PROLOGUE

41 10 15
                                    

Carraloka memperhatikan seluruh dandanannya di Toilet sekolah. Ia sedang sibuk membenahi seragamnya yang sebenarnya ukurannya sudah cukup besar tetapi masih saja terasa sempit di tubuh Carra. Ia berusaha menarik-narik seragam miliknya. Berharap setidaknya seragam yang ia pakai tidak terlihat terlalu ketat di tubuhnya.

Kemudian,tangannya memakaikan kacamata yang berwarna merah. Dia memakai kacamata sambil memandang tubuhnya yang ada di pantulan kaca.

"Carraloka!"

Panggil seorang gadis cantik berwajah oriental yang sedari tadi sudah menunggunya di luar toilet. Dia adalah Olivia Madelyn Valeria sahabat sejati Carra.
Seketika Carra membalikkan tubuhnya dan memandang sahabatnya yang mukanya sudah ditekuk sedari tadi.

"Lo lama banget dandannya udah hampir 2 jam gue nunggu di depan toilet ini!" pekik Oliv dengan nada kesalnya yang terlalu hiperbola.

"Ealah baru dandan 15 menit aja lo bilang malah dandan 2 jam. Hiper lo ah" balas Carra dengan sewotnya.

"Ealah jangan sewot dong Car,gue capek kali nunggu lo lama" sahut Olive dengan kekehan kecilnya.

"Yaudah ayo mendingan antar gue ke Lapangan Futsal. Gue mau ngasih air dingin ini buat Kak Bryan" senyum merekah di sudut bibir Carra ketika ia menyebut nama Bryan.

"Aye-aye siap Komando!" balas Olive dengan tangannya yang membentuk hormat kepada Carra dan tak lupa pula tawa yang menggelegar dari dirinya.

Sesampainya di Lapangan Futsal,Carra yang langsung memberikan air minum kepada Bryan yang sedang istirahat dari kegiatannya.

"Eh ada si gendut,btw lo kok cuma bawa air minum buat Bryan aja. Mana buat gue ndut." Ledek Tian sahabatnya Bryan.

"Lu mah pilih kasih ndut gue juga haus malah gak dibawain minum. Untung tubuh lo besar jadi bisa menutupi daku dari terpaan sinar matahari" Ejek Mario sahabat Bryan dengan terkekeh kuat.

Melihat mimik wajah dari Bryan,kemudian David menyuruh Carra pergi dengan cara yang halus.

"Thanks ya Car,nanti pasti airnya diminum sama si Bryan. Bye-bye Carra,jangan lupa kalau mau ketemu sama kita-kita lo harus bawa makanan yang banyak ya biar gue bisa gendut kaya elo" teriak David sambil tertawa keras.

Ketika Carra baru melangkahkan kaki 5 meter dari Lapangan Futsal,ia melihat kejadian yang tak ingin ia lihat. Melihat seorang Bryan Sean Damien melemparkan air minum yang diberikan Carra kepada sahabatnya yang sedang terkekeh karena melihat si Gendutan Carra.
Hati Carra terasa sudah teremas remas oleh kelakuan Bryan,tanpa sadar derai air matanya mulai menetes. Kemudian ia berlari kearah Olive sahabatnya yang sedari tadi sudah melihat kejadian menyakitkan itu.

"Udahlah Car enggak usah nangis lagi. Berjuang terus Car buat dapetin hatinya Bryan. Lo pasti bisa menakhlukkannya. Udah dong senyum" ujar Olive memberikan semangat pada Carra,tetapi sesedukan Carra sekarang semakin menjadi membuat Olive menjadi khawatir.

"Udah dong,nangisnya jangan tambah keras. Cinta emang butuh perjuangan Car,lo harus nunjukkin semuanya ke Bryan biar dia tahu seberapa besar cinta lo padanya. Sekarang ayo kita balik ke kelas aja,jangan nangis disini ah malu gue njir" ucap Olive panjang dikali lebar sehingga membuat Carra menghentikan tangisannya dan malah tertawa mendengar celotehan dari sahabatnya tersebut.

"Oke gue akan terus memperjuangin Kak Bryan sampai gue dapatin hatinya kak Bryan,walaupun kenyataannya gue selalu tersakiti" ucapnya bersemangat 45!

-CARRALOKA-

CARRALOKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang