Cahaya matahari yang cerah dan langit biru yang indah menghiasi hari pertama aku memasuki SMA, jenjang pendidikan yang akan kulewati setelah pendidikan SMP ini membuat ku merinding, karna memikirkan sekarang aku bukan anak kecil lagi dan harus mulai bersikap dewasa.
Saat sampai di sekolah banyak anak memakai atribut MOS mereka, akupun begitu aku mulai memakai atribut MOS, dari topi terbuat dari kertas karton, tas dari kardus sampai rompi dari tas kresek berwarna merah.
"Reina!!" seseorang memanggil. Ya!! Itulah namaku Reina Aksana Zahra, aku bergidik ngeri karna aku tak tau ternyata ada yang mengenalku disini. Perlahan aku memutar badanku dan melihat sosok gadis tengah berlari menghampiriku.Aku mengenal gadis itu, gadis manis dengan lesung pipi yang ada di wajahnya gadis cerewet dan selalu ceroboh dalam melakukan sesuatu. Dialah Tika sahabatku dari SMP, aku tak pernah menyangka ternyata dia masuk di SMA ini, tetapi itu membuatku senang karna setidaknya aku tidak sendiri disini.
"Kamu sekolah disini ka?? Kamu kok ngk kasih tau aku sih??" tanya ku pada tika yang tengah mengatur napasnya karna berlari menghampiriku. "Yeee... Kenapa tanya gitu sih... Kamu ngak suka aku satu sekolah sama kamu lagi rein??" jawabnya dengan raut muka kesal. "Emang iya, kamu kok tau?? Bosen kali 3tahun kita satu sekolah, satu kelas, dan satu bangku. Sekarang ketemu kamu lagi!! Entah bagaimana hari-hari ku di SMA ini nanti, karna nanti aku akan selalu dengerin celotehan kamu yang lebay itu" jawabku dengan ekspresi songongku.
"Kamu tuh ya ngk ada syukurnya sama sekali, kamu itu harusnya beruntung punya sahabat kayak aku yang selalu jadi pengantar kamu saat pulang sekolah sampai di rumah" gerutunya sambil membalikkan badannya sehingga posisinya membelakangiku.
"Hehehe... Iya deh iya aku minta maaf.. Kamu memang sahabat yang palingg cantik, paling baik pokoknya the best deh.." rayuku sambil mengayun ayunkan tangan kanannya agar dia mau memaafkan ku. "Baiklah aku akan memaafkan mu tapi kamu harus ngabulin satu permintaan sahabatmu ini" jawabnya. "Ini orang ya, selalu ada syarat. Aku harus ngabulin apa ?" tanyaku sambil mengerutkan alis dan mengerucutkan bibir. "Nanti aku akan bilang ketika aku sudah pasti atas permintaan ku" jawabnya sambil tersenyum melihat sosok lelaki yang berada di kejauhan dan entah siapa laki-laki itu karna aku pun samar-samar melihat wajahnya.Ya Allah apakah gadis yang ada disampingku ini sedang jatuh hati kepada seorang pria?? Tapi siapa lelaki itu. Lelaki yang tingginya lebih rendah dari tinggi ku, lelaki yang memakai sweater berwarna putih bersih dengan tas berwarna coklat yang ada di punggungnya. Siapakah lelaki ini?? Apakah dia baik untuk sahabatku, aku tak mau dia berhubungan lagi dengan laki-laki yang mempunyai sikap selalu mengingkari janji.
Semoga kau dilindungi oleh allah dari laki-laki yang ingin berbuat jahat padamu "Tika Anandita Dewi".Tolong Vote and Coment ya teman-teman. Walau ceritanya membosankan tetap di coment ya biar si penulis bisa intropeksi untuk cerita selanjutnya. Mohon maklumi karna baru pertama nulis sebuah cerita jadi cerita yang dibuat pun sedikit membosankan..
Terima Kasih teman - teman :-) :-)
Tunggu kisah selanjutnya ya!! :-) :-)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrah Menjadi Seperti Fatimah Az-Zahra
Spiritualseorang wanita yang slalu tampak ceria tetapi ada kesedihan yang ia sembunyikan dalam hatinya. Ia ingin menjadi sosok yang tangguh dan setia akan cinta seperti sosok wanita yang baru ia idolakan yakni Fatimah Az-Zahra. ( Reina Aksana Zahra ) awal hi...