Chapter 1

101 3 0
                                    

Chole Jane Moretz sibuk mengikat sebelah tali sepatunya sambil sesekali menatap adiknya yang tengah sarapan pagi di depannya .

"Kevin,pulang sekolah nanti langsung pulang. Jangan mampir kemanapun dulu,dan jangan lupa menggantung seragammu dengan rapih lalu  makan siang sudah kusiapkan di kulkas,setelah itu kerjakan pr mu dan langsung tidur siang.Dan jangan keluar sebelum aku pulang dan jangan pernah membukakan pintu untuk orang asing." Ucap Chole dalam satu tarikan napas.

"Kau mengerti?" lanjutnya.

"Ya,Chole. Kau mengucapkan hal itu setiap hari." Kevin memutar bola matanya malas membuat Chole menatapnya dengan tajam.

"Kevin,jangan memutar bola matamu padaku. Itu tidak sopan." Nasihat Chole.

Anak berusia 7 tahun itu mengangguk patuh, tak ingin memulai pertengkaran dengan kakak perempuannya yang lebih tua 10 tahun darinya itu karena pasti akan berakhir dengan khotbah panjang Chole,jadi Kevin lebih baik menurut saja.

Sementara Chole hanya menggeleng pelan menatap adiknya itu.

Gadis itu kemudian menatap jam dinding tua yang menempel di tembok flat kumuhnya yang sudah mulai terkelupas.

Jam tua itu menunjukan pukul 7 kurang 10 berarti masih ada sedikit waktu lagi sebelum ia berangkat ke sekolahnya.

Chole menyelesaikan sarapannya kemudian beranjak dari kursi makannya dan mengambil ranselnya yang tergantung di dinding dekat kamarnya.

"Kau sudah selesai?" Chole melirik adiknya yang hanya memberikan sebuah anggukan padanya. Kevin menjadi pribadi yang amat pendiam semenjak kedua orang tua mereka meninggal 2 tahun lalu.

"Baiklah,ayo berangkat." Chole mengambil 2 helm yang tergantung dekat pintu masuk flatnya dan menyerahkan salah satu yang ukurannya lebih kecil pada adiknya.

Mereka menuruni tangga dari lantai 2 menuju lantai bawah,kemudian di samping gedung flat itu sebuah motor gede -peninggalan ayahnya sebelum ia meninggal karena sesuatu yang membuat Chole trauma sampai sekarang- terparkir disana.

Chole menaiki motor gede itu terlebih dulu,kemudian tanpa disuruh Kevin mengikutinya dan duduk di belakang gadis itu dengan diam.

"Pegangan yang kuat."

Chole menoleh kebelakang,dan setelah Kevin menjawabnya dengan sebuah anggukan,Chole segera memakai helm nya kemudian melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

Chole mengantarkan adiknya dulu ke sekolah dasar,kemudian ia berangkat ke sekolahnya sendiri. Well,Chole itu masih 17 tahun dan ia baru kelas 11 di sebuah sekolah elit yang tak pernah sama sekali terbayangkan atau bahkan termimpikan oleh seorang Chole.

Bieber High School. Salah satu sekolah milik perusahaan Bieber yang amat tersohor itu. Kalau bukan karena ke geniusan otaknya yang sangat bisa di andalkan dan mendapat beasiswa penuh dari salah seorang guru besar disana,Chole mana mungkin bisa masuk ke sekolah yang didominasi oleh anak kalangan atas dan anak para bangsawan Inggris.

Chole memakirkan motornya di tempat parkir sekolah kemudian berjalan menuju toilet untuk mengganti jeansnya dengan seragam sekolah ini.

Karena sesungguhnya Chole tidak suka memakai seragam wanita dengan rok pendek yang bisa memperlihatkan celana dalamnya saat ia mengendarai motor besarnya. Kan tidak lucu.

Chole baru saja hendak berbelok menuju koridor ke toilet wanita,tapi langkahnya terhenti ketika ia merasakan kerah baju seragam atasnya ditarik dari belakang membuat gadis itu mendelik berusaha melihat siapa yang menarik-narik bajunya dengan sangat tidak sopan itu.

"Hei,lepaskan!!Ugh,idiot,siapapun lepaskan aku ugh.Aku ketua murid tahu! Apa kau mau mendapatkan poin pelanggran huh?" gerutu Chole pada siapapun itu terus menarik kerah bajunya dengan kurang kerjaan.

A Drop In The OceanWhere stories live. Discover now