#4 bareng [2]

184 42 7
                                    

Setelah pulang sekolah. Nata menghempaskan tubuhnya di atas kasur, menatap langit-langit kamarnya yang berwarna putih polos. Memejamkan matanya sebentar, untuk menikmati rasa lelah, hari ini memang cukup lelah karena tadi banyak tugas yang lumayan menguras pikiran. Saat memejamkan mata, sebersit pikiran nyangkut di kepalanya.

Natan emang baik, tapi dia masih terlalu asing buat gue. Gue gak bisa nerima gitu aja untuk dia hadir di kehidupan gue. Tapi gue juga kasian memperlakukan dia kayak tadi. Ya ampun gue harus gimana?

"Eh, kenapa gue jadi mikirin dia sih, ngaco lo Nat, ah." Ucap Nata menyalahkan dirinya sendiri.

Dia beranjak dari kasurnya dan menyalakan handphonenya.

Tringg

Satu notifikasi Line.  masuk.

Rania:
Nat, anterin gue ke gramed yu.

Natalia:
Mager ah, cape.

Rania:
Yaudah, gue berangkat sama kak Malin aja ;((

Natalia:
Emang dia mau?

Rania:
Pasti mau lah. Tapi di mimpi ;(((((

Natalia:
Wakss *Rotfl*

Rania:
Gue jadian lho sama kak Malin :D

Natalia:
Ck, gak percaya gue mah.

Rania:
Jangan percaya ke gue Nat, nanti lo musyrik, waks

Natalia:
Siapa juga yg prcy sama lo.

Rania:
Ih, beneran gue itu jadian sama kak Malin :* tapi nanti kalo Meimei sama Ma'il ude jadian ;(((((((

Natalia:
Terserah lo aja dah, biar cpt.

Rania:
Jadi gak nganterin gue?

Natalia:
Malessssssss

Rania:
Yaudah, gue sama kak Malin aja :p

*Read

"Eh, si Rania napa bisa se-ngarep itu? Stres tu anak."ucap Nata lebih pada dirinya sendiri, setelah menyimpan handphonenya di atas meja belajarnya dan berjalan menuju kamar mandi.

*

*

*

Tiiidddd

Suara klakson motor yang sama, yaitu dari pemilik motor Scoopy yang sudah di modifikasi. Natan.

Mendengar suara klakson tersebut, Nata membuka jendela kamarnya.

Dia lagi, pasti nungguin lagi.  Nata membatin.

"Duluan aja, gue masih lama!" Teriak Nata. Sebenarnya sebentar lagi.

"Gapapa." Teriak Natan. Gak kalah kencengnya dari Nata.

**

"Hai Nat!" Sapa Natan saat Nata keluar dari rumahnya.

"Oh, Hai!" Balas Nata kaku.

Natan mengisyaratkan agar Nata cepat naik ke motornya, tanpa pikir panjang Nata pun naik.

"Kenapa lo nungguin gue?" Tanya Nata tiba-tiba saat di tengah-tengah perjalanan.

"Jangan geer, ibu gue nyuruh gue untuk pulang dan pergi sekolah bareng sama lo, lagian kita kan searah dan se-sekolah juga, jadi apa salahnya?"

Rasa Itu Mulai AdaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang