Pagi.. sinar fajar menyinari kamarku. Aku sudah terjaga sejak tadi dan tidak mau terlelap lagi.
Mata panda sudah tampak, raut wajah yg kacau telah melekat pada wajahku.
Sudah 3 hari semenjak kecelakaanmu dan tidak ada kabar darimu.Aku tidak bisa makan, aku sulit bernafas, bahkan aku ingin tidur saja lalu bangun jika kau sudah kembali.
Tapi apa boleh buat, aku harus tetap menjalani hari hariku.
Pukul 07.45 aku sudah bersiap untuk pergi bekerja dan dalam 15 menit perjalanan ke kantor, saat perjalanan otak ku hanya memikirkanmu.Setibanya di kantor, seperti biasa aku hanya duduk termenung. Lalu meneteskan air mata. Aku berulang kali membaca pesan yang kau kirimkan saat kau mengalami kecelakaan. Tiba tiba ada seseorang lewat di depan jendela ruangan ku....
"Kamu? Apakah benar itu kamu? Apa aku tidak salah lihat?" Aku bertanya dalam hati sambil berdiri.
Aku terkejut sambil meyakinkan diriku kembali. Ketika aku akan membuka pintu, kau berbalik dan tersenyum padaku.
Bukan main senang dalam hatiku. Aku seperti akan meledak. Aku sanggaaaatttt bahagia.
Aku membuka pintu perlahan...
Dan tiba tiba....
Kau pun menghilang...
Tentu saja aku merasa sangat bodoh. Yang aku lihat sebentar ini adalah khayalan ku saja. Mataku kembali mengeluarkan air mata.
Senin, 12 Februari 2017
Pukul 07.04
Ponselku berbunyi. Aku yang hanya memejamkan mata pun akhirnya terbangun. Dengan hati yang deg degkan aku mengambil ponselku.
Awalnya aku juga bertanya tanya kenapa hatiku tiba tiba bergedup kencang. Tapi aku tidak menghiraukan.
Aku terlalu focus untuk ingin mengetahui siapa yg daritadi ribut untuk mengirimkan pesan bertubi2 kepadaku.Setelah aku membuka pesan itu....
Aku mulai meneteskan air mata.
Dan ternyata.....
YOU ARE READING
Dear Diary
PoetryAku hanya seorang wanita Dalam diam Aku hanya ingin menulis Apa yang aku rasakan Aku tidak bisa mengungkapkan apa yang aku rasa Dengan lisan.... Tetap dengan tulisan...