Hari begitu cepat berlalu, hingga tidak terasa sudah lima hari aku tidak masuk sekolah, dan kuputuskan hari ini aku akan masuk sekolah.
Walau badan tak begitu mendukung tapi kupaksakan tubuh ini, karna semakin kumanjakan tubuh ini tetap di rumah bukan hanya tubuh ku yang akan sering lemah tapi juga perasaan ku. Kenangan pahit ini telah menguras habis seluruh kebahagiaan yang ada di hatiku.
Hidupku harus terus berlanjut, sembari ku siapkan perlengkapan sekolah aku menatap cermin dan mengingat semua perkataan kak kenza.
Kerudung yang awalnya ku buat pendek langsung ku lepas dan ku buat panjang. Aku tak berpikir panjang tentang niatan ku ini.
Tapi setelah beberapa hari kemarin, aku sadar bahwa hanya allah yang menemani ku disaat aku merasa sedih, sepi dan sendiri di kamar ini. Hanya allah yang tau bagaimana perasaan ku tersayat saat ini.
Kini sudah saatnya aku untuk berubah menjadi yang lebih baik lagi. "Bismillah" ucapku dengan penuh niatan.
***
Ku langkahkan kaki menuju sekolah yang beberapa hari lalu telah ku tinggalkan. Tapi entah kenapa hari ini anak anak yang melewati ku l, menatapku dengan tatapan aneh.
Ada yang salah kah?? Pikir ku.
Mungkin karna penampilan ku yang telah berubah. Tapi aku tak memperdulikan itu." reina.!! Ternyata hari ini kamu udah masuk sekolah ya!! Tapi... Kenapa dandanan kamu jadi kayak emak emak gini sih.."
" kerudung kamu panjang banget sihh, sok alim deh "
Hati ku sempat goyah ketika teman sekolah ku mencemooh ku dengan ucapannya. Tapi aku tetap teguh pada pendirian ku. Memang tak mudah untuk bisa menjadi seseorang yang lebih baik. Pasti ada saja yang mencemooh.
Tapi aku langsung berfikir, nabi muhammad saw saja pada saat beliau berdakwah beliau sering di cemooh oleh orang kafir pada saat itu bahkan lebih dari sekedar di cemooh tetapi keteguhan hatinya tak pernah goyah, beliau tetap meneruskan dakwahnya.
Aku harus tetap kuat dengan apa yang sudah aku niatkan.
"Reina!!" sapa seseorang dengan menepuk pundak ku dan langsung merangkul bahuku. Spontan aku langsung menyingkirkan tangan itu dan melihat siapa yang berani merangkulku.Mata ku tebelalak, aku melihat penampilan wanita yang ada di depan ku ini. Aku melihatnya dari atas kebawah lalu ke atas lagi. Dia pun juga menatapku dengan tatapan yang sama.
"Kamu berubah" serentak aku dan tika."Wah ngak nyangka banget, kamu kena penyakit apa reina kok bisa berubah gini sih??" ucap tika.
"Apaan sih!! Aku tuh bener" udah niatan kali. Kamu sendiri juga berubah, kamu kesambet setan dari mana??" jawabku.
" hehehe... Bukan kesambet setan kali, tapi kesambet cintanya kak kenza" jawabnya dengan sikap lebay nya yang membuatku terkikik geli.
"Idiihh... Lebay banget sih kamu.. Nih aku kasih tau ya!! Namanya orang kalo mau berhijrah jangan karna manusia karna manusia itu tak kekal adanya, tapi berhijrah lah karna allah. Karna jika kita berhijrah karna allah itu lebih nikmat dan lebih kekal adanya" ucapku pelan menasehatinya, karna aku tak ingin sampai tika jatuh ke dalam jalan yang salah.
Baru saja kita membicarakan kak kenza tiba tiba kak kenza berjalan menghampiri ku dan tika bersama pemuda tampan yang berjalan beriiringan dengannya. Aku belum pernah melihatnya sebelumnya.
Deg
Deg
Deg
Deg
DegJantung ku berdegup begitu cepat dan entah kenapa rasanya aku ingin terus menatapnya, namun langsung ku tepis keinginan ku itu dan langsung ku tundukkan pandangan ku terhadapnya.
"Eh reina ... Kak kenza nyamperin kita. Kira kira dia mau ngomong apa ya? Haduhh deg deg an banget nih" bisik tika dengan sikap salah tingkahnya, namun aku hanya menggeleng kan kepala.
"Dek!!" sapa kak kenza.
Spontan aku dan tika langsung menatap kak kenza. Dan tanpa sengaja mata ku berpapasan dengan bola mata kak kenza yang berwarna hitam pekat itu. Spontan kak kenza langsung memalingkan tatapannya ke arah bawah.Entah kenapa tangan kak kenza menjadi gemetar. Ia seperti tak ingin menatapku. Aku jadi merasa sungkan, tapi kan mataku tak sengaja berpapasan dengan matanya.
"Ada apa ya kak??" tanya tika yang langsung membuyarkan pikiran ku terhadap kak kenza.
"Oh.. Iya dek, ini saya cuman mau bilang kalau nanti ada rohiz dan yang mengisi kajian nanti adalah kak rizqi" jawabnya dengan memainkan jari jemari tangannya untuk menyembunyikan tangannya yang masih gemetar
Aku jadi berpikiran buruk, memangnya aku sepertu hantu apa sampai buat dia gemetar kayak gitu.
"Kak rizqi, siapa itu kak ?" sahut tika.
"Kak rizqi itu saya dek. Saya memang jarang terlihat di sekolah karna seringnya ikut turnamen basket. Maka dari itu banyak yang masih belum mengenal saya. Apa lagi untuk kalian yang kelas sepuluh" jawab pemuda tampan itu dengan senyun tipis yang membuatnya terlihat lebih manis.
Dengan semangatnya tika langsung menjawab "Ohh... Salam kenal kak. Kenalin juga, saya tika dan ini sahabat saya reina. Insya allah kami berdua akan ikut kajian rohiz hari ini"
Aku hanya mengangguk dan tersenyum. Aku tak berani menatap kak rizqi, karna jika aku menatapnya aku tidak akan bisa menyembunyikan suara jantung ku yang sedari tadi berdegup dengan kencang."Ya allah perasaan apakah ini??" batin ku.
*Tika
"Aku hanya bisa memandangimu seperti ini, karna aku tak bisa menyentuhmu. Jangankan menyentuhmu menatapmu saja sebenarnya tidak boleh kan"*Kenza
" Saat bola matanya tak sengaja berpapasan dengan mataku, entah kenapa jantung ini berdegup dengan sangat cepat sekali, tanganku menjadi gemetar. Aku tak tau harus bicara apa dengannya. Di hanya diam dan hanya temannya yang bicara padaku."*Reina
"Dia sepertinya sosok pemuda yang periang. Senyumnya yang manis menjelaskan akan semua sikapnya."*Rizqi
"Wanita yang mempunya senyum yang manis, dan mempunyai sikap yang selalu tersenyum. Semangatnya yang tinggi ketika berbicara denganku dan kenza membuatku kagum akan dirinya. Sepertinya dia tak pernah menampakkan kesedihannya dan selalu ceria seperti ini."Assalamu'alaikum teman - teman. Maaf kalo part ini agak ngk jelas ceritanya. Dan maaf kalo updatenya lama karna banyak banget tugas sekolah yang harus di selesaikan.
Dan saya minta maaf juga ya, kalo masih ada yang salah dalam penulisan. Jangan lupa vote and coment ya, coment baik atau buruknya akan sangat saya terima dan saya hargai.
Karna kritikan dari kalian semua adalah untuk membangun saya lebih baik lagi terima kasih :-) :-)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrah Menjadi Seperti Fatimah Az-Zahra
Spiritualseorang wanita yang slalu tampak ceria tetapi ada kesedihan yang ia sembunyikan dalam hatinya. Ia ingin menjadi sosok yang tangguh dan setia akan cinta seperti sosok wanita yang baru ia idolakan yakni Fatimah Az-Zahra. ( Reina Aksana Zahra ) awal hi...