Surat untukmu, pemilik hati yang telah layu

23 1 0
                                    

Karena ketidakmampuanku untuk berucap, dan keengganan hati untuk berjumpa lagi, ku tuliskan surat ini untukmu. Hanya sekedar ingin ku sampaikan salam rindu, sebelum aku benar benar menutup cerita ini.
Aku, tak pernah sekalipun menyesali setiap keputusan yang aku ambil. Seperti keputusanku kemarin, saat aku memutuskan pergi dan tak ingin melanjutkan cerita ini lagi. menjauhimu itu sakit, tapi ini lebih baik daripada terus berlalu tapi buntu.
Kau tahu, berat hati ini saat aku harus berlalu tanpa tawa, berjumpa tanpa kata dan melihat tanpa menyapa. Rindu ini, terus saja memukul berat hatiku, menghantui pikiranku. Dan aku masih saja ingin tahu segala hal tentangmu, mendapatkan senyumanmu, dan mendengarkan perhatianmu. Dan tentang rindu ini, aku ingin mengakhirinya. Aku ingin membebaskan hati dari rasa sakit yang menyiksa selama ini. Tapi rasanya sulit, candumu terlalu kuat untuk aku berlalu.
Apakah kau mengerti bagaimana rasaku saat aku dengar kau telah memiliki yang lain?
Aku merasa gagal. Aku menyesal kenapa tak ku perjuangkan saja hati ini. Aku menangis kehilanganmu.
Tapi, bukankah ini kabar bahagia?Karena engkau tak pernah merasakan betapa tersiksanya menahan rindu itu.
Aku bahagia jika engkau sudah lupa, aku bahagia jika engkau telah menemukannya. wanita itu, yang kini berada disampingmu, aku yakin dia baik. dia akan menemanimu menggapai impianmu, dia juga yang akan menguatkan keyakinanmu. Tuhanmu, pasti merestui mu, karena ia umatnya.
kini biar aku urus sendiri hatiku, biar aku menyerah saja pada rinduku. Karena, seberapapun usaha itu, semua sia-sia. Walaupun mungkin saja aku bisa menggoda lagi hatimu, tapi bersama itu tak mungkin. Kau dan aku tak bisa bersama, biar ini usai sampai disini saja. selamat tinggal kenangan denganmu, senyumku melepas kau pergi. berbahagialah, kamu.

My MindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang