LOKA 01

31 10 3
                                    

• Macet

  Ibu kota Jakarta memang terkenal dengan 'macet'nya bagaimana tidak hampir setiap hari masyarakat Jakarta berlalu lalang membawa kendaraan. Banyak orang yang membenci 'macet' karena akan memperlama waktu untuk sampai ke tempat kerja atau sekolah. Berbeda dengan Carra dia malah suka dengan macet dengan alasan "macet-macet berhadiah makanan" .

Di sepanjang perjalanan yang macet,Carra hanya sibuk memakan ciki-ciki dan tanpa sadar Ia melupakan seseorang yang sedari tadi mengomelinya.

"Dek. Jangan makan mulu. Sekarang turun!" ucap Michael kakak Carra dengan sedikit berekspresi marah.

Dia adalah Michael William Alexander. Laki-laki dengan tubuh jangkung,perut sixpack dan berhidung macung itu adalah kakak dari Carraloka Kathryn Alexandria. Fisiknya memang berbanding kebalik dengan sang Adik.

"Emang udah sampai sekolahan ya bang?" balas Carra singkat dan kembali meneruskan menguyah makanannya.

"Dungong ya lok dek,lihat tuh makanya dari tadi jangan makan terus! Bisa makan tapi kok gak bisa lihat kalau udah sampai sekolah!" gerutu Michael memarahi adiknya yang sedari tadi hanya fokus dengan ciki-cikinya.

"Adek.minta maaf ya bang.. Besok lagi adek janji bakal ngedengerin kalau abang lagi ngomong dan aku janji aku tidak akan membawa ciki-ciki tersebut" balas Carra dengan melontarkan kata maaf untuk sang kakak yang masih saja mengerutkan alisnya.

"Udah kakak maafin. Udah sana sekolah yang benar buat banggain Papa sama Mama. Ok ndut" balas Michael sembari mengelus rambut sang adiknya penuh dengan kasih sayang

----SMA NUSA BANGSA----

Carraloka memasuki gerbang sekolahannya dan menyalami guru-gurunya. Ketika sampai di koridor B.1.3 ia berpapasan dengan seseorang yang ia kenal. Seseorang itu berwajah  tampan,bukan hanya tampan tapi sangat sangat tampan. Laki-laki itu adalah 'the most wanted boy" di sekolahannya.

"Selamat Pagi kak Bryan" sapa halus Carra kepada Bryan dengan tersenyum riang.

Seketika sapaan itu membuat Bryan Saen Damien berhenti berlangkah. Lalu menatap lekat seseorang yang ada di depannya. Seorang gadis dengan perawakan besar,gendut,dan gempal.

Tanpa menjawab sapaan dari gadis itu,Bryan meneruskan langkahnya dengan kedua tangan yang dimasukkan kedalam saku celana. 

"Kenapa si lo kak,selalu menghindar dari  gue. Untung lo ganteng kalo tidak,udah gue jadiin opor ayam lo." batin Carra dengan nada sedikit humor pada akhir kata

Kemudian dengan cepat Carra berjalan menuju kelasnya yang beraada di gedung C 1.2. Ketika sampai kelas Carra langsung memeluk Olive. Ia menceritakan semua yang ia alami Pagi ini.

"Car lo kenapa datang kok lansung meluk-meluk" tanya Olive karena merasa ada yang aneh dengan Carra.

Kemudian Carra melepaskan pelukannya dan mulai menceritakannya.

"Gini Liv,tadi gue pas di koridor gedung B.1.3,gue gak sengaja lihat kak Bryan,terus gue sapa dia. Eh malah kak Bryannya diam aja. Kan jadinya gue malu Liv" tutur Carra dengan mengerutkan dahinya.

"Hahahaha emang lo ya jadi cewek agresif banget. Pake nyapa duluan lagi" balas Olive yang tak tahan lagi untuk menahan tawanya.

"Gue gak peduli. Mau gue kelihatan agresif atau apalah yang terpenting gue itu cinta sama kak Bryan,jadinya gue harus dapetin dia. Pokoknya gue harus bisa dapetin dia!" seru Carra dengan nada suara yang menggebu-gebu.

"Yaudah ceritanya nanti lagi. Sekarang udah mau bel masak mau cerita terus"

"Oke lah lo emang sahabat sejati gue"

Hari ini pelajaran jam ke 1-4 di SMA Nusa Bangsa berjalan dengan lancar,termasuk untuk Carra dan Olive. Tak terasa bel istirahat pun telah berbunyi. Kringgggg⏰

"Liv,ayo ke Kantin nyok,lapar bangetdz" ajak Carra kepada Olive dengan bahasanya yang sedikit lebay.

"Gak pake lebay juga keless,Yok let's go otw Kantin" balas Olive sambil terkekeh.

Ketika mereka sampai di Kantin,mereka melihat Bryan CS. Sedang duduk di pojok Kantin sambil terus tertawa.

"Eh Car,lo lihat deh di pojokan itu bukannya Bryan CS." ucap Olive.

"Eh iya,udahlah gapapa kan masih ada bangku kosong. "

"Lo mau pesen apa Liv? Biar gue yang traktir" ucap Carra sambil tersenyum

"Siomay sama Es Degan ajalah Car,haus bandel" jawab Olive

Namanya juga Carraloka,dia memang membelikan Siomay dan Es Degan bagi sahabatnya,tapi dia tak lupa membeli banyak jajanan sampai separuh meja di kantin penuh dengan jajanan Carra.

"Busettt dehh lo beli Jajan banyak amet,siapa yang mau ngehabisin." celetuk Olive

"Gue yang bakal ngehabisin." jawab Carra sambil tersenyum.

Waktu mereka sedang menikmati makanannya. Tiba-tiba ada seseorang yang menggebrak meja.
"Eh lo Gendut,Minggir! Gue mau duduk sini! " cetus Queen Jessica Simarote,Ketua Geng CezzHirra.

"Eh lo gak usah pake gebrak meja juga! Gue yang pertama datang ke sini,ngapain lo malah nyusuh gue pergi! Bego lo!" balas Olivia. Oliv memang terkenal akan kegalakannya dan ketika sudah marah bahkan ia seperti "seekor singa liar" yang sudah siap dengan segala emosinya.

"Lo berani-benarinya bentak gue! Lo gak tau siapa gue!" bentak Queen dan tangannya langsung aja menjambak rambut Olive.

"Aduhhh" pekik Queen kesakitan.

Rupanya Olive yang sudah tak mampu lagi menahan segala emosinya,sudah menginjak kaki Queen dan menjambak rambut Queen.

"Rasain lo emang enak apa! Lo pake ngehina sahabat gue gendut pula!"

"Emang sahabat lo itu G-E-N-D-U-T,jelek,pake kacamata lagi Euhh" Jawab Queen.

Ketika Olive ingin menampar wajah Queen,tiba-tiba tangannya ditarik oleh Carra.

"Udah dong jangan berantem,mendingan kita pergi aja dari sini" ucap Carra sambil menangis

Akhirnya merekan pun pergi dari Kantin dan kembali ke Kelas mereka.

-CARRALOKA-

CARRALOKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang