DUNIA BARU

297 12 0
                                    

DUNIA BARU

            Castelledar keluar dari ruang balok tersebut, ia berdiri ditengah-tengah jalan.Tepatnya di zebracross,ia tidak tau semua itu karena di Negeri Ogsclove tidak ada yang namanya zebra cross.

            “Hei.. orang tolol ! apa yang kau lakukan disana,?lampu sudah hijau. Ini saatnya mobil – mobil berjalan!” sahut salah seorang dari mobilnya.

“tempat apa ini?” Castelledar bertanya kepada pengemudi mobil itu,karena ia sangat kebingungan .  “sudahlah,minggir saja” Jawab pengemudi mobil itu.  Castelledar pun kemudian menuju ke trotoar.

            “tempat apa ini?,mengapa raja mengirimku kesini .aku juga belum ganti baju, aku masih pakai jas ini.” Dia pun berjalan entah kemana, tiba-tiba ada segerombolan preman.Mereka pun langsung melepas baju yang dikenakan Castelledar,karena mereka tau kalau pakaian yang digunakan oleh Castelledar adalah baju berkualitas tinggi dan jika dijual akan mahal harganya.

            “hei kembalikan pakaianku!!!” Elle berteriak sambil menahan malu karena setiap orang disekitarnya tertawa dan ia berusaha menutupi tubuhnya dengan tangannya. Karena sekarang ia hanya memakai celana pendek.

            Ketika para preman itu lari,tiba – tiba ada buku yang jatuh dari saku celana Castelledar yang dicuri.Kemudian,Castelledar menghampiri buku itu.

            “Ini kan buku manteraku,bagaimana bisa ada di saku ku ya? Ah, tapi syukurlah ada ini. Jadi aku bisa menggunakan kekuatanku.”. ia mengambil buku manteranya dan memasukkannya kedalam kantung celana pendeknya.

Apa yang harus kulakukan?kemana aku harus pergi? Aku tidak punya keluarga,aku juga tidak mengerti aku ada dimana, aku juga lapar .

            Castelledar menghampiri penjual pizza…

“Permisi nyonya,saya ingin makanan ini tolong buatkan untuk saya”Kata Castelledar. “Baiklah, pizza ini harganya 3 dollar, ingin minumannya?” Kata penjual pizza tersebut. “3 dollar? Apa itu dollar? Bagaimana cara saya mendapatkannya?” Tanya Castelledar kebingungan.  “Kau akan mendapatkannya jika kau bekerja, ngomong – ngomong mengapa kau hanya menggunakan celana pendek?” Tanya penjual pizza tersebut.  “Tadi saya dirampok oleh segerombolan preman,dan saya hanya memiliki buku ini”. Jawab Castelledar sambil menunjukkan bukunya dari sakunya.

“Buku yang unik, tapi aku kasihan padamu, melihat keadaanmu seperti ini, jadi aku akan memberikan pizza ini gratis untukmu” Ucap penjual pizza. “waah terima kasih,aku sangat berhutang budi padamu.dan sekarang aku juga tau kalau makanan itu adalah pizza” kata Castelledar.   “baiklah aku akan membuatkan pizza yang special padamu.”

Penjual pizza itu pun membuatkan Castelledar pizza dan memberinya pakaian.Sambil menunggu pizzanya matang, mereka bercakap-cakap.

“Ini ,saya berikan baju untukmu. Ini adalah kaos cadangan yang selalu saya bawa kalau saya berjualan.Ngomong- Ngomong,perkenalkan nama saya Candice”. Kata Candice sambil memberikan bajunya kepada Castelledar.  “Terimakasih,perkenalkan juga nama saya Castelledar”. Castelledar menerima baju yang diberikan dengan Candice dengan senang hati. “aku rasa kau adalah ibu yang baik,aku yakin kau mempunyai anak-anak yang sayang padamu. Tidak seperti ibuku ,dia meninggalkanku sejak aku masih kecil” Castelledar memuji Candice. “Tidak,aku tidak punya anak.Aku sudah menikah tapi kami dipisahkan oleh sebuah masalah” Jawab Candice dengan wajah yang sedih,tidak sebahagia sebelumnya.

            “maaf ya.. . Aku juga dipisahkan dari keluarga dan teman-temanku karena suatu masalah besar.Dan sekarang aku tidak tau harus kemana,aku tidak punya keluarga disini,bahkan aku tidak tau dimana aku sekarang..” Ucap Castelledar pasrah.  “Hah? kamu tidak tau? Kamu ini sekarang ada di Amerika, Negara yang terkenal dengan film-film Hollywoodnya. Memangnya kau berasal darimana?”  Kata Candice. “Oh Amerika, oh ya, aku ini berasal dari sebuah Negeri yang menakjubkan yang mungkin semua orang disini tidak percaya dengan ketakjuban nya”.  Ucap Castelledar “ Oh begitu… ,tapi tadi kau bilang kau tidak punya keluarga.. jadi mau tidak kau tinggal bersamaku? Aku juga hidup sebatang kara”  Candice memberi tawaran pada Castelledar. “Tentu..  aku sangat berterima kasih kepadamu.. aku akan menganggapmu sebagai ibuku sendiri”..Castelledar sangat senang karena ia sudah mendapatkan kenalan.

“Ibu? Rasanya senang aku dianggap sebagai ibu, aku jadi rindu kepada anakku di Negeri Ogsclove…. Apakah dia baik-baik saja? Siapa yang merawatnya? Kalau ia sudah besar mungkin dia sebesar Castelledar.Tapi,aku takut kalau ia akan dibunuh ketika ia berumur 22 tahun,tinggal 3 tahun lagi. Berlian itu kan masih ada didalam dirinya.Kalau bukan karena pelayan itu, aku tidak akan dipisahkan dari suami dan anakku.”  Candice mengucapkannya didalam hati,ia pun meneteskan air mata. 

(Tiba-tiba suara oven berbunyi ,menandakan kalau pizzanya sudah matang)

“Ibu mengapa kau menangis? Pizzanya sudah matang”Castelledar mengusapkan air mata di pipi Candice. “tidak,ibu tak apa..tunggu ya ibu akan menyiapkan pizzanya.” Candice pun bergegas menghidangkan pizza itu kepada Castelledar.

“Ini dia,pizzanya” Candice menghidangkan pizzanya. Castelledar menyantap pizzanya dengan lahap,tapi tiba-tiba Candice memotongnya dengan pertanyaan.

            “Bagaimana?enak tidak”Tanya Candice “Sangat enak…. Aku belum pernah makan ini sebelumnya,biasanya Rulice hanya meyediakan ku mie dengan saus Bolognese yang tak enak itu.. oh ya,ibu panggil saja aku Elle, untuk mempersingkatnya.”.  Jawab Elle sambil mengunyah makanan dimulutnya “Baiklah Elle,” Candice mengelus kepala Elle . “wah senangnya dielus oleh ibu” kata Elle tersenyum kecil.  “Ngomong-ngomong siapa Rulice? Dan ibu beritahu ya,makanan itu tadi adalah spaghetti..” Candice berbicara sangat lembut kepada Elle ,dengan tutur kata seperti Ratu, padahal ia hanya penjual pizza. “oh,spaghetti.. Rulice itu adalah pelayanku..dia yang merawatku sejak aku masih kecil ketika aku ditinggalkan ibuku.”.Jawab Elle “Baik, ya dia”  “biasa saja”.

“Apa mungkin Rulice itu Rulica yang menyamar? Tapi untuk apa?.. ah tidak mungkin lah” Candice selalu mengira-ngira tentang masa lalu nya.

“Ibu kok melamun?” Elle menatap Candice. “Tidak kok…kamu sudah selesai makannya? Karena kita akan langsung menuju ke rumah,ibu akan menutup kios ini”Kata Candice.  “YA,aku sudah selesai kok bu.” Jawab Elle sambil membersihkan mulutnya yang belepotan.

(Sesampainya di rumah Candice)

            “Maaf ya,rumahnya jelek” Candice berkata pada Elle. “Tidak kok bu, ngomong-ngomong aku tidur dimana ya bu?”   Kini kehidupan Elle tidak seperti dulu,dulu ia hidup dengan segala kemewahan,tapi sekarang ia harus menerima hidup yang pas-pas an.

            “Kamarmu disana,tapi sebelumnya kamu harus membersihkannya dahulu,karena ibu ingin,anak ibu yang tampan ini tetap terjaga ketampanannya”. Candice meledek Elle. “memangnya aku tampan ya bu?”. Tanya Elle agak sedikit ke GR-an . “mungkin ibu harus menyekolahkanmu,supaya kamu tau yang mana tampan dan yang mana yang tidak”. Candice menaikkan alis. “Tidak perlu, aku sudah sekolah sihir selama 6 tahun” . Elle menolaknya dengan tegas.  “SIHIR??? Itu hanya lelucon bagiku,sihir hanya menyusahkan orang!”. Candice sangat benci dengan sihir,karena sihirlah yang membawanya menjadi seperti ini. “Kau salah sihir itu sangat bergu..”.  “Sudahlah jangan katakan itu lagi,aku punya pengalaman buruk dengan sihir”. Candice sangat marah dan ia langsung membanting pintu kamarnya dan menangis dikamarnya.

            “Ibu tampak sangat marah,ada masalah apa dengan sihir?. Lebih baik aku minta maaf kepada Ibu” Elle melangkah menuju kamar Candice,ia memiinta maaf dari luar kamar Candice.  “Ibu maafkan aku ya,aku janji aku tidak akan mengatakannya lagi.”.Elle meminta maaf dengan penuh rasa bersalah. “Tidak,kamu tidak salah sebaiknya kau cepat tidur” Candice menjawabnya dari dalam kamarnya dengan suara yang pelan. “Baik bu”.

Castelledar melanjutkan beres-beres dikamarnya,ketika ia beres-beres,ia menemukan selembar foto yang jatuh dari atas lemari tua didalam kamarnya.                                        

Ia pun mengambil foto tersebut.

            “Foto siapa ini? “ Castelledar bingung karena foto itu sudah tampak lusuh. “Aku kenal dia… ini kan Ibu.. tapi bayi laki-laki dan pria ini siapa? Hmm… pasti ini anaknya dan suaminya. Suaminya cukup tampan anaknya juga lucu dan Ibu sangat anggun di foto ini”    Castelledar pun menyelipkan foto tersebut didalam buku manteranya agar tidak hilang ataupun jatuh.

CastelledarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang