Are You Okay?

5 2 0
                                    


"Omo!! Kkapchagiya!" teriak Jimin tiba-tiba.

"Ah.. waeyo oppa?" tanyaku ketakutan.

"Ada sesuatu yang menyentuh kakiku" ucapnya membuatku semakin takut.

"Ah.. andwe.. gwishin!!" teriakku.

"Sst!! Aku datang.." ucapnya kemudian memelukku.

"Hh.. syukurlah.." ucapku.

"Kau menangis? Wajahmu terasa basah" ucapnya setelah menangkup pipiku.

"Bagaimana aku tidak menangis? Aku hampir saja mati ketakutan karenamu.. hiks.." ucapku.

"Aigoo.. jagi.. kau tak perlu takut.. selama aku bersamamu kupastikan kau aman" ucap Jimin menenangkan aku. Tiba-tiba ada beberapa lilin menyala di sekitar kita berdua membentuk hati.

"Eoh?" ucapku bingung.

"Jagi.. kau lupa?" tanya Jimin.

"Lupa akan apa?" tanyaku lagi.

"Hh.. ternyata kau memang lupa.. hari ini.." ucap Jimin terpotong olehku.

"Hari anniversary kita yang ke-5" lanjutku.

"Ya.. dan yang tadi menyentuh kakiku itu Jjangu anjing Jin hyung" jelas Jimin.

"Pabo! Kau membuatku takut!" ucapku sambil memukul dada bidangnya.

"Mianhae.. Jagiya.." ucapnya lalu memanggilku.

"Ne?" tanyaku mengalihkan pandanganku padanya. Tiba-tiba dia menciumku tepat di bibir. Aku hanya menunjukkan wajah terkejutku.

"Saranghae.." ucapnya.

"Nado oppa" balasku.

"Cieee.. chukkae.." ucap Rafa merusak suasana. Kemudian Rafa mengoleskan krim kue ke pipiku.

"Yah.. Park Rafa!! jugullae?" teriakku.

"Hahaha.. gwaenchanhayo.. kau terlihat imut.. dan juga aku mendapat bonus" ucap Jimin membuatku bingung.

"Ne?" ucapku bingung. Dia mencium pipiku dan menghapus krim yang ada di pipiku dengan bibirnya.

"Wah.. so sweet~" ucap Rafa.

"Eumm.. traktirannya Marsha aja" ucap Kinan.

"Ne?" ucap Marsha kebingungan.

"Gogi~~" teriak kami semua kecuali Marsha lalu langsung masuk ke mobil.
Hingga akhirnya kami sampai di tempat makan.
Kami memesan makanan sesuai yang kami suka. Tak lama kemudian, makanan yang dipesan pun datang.

"Jagi.. ahh" ucap Jimin menyuapiku dengan daging.

"Eum.." gumamku setelah melahap daging yang diberikan Jimin.

"Oppa.. nado.. ahh" ucapku sambil menyuapi Jimin dengan daging.

"Eung.." ucap Jimin setelah melahap daging yang kuberikan.

"Uhuk uhuk.." Jimin tersedak.

"Omo!! Pelan-pelan.. minum ini.." ucapku sambil memberikan air putih.
Dia meminum air putihnya dan menunjukkan pipi mochi-nya.

"Sudah baikan?" tanyaku.

"Sudah.. mau ppopo ^^ jebal ne?" pinta Jimin.

"Hh.. Chimku sayang.. ppopo-nya nanti ya.. sekarang makan dulu" ucapku.

"Yah.." ucap Jimin lesu.

"Kuis!! Temukan cara makan tanpa melipat tangan!" ucap Kinan.

"Mudah saja.. ambil makanannya.. suapkan ke orang lain.. Rafa-ah.. Ahhh" jelasku mengisyaratkan Rafa untuk membuka mulutnya lalu menyuapinya dengan daging.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 01, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Only MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang