part 7

1K 66 1
                                    

  Hanya satu kata yang dapat zerenya ucapkan yaitu waw
Sebenarnya zerenya sangat takut ketinggian namun dengan adanya arion disebelahnya seolah ketakutan zerenya itu tidak berarti lagi untuknya

Arion membawa zerenya keatas gedung kantornya bukan ke atas si lebih tepatnya paling atas

"aku kalo ada banyak masalah aku suka duduk diam diatas sini sambil ngeliatin lampu jalan dan lampu mobil yang berkendara" ucap arion sambil menunjuk kearah mobil mobil yang lalu lalang dibawah

"tempatnya bagus , tapi aku takut banget sumpah karena ini terlalu tinggi"

"Tenang aja sayang aku udah pernah bilang kan kamu itu segalanya buat aku , aku gak akan pernah ngebiarin kamu ketakutan apalagi kesakitan karena dengan kesakitan kamu siksaanya di aku" jelas arion

"Ihssss gombal receh"

"Sayang bintang jatuhhh" tunjuk arion

"Mau make a wish?"

"Tapi harus kedengaran wishnya"

"Aku pengen mimpi aku jadi kenyataan" ucap zerenya dengan senyum mengembang diwajahnya membuat dia semakin begitu canti

"Mimpi?"

"Aku selalu bermimpin tentang indah hari tua bersamamu, hanya sesimpel itu tapi aku takut gak bisa diwujudkan"

Arion tertegun mendengar mimpi kekasihnya , apa bisa dia wujudkan mimpi zerenya? Apa bisa dia bersama zerenya selamanya? Haha arion sudah tau jawabanya . Tentu saja jawabannya TIDAK bagaimana caranya dia bersama zerenya sementara dia telah terikat status? Mengingatnya arion tersenyum miris .

"Sayang kok ngelamun si?"

"Gak kok aku lagi mikir aja hari tua kita kayak gimana" ucap arion sambil tersenyum menenangkan

Namun zerenya ada orang dengan peka 100% di dia tau arion sering membohonginya , dia tau arion kadang ragu untuk bersamanya . Namun zerenya betekad untuk meyakinkan arion agar tidak menyimpan keraguan lagi untuknya.

"Sini peluk , kok malah jauhan si kayak musuh aja" ucap arion bercanda

"Hahaha , ei mommy sama daddy aku bakalan menetap di italy soalnya perusahaan cabangnya daddy disana gak ada yang urusin , ka stiven anak dari kaka daddy lagi di australia ngelanjutin kuliah profesornya , jadi untuk 5 tahun kedapan daddy bakal menetap disana "

"Terus?"

"Daddy sama mommy mau aku ikut tapi aku gak bisa ninggalin karir aku gitu aja , lagi pula aku udah mandiri kok aku udah bisa hidup sendiri ya jadi aku bakalan tetap stay disini aku juga gak mau jauh dari kamu ei , tapi daddy gak kasi aku tinggal dirumah katanya kebesaran buat aku . Nanti aku tinggal di panthousenya mommy aja didaerah san fransisco biar deket kemana mana" jelas zerenya sambil memeluk arion erat

"Bagus de kalo kamu gak ke italy ntar yang ada aku bisa gila lagi ditinggalin kamu" canda arion

"Tapi masalahnya aku sangat belum siap kalo gak bareng sama daddy dan mommy" lirih zerenya

" tenang aja sayang kan ada aku , kamu gak bakal ngerasa kesepian oke" ucap arion menenangkan zerenya yang resah

"Arion pulang yukk aku cape pengen istirahat" ajak zerenya

"Ayo"

~~

   Tak terasa sudah 1 minggu zerenya pindah ke panthousenya sudah 1 minggu juga mommy dan daddynya ke italy , sudah 1 minggu juga dia dan arion hanya bertukar chat saja karena zerenya sedang sibuk photo shoot untuk vogue jadi dia tak punya waktu untuk bertemu arion , begitu juga sebaliknya arion sedang sibuk dengan sasya yang lagi masa masa mengidamnya.

     
Arion pov

Power Of ModelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang