Chapter 2

75 4 0
                                    

Chole berjalan tergesa-gesa menuju tempat parkir sekolahnya. Jam dinding besar dan antik  yang tergantung di koridor yang tengah dilewatinya sudah menunjukan pukul 2 sore,membuat langkah kaki gadis itu semakin di percepat nyaris hampir berlari yang membuat beberapa anak menatapnya dengan tatapan tajam karena langkahnya yang berisik itu. Tapi sang ketua murid itu tak menghiraukannya,bahkan sekarang ia sudah berlari agar mencapai tempat parkir lebih cepat karena ia harus segera ke tempat part-timenya dan Chole tak ingin terlambat kesana,karena itu bisa membuatnya di pecat nanti.Mengingat ia sudah pernah 2 kali terlambat.

Chole berlari kearah motornya yang terparkir di barisan paling depan di parkiran. Ia baru hendak menaiki motornya ketika teringat sesuatu yang serasa mengganjal. 

Roknya belum di ganti.Ugh.

Gadis itu menatap rok seragam berwarna coklat muda bergaris yang di pakainya itu dengan tatapan lelah. Bagaimana bisa lupa menggantinya tadi?Bodoh dan sekarang sudah tak ada waktu lagi,ia tak mungkin berlari masuk lagi kedalam gedung sekolah dan mengganti roknya didalam,karena sekolah itu sangat luas dan pastinya membutuhkan waktu untuk kesana dan sayangnya untuk saat ini waktu sedang tidak mendukungnya. Dengan terpaksa,ia pun menaiki motornya dengan tetap memakai rok seragamnya yang panjangnya bahkan hanya sampai diatas lutut. Mungkin ia akan menyesali ini nanti,tapi untuk sekarang ia tak punya pilihan.

Chole memakai helmnya  kemudian menyalakan motornya dan mulai melesat dengan kecepatan tinggi membuat siapapun yang melihat itu tak akan mengira kalau yang membawa motor gede itu seorang perempuan yang bahkan baru berumur 17 tahun.

--

Udara akhir musim semi selalu terasa lebih dingin dari sebelumnya mungkin karena sebentar lagi musim dingin akan tiba dan itu berarti liburan dan natal tinggal sebentar lagi dan itu berarti Justin harus menghadiri kegiatan-kegiatan membosankan yang di adakan sebagai ikatan memperbanyak relasi,hal yang paling di bencinya.Demi Tuhan, ia baru 17 tahun dan ayahnya sudah membebankan perusahaan sebesar Bieber Corp di pundaknya membuat kadang ia menyesali takdirnya sebagai putra tunggal keluarga Bieber.Justin menghela napasnya memikirkan betapa membosankannya hidupnya.

Tanpa sadar Justin sudah berjalan menuju tempat parkir padahal tadi ia berniat mencari ketenangan diluar,karena ruangan pribadinya telah dijajah oleh sahabatnya yang paling gemar makan. Bahkan Justin saja tak bisa membayangkan bila tiba-tiba makanan di muka bumi ini hilang,pasti sahabatnya itu bisa langsung gila karena lapar.

Saat tengah berkutat dengan pikirannya tiba-tiba sosok yang paling tidak diharapkan Justin muncul. Gadis itu tampak berlari terburu-buru menuju motornya kemudian berhenti tepat di depan motor gedenya yang sudah sangat ketinggalan zaman itu. Tanpa sadar Justin terus memperhatikan gerak gerik gadis itu sampai pada akhirnya gadis itu menaiki motornya dengan menggunakan rok yang sangat bukan Chole itu dan hal itu tiba-tiba jadi sangat mengganggu Justin karena pada saat Chole menaiki motornya itu, roknya sedikit tersingkap memperlihatkan paha putihnya yang membuat Justin tak berkedip. Sialnya,ada sedikit perasaan aneh yang menyelinap di benak Justin saat melihat rok musuhnya itu tersingkap.Perasaan senang dan tidak senang dan tidak rela juga jika nanti semua lekaki di jalanan memperhatikan kaki jenjang itu dari belakang,Justin merasa tidak rela. Tidak,ia tidak mungkin tidak rela?Kenapa ia harus tidak rela? Ia pasti sudah gila. Chole itu kan musuhnya bukan teman atau bahkan kekasihnya.

Tapi tetap saja ia tidak rela.

Dan tanpa pikir panjang Justin segera berlari menuju range rover hitamnya yang terparkir tidak jauh dari situ dan kemudian mobil mewah itu melesat menyusul motor Chole yang sudah melaju beberapa meter di depannya.

Dan ketika jarak range rovernya sudah tepat di belakang motor Chole, Justin semakin kesal karena dari belakang kaki jenjang gadis itu semakin terlihat jelas. Apalagi gadis itu mengendarai motornya dengan kecepatan penuh membuat roknya tersingkap oleh angin.

A Drop In The OceanWhere stories live. Discover now