"RANU! PASS!!" teriak Maulana dibelakang Ranu.
Bola basket itu langsung berpindah tangan. "Nana, gol-in!" seru Ranu.
Maulana tersenyum tanda mengiyakan. Dengan cepat, dia berlari ke ring lawan sambil men-dribble bola. Sayangnya langsung dijaga oleh lawannya. Maulana mendecih, tidak semudah yang ia bayangkan.
"MAUL! Pass ke gue!!" jerit Hardi yang jauh di belakang Maulana. Maulana yang mengerti kode Hardi langsung melempar bola ke Hardi.
Hardi yang menangkapnya langsung melemparnya kembali. Lemparan three point! Dan langsung masuk tanpa berputar-putar terlebih dahulu.
"HOREEE!!" supporter SMP Bapis berteriak heboh. Para pemain langsung berpelukan seperti teletubbies.
"Dengan ini, SMP Bapis dan SMP Yuzuardi masuk ke final besok!" seru sang MC sampai menggeprak meja. "Dan SMP Bispretion resmi menjadi juara tiga!"
.
Festival Ulang Tahun SMA Bapis yang bertemakan "Harga diri atau Mati" itu sangat terkenal. Apalagi Bapis adalah sekolah internasional, beberapa saluran TV juga hadir untuk meliput keseruan ulang tahun SMA Bapis. Selain menjual berbagai barang, membuat pameran, dan membuat stand disetiap kelas, SMA Bapis juga mengadakan berbagai lomba. Mulai dari futsal, basket, MHQ, robotik, vokal, dan lain-lain. Lomba-lomba tersebut diikuti ratusan orang dari berbagai sekolah, berbagai ras, dan berbagai negara.
Tak heran, untuk mengurusi semua hal itu, anak-anak OSIS yang berjumlah hampir 500 orang itu nyaris tidak tidur seminggu terakhir. Termasuk Rana yang dipaksa ibunya untuk masuk OSIS.
"Ranu!" Maulana merangkul Ranu seperti sahabat karib. "Tadi hampir saja ya!"
Ranu yang sedang berganti baju dengan baju training mengangguk. "Tadi nyaris kita membuat kesalahan."
"Tapi ya, membuat skor 500-25 itu susah juga ya! Apalagi Pak Herman menyuruh kita memasukkan angka segitu! Kan susah!" dengus Maulana mulai curhat. "Gue gak nyangka jeritan kecewek-cewekan Hardi menyelamatkan kita!"
"Jangan bilang teriakan gue kayak cewek!" Hardi muncul sambil memelototi Maulana. Maulana malah nyengir dan membuat huruf V dengan jarinya.
"Hm, ngomong-ngomong, kita habis ini muter-muter yuk? Kayaknya seru deh stan-stan anak SMA," ajak Hardi. "Tadi gue sempet liat rumah hantu. Dan katanya semua yang masuk ke sono pada ketakutan semua!"
"Alaah, itu mah gosipnya anak SMA doang!" Maulana berdengus. "Kita tuh harusnya jajan aja! Gue liat ada rotti, kebab, zuppa soup, steak, dan lainnya di stan anak kelas 12! Kayaknya enak tuh!"
"Gak-gak! Mending kita liat-liat rumah hantu, pameran atau semacamnya!" tolak Hardi.
"Aduh! Mending kita makan dulu, baru muter-muter! Gue laper nih!" kata Ranu menjadi penengah.
"Nice idea, Nu!" Hardi dan Maulana menunjukkan jempol masing-masing.
Setelah berganti baju, dan izin ke guru mereka, ketiga cowok itu langsung berjalan-jalan. Dan mereka langsung menjadi pusat perhatian. Banyak yang memuji mereka ganteng-ganteng. Dan banyak anak perempuan meminta nomor telepon mereka, sosmed, dan lainnya.
Setelah sampai di kelas yang menjual makanan, ketiganya langsung duduk di meja dan memesan makanan. Setelah memesan, mereka menunggu sambil bercerita tentang gosip horor SMA Bapis. Sesekali Maulana ngecengin beberapa siswi rangkap pelayan di kelas itu. Sementara Hardi dan Ranu mulai membicarakan betapa kinclongnya kepala Pak Bambang, pemilik Yayasan Bapis sekaligus kepala yayasan. Memang kurang ajar, tapi itulah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love
RomanceRana Saputro, gadis berumur 15 tahun yang memiliki hobi tidak jelas dan berubah-ubah. Dia seperti gadis pada umumnya, suka main handphone dan punya orang yang disukai. Tapi, Rana adalah tipe gadis yang pemalu, jadi dia sampai lulus SMP tidak bisa me...