I am Yours

12 1 0
                                    

"YAH!! APA YANG KAU LAKUKAN PADA YEOJACHINGU-KU?!?" teriak Jimin yang baru saja masuk ke kelas.

"Jimin-ah.. ini tidak seperti yang kau pikirkan.." ucap Seulgi agak takut. Kemudian Irene melepaskan tangannya dari rambutku.

"Tidak usah bohong.. apa yang kau inginkan darinya?" tanya Jimin sambil berjalan ke arahku.

"Jagi.. neo gwaenchanha?" tanya Jimin padaku. Lalu mengulurkan tangannya bermaksud membantuku bangun.

"Na gwaenchanha.." jawabku memegang tangan Jimin lalu berdiri.

"Ponselmu sudah ketemu?" tanya Jimin lagi.

"Sudah.." jawabku agak lemas.

"Ah.. gajja" ucap Jimin sambil merangkulku lalu membawaku pergi meninggalkan Seulgi dan Irene yang diam karena takut.

Di depan gerbang sekolah..

"Jagi.. kuantar kau pulang ne?" ucap Jimin.

"Aku bisa pulang sendiri" jawabku sungkan.

"Ayolah.. aku ingin bertemu Jungkook" pintanya sambil aegyo.

"Ah.. arasseo.." ucapku. Kemudian aku dan Jimin berjalan ke arah parkiran dan masuk ke mobil Jimin.
Dia langsung menjalankan mobilnya ke arah rumahku.

Di rumah..

Jimin membukakan pintu mobilnya untukku dan menggenggam tanganku sambil jalan ke depan pintu.

"Jungkook-ah!! Aku pulang!" teriakku.

"Ah.. noona! Kau mengganggu sweet time-ku.." jawab Jungkook.

"Eoh! Jeongseohamnida.. Jungkook-ah.. Calon hyung-mu datang.." ucapku.

"Hyung?? JIMIN HYUNG?!?! Wah.. Jinjja.. Hyung!!" ucap Jungkook tidak percaya lalu menoleh ke arah Jimin.

"Aigoo.. jagi.. kau berniat untuk menikah denganku? Aku setuju" goda Jimin.

"Ani.. aku bilang pada Jungkook 'calon hyung' itu karena dia selalu memanggilmu 'hyung masa depanku' saat kau tidak ada di sini" jelasku.

"Ehehe.." tawa Jungkook.

"Aigoo Jungkook-ah! Siapa gadis ini?" tanya Jimin sambil menatap yeoja yang ada di samping Jungkook.

"Dia yeojachingu Jungkook.. namanya Lee Kinan" jawabku.

"Ah.. bangaptayo.." ucap Kinan.

"Ah ne.." ucap Jimin.

"Mumpung lagi ngumpul bareng, kita makan di luar yuk!" ajak Kinan.

"Ide bagus!! Double date" ucap Jungkook yang setuju dengan pendapat Kinan.

"Hmm.. terserah kalian.." jawabku memasang raut wajah poker face.

"Gajja!" ucap Jimin yang bersemangat lalu merangkulku. Kami berempat naik mobil Jimin. Aku dan Jimin duduk di depan, sedangkan Kinan dan Jungkook di belakang. Jimin pun mulai menjalankan mobilnya ke sebuah restoran. Sesampainya di sana kami masuk ke restoran tersebut dan memilih tempat duduk.

"Pesan makanan yang kalian suka.." ucapku.

"Bagaimana kalau galbitang?" tanya Jungkook.

"Yah.. bisa-bisanya kau.. ups." ucapku lalu menutup mulutku.

"Waeyo?" tanya Jungkook.

"Ah.. eonnie kau sedang.. eon-eonnie! Appo.. hentikan.." ucap Kinan kemudian aku menginjak kakinya diam-diam.

"Aniya.. tidak ada apa-apa.." jawabku sambil menunjukkan eye smile-ku pada mereka.

"Umm.. jagi?" panggil Jimin.

Only MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang