Part 6

19 4 4
                                    

Pasca hari 'pertemuan dengan cewek kegatelan', Rana merasa selalu diikuti saat pulang kuliah dan berangkat kuliah. Serem sih, tapi saat dia bilang pada teman-temannya malah dijawab, "Itu mah jin qorin doang, Ran. Nggak usah dipikirin. Mungkin dia fansmu."

Sementara Ranu memiliki kehidupan baru. Bundanya menyuruh Ranu menjaga sepupu jauhnya, namanya Reyla. Reyla itu gadis dengan gaya cabe-cabean. Dia sudah 39 kali menyatakan sukanya pada Ranu dan selalu Ranu tolak dengan alasan, lo bukan tipe gue. Tapi Reyla tidak menyerah. Dia berusaha mendekati Ranu dengan cara cabe-cabean; colek sana-colek sini, goda sana-sini, uwh. Jujur, Ranu benci tipe perempuan seperti ini!

Padahal Ranu sangat ingin cepat-cepat menuntaskan kuliahnya. Tapi gara-gara Reyla, semua tugas kuliah Ranu di hancurkan—seperti dirobek, dipatahin, dan di buang—untuk mencari perhatian. Padahal deadline-nya besok! Ukh! Ranu benar-benar ingin mengusir Reyla untuk jauh-jauh darinya!

Apalagi pandangan orang terhadap Ranu dan Reyla semakin aneh dan aneh! Ranu benar-benar tidak suka menjadi pusat perhatian sebenarnya. Dan bila didekat Reyla, Ranu akan selalu menjadi pusat perhatian! Oh god! Please!

Yang paling parah itu tatapan seniornya, Rana dan kawan-kawan. Ngeliat Ranu tuh udah eneg banget kalo sama Reyla!

Bundaa!! Plis, ilangin tuh makhluk dari hidup Ranuu!! Batin Ranu meratapi tugas-tugasnya yang sudah hancur.

.

Entah ini berita baik atau buruk, entah Shea memang bandel atau tidak sengaja. Shea benar-benar di-DO dari Universitas Bapis. Dia bikin marah dosennya dan berakhir seperti itu. Sheanya sih malah senyam-senyum gaje saat ditanya, "Beneran lo di DO?!".

Berita itu menyebar dengan cepat ke seluruh universitas. Secara, Shea dikenal sebagai Traveller Ayan. Entah kenapa sebutannya begitu.

"Ehh, serius? Shea beneran di DO?" tanya Ayla, teman seangkatan Rana dkk saat SMP. "Sayang banget! Padahal kita udah semester 3!"

Saat ini, Rana dkk sedang reunian SMP. Mereka makan-makan di restoran sunda di Bandung.

"Tau tuh. Tapi dia emang udah mimpinya lah ya. Keliling dunia, bareng doi yang dari Eropa Utara... romantis bangett!" kata Rachel tersenyum iri dengan pipi merah.

"Halaah, lo pasti juga pengen 'kan?? Bareng Harun tersayang~!" ledek Shanna.

"Tapi yah, kita kan udah punya target masing-masing. Sisa Rana sama Shanna doang yang belom berani atau belum ketemu targetnya yah!" kata Zarin melirik Rana dan Shanna.

"Hmph! Gua mah, pengen sukses dulu, dong!" kata Shanna bangga.

"...."

Semuanya diam menatap Rana yang salting.

"Ran, lo kenapa nggak mau ngedeketin Ranu?" tanya Kara seakan mau mengintrogasi.

"Ng... soalnya... dia belom tentu jodohku?" jawab Rana gugup.

"..., ya bisa juga sih...," sahut yang lain.

"Tapi ya!" tiba-tiba Bintang, cowok yang hobi nguping pas SMP, menggeprak meja. Dia adalah salah satu teman dekat Ranu. "Kalo lo butuh bantuan gue, Ran, gue siap!"

"E-eh, nggak usah sampai gitu juga...," kata Rana. Ni orang sejak kapan nguping?! "Aku kan cuman suka doang. Nggak perlu sampe segitunya...."

Semuanya menghela nafas. "Mau sampai kapan lo bilang begitu??"

Mereka semua entah kenapa menjadi diam. Lalu keheningan itu pecah karena seorang pelayan perempuan membawakan jus pesanan mereka.

"Yang ini jus apa Mbak?" tanya Zarin melihat jus terakhir ditaruh.

"Oh, itu jus tomat," jawab sang mbak.

"Siapa nih, jus tomat?" tanya Zarin agak keras.

"Aku," sahut Rana. Zarin mendekatkan jus tomat itu ke Rana. Rana pun menyeruput jusnya karena dia sudah menunggu hampir 20 menit.

"Eh, eh, masa' udah ngumpul begini belom selfie siih? Kita foto-foto dulu, yuk!" ajak Ayla mengangkat Hpnya tinggi-tinggi. Semua tertawa, mereka semua berkumpul dan berfoto bersama.

"Ayla, bagi dong! Buka shareit lo!" kata Shanna. "Eh, kok yang ini gue jelek banget sih? Hapus, hapus!"

Ayla menolak, Shanna terus memaksa. Mereka bertengkar sejenak. Lalu kembali tertawa-tawa. Kalau saat-saat seperti ini memang sangat seru!

"Eh, Ran, wajah lo kok merah banget? Kenapa??" tanya Kara heran.

"Hah?" Rana mengerjapkan matanya. Dia kemudian mengambil cermin milik Ayla. "Lho, kok? Badanku jadi gatel ya?"

"Jangan-jangan, alergi lu kambuh, Ran," kata Rachel menyeletuk.

"Tapi aku nggak makan sesuatu yang ada pisangnya," kata Rana bingung. Sebagai informasi, Rana memiliki alergi buah pisang. Kalau dia makan pisang, badannya menjadi gatal, dan seluruh badan merah.

Shanna iseng mencium bau jus tomat Rana. "Ini kan bau pisang. Kok lo minum, Ran?" tanya Shanna heran.

"Pantesan aja!" seru Rana. "Mana mulai pusing lagi...."

"Lo mau pulang sekarang, Ran?" tanya Zarin. "Gue anterin deh. Yuk? Lo gak bawa obat alergi lo kan?"

Rana menggeleng.

"Yah, reuni yang sad... so sad...," celetuk Bintang.

"Maaf ya, aku sama Zarin pulang duluan," kata Rana membereskan barangnya bersama Zarin. Kemudian mereka berdua pamit pulang. Sebelum pulang, Zarin melirik Shanna dan Shanna mengerti kode Zarin.

Siapa yang masukin pisang ke jus tomat? Batin Shanna. Yang jelas, itu pasti pihak restoran ini. Tapi masa' mereka nggak nyuci blendernya setelah dipake? Aneh....

.

TBC

.

-Maaf pendek ;^; )/ -

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 12, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

True LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang