Selama beberapa hari kemudian hujan turun. Dedaunan musim semi yang baru tumbuh bergetar di hembus angin.
Kami semua tidak melihat Clara. Aku memikirkannya beberapa kali. Kubayangkan tatapannya yang dingin. Kubayangkan caranya berdiri kaku dibalik gerumbulan semak.Siang itu, setelah hujan berhenti, aku dan teman-temanku mendaki bukit untuk mencari makan. Aku merasa lapar sekali. Soalnya selesai sarapan tadi aku langsung ketiduran.
Teman-temanku menertawai caraku menyikat makananku. Salah satu dari mereka dengan bercanda berusaha mendorongku. Tapi kudorong lagi dia.
Saat itulah aku melihat Clara. Ia berdiri di kaki bukit. Satu tangannya terangkat naik, menaungi matanya dari silaunya sinar matahari.
Kami semua melihatnya. Kami semua terkesiap.
Apakah ia akan naik kemari dan bergabung dengan kami?
Ia tetap bergeming.
Jadi aku saja yang mengambil inisiatif. Toh aku ini kan ramah. Aku tak suka melihat siapa pun menyendiri.Kulambaikan tanganku kepadanya. Kuberi ia isyarat agar ia bergabung dengan kami.
Beberapa temanku juga ikut melambai.
Clara maju beberapa langkah. Lalu berhenti.Aku dan teman-temanku melemparkan pandangan bingung. Apa sih masalah dia sebenarnya?
Kami mengundangnya ikut bermain dengan kami. Lalu kenapa ia begitu tidak ramah?Kurasa saat itulah ide itu berkelebat dalam pikaranku. Ide kecil yang muncul dari dasar benakku. Ide kecil dan menyeramkan yang tak mau pergi-pergi juga.
Clara adalah monster... Bukan, bukan monster. Tapi, Clara adalah Iblis.
Pikiran itu merayap masuk kedalam pikiranku dan menetap disana.
Clara adalah Iblis
Tentu saja aku tak punya bukti. Kurasa kau dapat menyebutnya Insting atau Firasat. Tapi caranya menatap kami, tak mengacuhkan panggilan dan lambaian kami, sikapnya itu membuatku bergidik ngeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
SI ANEH CLARA
Mystery / ThrillerKalau mau tau ceritanya baca aja y... Dijamin TOP Semoga suka. Salam kenal.👍👌💪