THE WEDDING BEGIN

247 10 0
                                    

THE WEDDING BEGIN

            Inilah hari yang sangat menegangkan bagi Castelledar dan Celline mereka akan disatukan sebagai suami istri,ini adalah keputusan yang sangat cepat yang diambil Castelledar tapi ia yakin bahwa Celline adalah cinta sejatinya. Castelledar sangat mencintai Celline begitu juga sebaliknya.

            “Aku akan menjadi seorang istri,aku akan sangat bertanggung jawab, apa aku bisa?”. Ucap Celline dalam hatinya… sambil didandani. “Wah,kau ini masih muda… kenapa kau ingin cepat menikah?”. Tanya penata rias Celline. “Itu privasi kami, kami nggak akan bilang ini pada anda”.Ucap Celline lembut.

            “kau cantik,kau beruntung mendapatkan lelaki tampan seperti Elle”. Orang itu menata rambut panjang Celline menjadi sangat indah.

*POV Castelledar*

            “Aku senang aku akan diperstukan dengan gadis yang kucintai”. Ucapnya dalam hati. “Kau ini tampan banget deh, coba aku mendapatkan kamu”.Ucap penata rias Castelledar yang agak sedikit berjiwa perempuan.  “Apa maksudmu?”. Langsung menengok kearah Orang itu. “Nggak kenapa-kenapa kok”. Jawab banci itu dengan lenjeh.

Castelledar dan Celline menikah di Kerajaan Odiron, karena Castelledar merupakan bagian dari kerajaan. Disana orang-orang sudah berkumpul dengan pakaian berwarna putih termasuk keluarga Edsen. Karpet merah tergelar untuk jalan Celline dan juga Castelledar. Bunga-bunga yang akan dilemparkan kepada mereka juga sudah siap ditangan para tamu. Rangkaian bunga berbentuk huruf C&C kecil sudah terbentuk menghiasi jalan di karpet sedangkan yang besar ditaruh di pintu masuk para tamu.

            Suara musik pernikahan yang syahdu mulai diputar,mengiringi jalan calon pengantin, Celline yang berjalan dengan anggun dan sangat memerhatikan langkah kecilnya dengan gaun putihnya yang terseret di karpet,kain transparan juga menutupi wajahnya ,ia juga memegang bunga warna putih ditangannya yang tertutup sarung tangan transparan.Para tamu pun melempari kelopak-kelopak mawar putih pada Celline

            Kemudian diikuti dengan datangnya Castelledar melalui karpet merah.Ia berjalan dengan sangat menawan dengan memakai jas putih dengan tataan rambut yang sangat rapi dan mempesona. Dia berjalan mengahampiri Celline dan falkdor (orang yang menikahkan seseorang/penghulu).

“Apa kalian siap saya nikahkan?”. Tanya falkdor sambil memegang sebuah buku ditangannya. “Ya,kami siap”. Jawan kedua mempelai. “Baiklah, gerodastoferitane bertolajovucebencox veropiatuwnilbiz ” .Falkdor membacakan doa yang ada dibukunya. Setelah selesai dibacakan do’a.. mereka membaca janji suci.

Mereka pun selesai membaca janji suci.

“Syukurlah,sekarang kalian sah menjadi suami istri,dan Castelledar kau dipersilahkan untuk membuka kain yang menutupi wajah Celline”. Ucap falkdor yang turut bahagia .

Para hadirin sangat bahagia dan terharu,terutama kedua orangtua Castelledar.Tapi tidak bagi Putri Veresia, ia sangat sebal dan meninggalkan tempat tersebut.

Perlahan Castelledar buka kain yang menutupi wajah Celline, bibir merah Celline mulai terlihat, pipinya yang merah merona pun juga terlihat, dan kini wajah cantiknya terlihat secara utuh dengan make-up yang natural.

Celline tersenyum kecil pada Castelledar,begitu juga dengannya.

Castelledar mencium kening Celline dengan penuh perasaan senang bercampur haru.

            “kau senang?”Tanya Celline. “Ya, kuharap kau juga”. Elle menatap Celline. “tentu”.

Mereka berjalan bergandengan melalui karpet merah,mereka berjalan menuju tempat resepsi pernikahan mereka yang berjarak sekitar 15 meter.

Mereka duduk di kursi putih yang bertabur berlian.

            Para tamu silir berganti mengucapkan selamat kepada Castelledar dan Celline dan menyampaikan harapan baik pada mereka berdua.

Kini giliran keluarga Edsen.

            “Selamat untuk kalian berdua”. Ucap orangtua Edsen . “terimakasih”Jawab Castelledar dan Celline. “wah, selamat ya.. doakan aku agar aku dapat menikah dengan Putri Veresia”. Edsen meminta do’a pada mereka. “Tentu akan ku doakan”. Jawab Castelledar tersenyum.

Kini Pernikahan telah usai, sekarang saatnya Castelledar dan Celline pulang kerumah untuk beristirahat.

            Mereka pulang diantar dengan kereta kuda warna putih dengan kuda yang berwarna putih pula, sedangakan orangtua Castelledar menggunakan Kereta kuda yang berbeda.

Sesampainya dirumah, Castelledar dan Celline memasuki kamr mereka. Mereka melakukan sedikit perbincangan.

            “Aku harap kita dapat terus bersama”. Castelledar memegang tangan Celline. “Aku juga berharap begitu,aku ingin kita menjadi pasangan hidup terbaik”. Celline membalas tatapan pada Elle.

            “Sudahlah,lebih baik kita tidur kau lelahkan?”. Tanya Elle. “Yaa.. aku lelah”. Jawab Celline.

            Mereka pun tertidur dengan lelapnya karena mereka sangat lelah.

CastelledarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang