"Esta, bangun sayang"
"hm" Esta menyahut tetapi matanya masih tertutup.
"nanti kamu telat lho"
"bentar lagi ma, 5 menit aja" Jawab Esta tanpa membuka matanya dan memeluk kembali gulingnya.
"ini anak, susah banget dibangunin" Ibu Esta menggeleng-gelengkan kepalanya.
Tiba-tiba Esta merasakan tetesan air mengenai wajahnya. Membuat matanya yang tertutup berkedut, merasa terganggu dengan tetesan air yang mengenai wajahnya.
Eh, tunggu..
Ini di Kamar kan?
Kok bisa ada air?
Gerimis?
Bocor?
Esta yang masih setengah mengantuk, membuka matanya perlahan sambil menelusuri sudut-sudut kamar yang mungkin saja terdapat kebocoran.
Gak ada yang bocor deh, terus tadi air darima---
Disampingnya ia melihat mamanya sedang bertolak pinggang sambil membawa gayung yg biasa ia pakai ketika mandi.
ah, ternyata mama.
"Mama ih, iseng banget, masih ngantuk ini" Esta menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia masih malas bergerak turun dari kasur.
"liat ini udah jam berapa, Esta. lagian kamu semalem tidur jam berapa sih?" sahut mamanya meninggalkan Esta untuk bersiap.
Esta melihat jam di dinding kamarnya menunjukkan pukul 06.30.
"eeeh?! setengah 7?! Duh, telaaat!" Esta berteriak sambil melesat ke kamar mandi.
⭐⭐⭐⭐
Setelah dirasa tidak ada yg tertinggal untuk dibawa ke Sekolah hari ini, Esta turun mencari Papa Mamanya.
"Pagi Pa. Loh Papa udah mau berangkat?" Esta buru-buru menuruni tangga dan menghampiri Papanya.
"iya nih, Papa mau ngecek data yg kemarin Papa Input. Papa berangkat dulu ya Ta, nanti Esta sama Ray biar diantar Bang Madi aja" Pesan Papa Rafi sebelum menjalankan motornya.
"iya Pa, hati-hati ya" Esta, Ray dan mama Yanti melambaikan tangannya sampai Papa Rafi tidak lagi terlihat di belokan depan rumahnya.
"Ray, udah siap?" Tanya Esta pada adiknya yg hanya beda 1 tahun darinya.
"tunggu, Ray pake sepatu dulu. Bang Madi mana?"
Mama Yanti menunjuk kearah gerbang rumahnya.
"udah siap neng?" tanya Bang Madi setelah memberi salam pada mama Esta.
"bentar bang" setelah menjawab bang Madi, Esta berbalik, melihat Ray yang masih duduk di tangga.
"Ray, cepetaaaan"
Ray nyengir, menutup resleting jaketnya dan mengambil ranselnya."ayo berangkat".
"hati-hati ya sayang"
Esta dan Ray mengangguk lalu mencium tangan ibunya. Setelah itu mereka pamit dan masuk ke dalam mobil, diikuti oleh Bang Madi.
☆☆
Setelah mobil mereka memasuki gerbang Rezura Junior High School, Esta dan Ray merapikan kembali pakaian mereka sebelum bergabung ke lapangan yang sudah penuh oleh murid-murid dari kelas Tujuh sampai Sembilan.
YOU ARE READING
Semua Tentang Kita
RomansaNamaku Restania Dyra Paramitha. Aku punya dua sahabat yang setia menemaniku, Dwita Ardiyani, dan Utami Eka Saraswati. Mereka adalah sahabat yang sudah kukenal semenjak pertama kali aku menginjakkan kaki di Rezura Junior High School. Aku hanyalah a...