"Tidak bisa," di salah satu sisi sebuah ruangan tampak seseorang berdiri di ruangan yang gelap itu. Menatap kearah tubuh gadis itu yang tampak seperti tertidur, dan yang berada disampingnya adalah pemuda berambut merah itu. Saeyoung Choi, "saat memorinya bertambah dengan kenangan tentangmu, maka sistem akan berhenti mendadak dan error. Kita bisa memulihkannya untuk sekarang, tetapi tidak untuk selamanya."
...
"Aku mengerti..."
.
.Matanya berat, namun perlahan ia bisa membukanya. Cahaya lampu yang ada di atasnya tampak membuatnya mengerjap beberapa kali hingga ia bisa membuka matanya sepenuhnya.
"Sudah sadar..."
[Name] menoleh, menemukan pemuda berambut hitam--Jumin Han--yang tampak sedang bermain dengan kucing yang ia sadari adalah Elizabeth 3rd, kucing miliki Jumin.
"Eh? Kenapa aku disini?"
"Tiba-tiba saja kau pingsan, Luciel membawamu ke kamar," Jumin tampak masih mengusap Elizabeth. [Name] tampak diam, tidak mengerti kenapa tiba-tiba ia pingsan. Yang ia ingat hanyalah kepalanya yang berdenyut dan saat ia sedang berbicara dengan seseorang.
...siapa?
"...siapa Luciel?" [Name] menatap Jumin yang berhenti mengusap bulu putih kucing kesayangannya itu dan menatapnya.
"Kau lupa juga kau baru saja berkenalan dengannya?" [Name] hanya mengangguk. Entah kenapa ia benar-benar tidak bisa mengingat pemuda yang baru saja berkenalan dengannya. Ia tahu kalau ia baru saja berkenalan dengan seseorang, namun yang aneh adalah ia tidak ingat siapa, "namanya adalah Luciel Choi, salah satu penghuni asrama disini. Kurasa ia seumuran denganmu."
'...Mystic Messenger adalah permainan yang paling kusuka. Tidak mungkin aku tidak tahu semua karakter disini. Tetapi, kenapa aku tidak ingat nama Luciel Choi?'
"Ia menunggumu tadi, tetapi segera pergi beberapa saat yang lalu," Jumin tampak melepaskan Elizabeth dan membiarkannya pergi dari kamar. Jumin sendiri tampak berdiri dari tempatnya, "sudah malam, besok sekolah akan dimulai. Aku tidak ingin murid baru sekalipun terlambat datang."
'Ia tetap menyebalkan,' [Name] tampak menggerutu kesal sambil menatap Jumin yang menutup pintu, "tetapi, tadi dia menungguiku ya?"
...
"Paling hanya kebetulan ada disini..."
.
."Seperti yang kau katakan," Jumin yang baru saja menutup pintu menoleh kearah pemuda yang tampak menyenderkan tubuhnya di dinding. Saeyoung tampak hanya diam dan tidak menatap Jumin yang mengajaknya berbicara, "ia tidak ingat denganmu sama sekali."
...
"Kalau begitu ramalanku benar kan? LOLOL," Saeyoung tampak tertawa dan bersikap riang seperti biasanya, "lihat saja, kalaupun ia pernah bertemu dengankupun ia tidak akan ingat sampai kapanpun."
"Apa yang kau sembunyikan Luciel..."
"...tidak ada," Saeyoung tersenyum lebar, tampak berbalik dengan segera akan meninggalkan Jumin tanpa jawaban yang jelas, "aku tadi melihat Elly berjalan kearah sini. Dimana kau Elly~"
Jumin hanya bisa menatap Saeyoung dengan tatapan curiga, namun segera tersadar dengan apa yang dikatakan Saeyoung terakhir kalinya tadi. Kucingnya akan dalam bahaya jika berada di tangan Saeyoung.
"Apa yang akan kau lakukan pada Elizabeth 3rd jika kau menemukannya," Jumin mengejar Saeyoung yang tampak mempercepat jalannya dan mengambil Elizabeth untuk dibawa kabur olehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Stranger
Fanfiction[Name] adalah anak yang tumbuh di lingkungan dimana orang tuanya selalu saja bertengkar. Ia yang sejak kecil memiliki tubuh yang lemah selalu mendengarkan pertengkaran orang tuanya dan tidak memiliki teman selain seorang anak laki-laki yang selalu d...