Jeon Iana. Tiba-tiba ada 2 yeoja yang datang menghampirinya. Nama kedua yeoja tersebut adalah Seulgi dan Irene. Seulgi dan Irene seringkali mem-bully Iana.

"Yah!! Iana-ssi lepaskan kunciran dan kacamatamu sebelum kau membuat mataku dan yang lainnya menjadi rusak karena melihatmu berpenampilan seperti itu.." sindir Seulgi

"Oh my god!! Dandanan macam apa itu?! Kunciran rambut sebahu dan kacamata. Aku tidak tega kalau anak baru yang katanya sangat tampan itu melihatmu berdandan seperti ini.." sindir Irene.

"Aku lebih jijik melihat wajah kalian berdua.." ucap seorang yeoja di belakang Seulgi dan Irene. Yeoja tersebut adalah sahabatku, Park Rafa.

"Apa kau bilang?!" teriak Seulgi.

"Yah.. seculun apapun dandanan Iana, wajah kalian lebih tidak enak untuk dilihat. Aku yang tidak tega kalau anak baru yang katamu tampan itu kalian bodohi dengan wajah kalian yang dioperasi plastik." sindir Rafa.

"Apa katamu?!" teriak Seulgi sambil berjalan ke arah Rafa dan menarik rambutnya sekuat mungkin.

"Yah!! Kang Seulgi! Hentikan itu!" bentak seorang namja dari belakangku.

"Jin oppa.. kapan kau datang?" tanya Rafa.

"Baru saja.. Kang Seulgi!! Lepaskan tanganmu dari rambut yeojachingu-ku!" perintah Jin dengan nada marah.

"Ah ne!! Jeongseohamnida" jawab Seulgi menuruti perintah Jin karena Jin adalah namja yang paling ditakutkan di sekolah mereka.

"Yah!! Kang ssaem datang!! Cepat duduk di tempat masing-masing" teriak seorang yeoja yang baru saja masuk ke kelas.

GRAK

"Selamat pagi semuanya!! Kita kedatangan siswa baru hari ini" ucap Kang ssaem.

"Selamat pagi Kang ssaem!!" balas seluruh siswa yang ada di kelas tersebut.

"Nah, silahkan masuk" ucap Kang ssaem mempsersilahkan siswa baru memasuki kelas.

"Sekarang perkenalkan dirimu" lanjutnya.

"Anyeonghaseyo Park Jimin imnida.." ucap siswa baru tersebut memperkenalkan dirinya.

"Uwaa!! Tampannya.. Dia terlihat imut juga.. Pipinya chubby jadi pingin nyubit pipinya.. Jadi namjachingu-ku dong.." desis para siswi di kelas kami dengan heboh kecuali Iana dan Rafa.

"Arasseo Jimin-ssi kau duduk di.." ucap Kang ssaem terputus.

"Di depan saya Kang ssaem!!" teriak Seulgi sambil menunjuk tempat duduk yang kosong di depannya.

"Ani.. Jimin-ssi kau duduk di depan ketua kelas" ucap Kang ssaem sambil menunjuk tempat duduk yang ada di depanku.

"Arasseo Kang ssaem" ucap Jimin menuruti perintah Kang ssaem sambil berjalan ke tempat duduknya.

"Anyeonghaseyo.." sapa Jimin padaku.

"A-ah anyeonghaseyo" balasku sedikit gugup.

"Siapa namamu? Kau ketua kelas kan?" tanya Jimin dengan tatapannya yang mungkin terbilang mematikan oleh siswi lain.

"Naneun Jeon Iana imnida.. ya aku ketua kelas" jawabku sambil menatapnya malu.

"Ah.. bangaptayo" ucap Jimin sambil menunjukkan eye smile-nya.

"Jimin-ah!! Naneun Park Rafa imnida" ucap Rafa pada Jimin untuk memperkenalkan dirinya.

"Ah ne.. bangaptayo" jawabnya. Jimin langsung membuka buku pelajaran, dia terlihat rajin padahal dia sebenarnya tidak sedang memperhatikan pelajaran. Dia sedang membuka ponselnya dan memainkan game online di ponselnya. Tiba-tiba dia membalikkan badannya menghadap aku.

Only MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang