Three.

87 10 3
                                    

Happy Reading!!!

Sider dilarang masuk❌

***

"Afkar nembak lu ya Ra?" tanya Neva tiba-tiba

"Hah? Demi apa?" tanya Fitri histeris

Aku hanya diam, berpura-pura tak mendengarnya. Aku sempat melirik ke arah Dina yang menatap tajam ke arahku. Sepertinya aku tau alasannya.

"Ra! Jawab dongg!! Bener apa enggak?"

"Kok lu ga percaya sih Fit ama gua,"

"Bukan ga percaya Nev. Tapi gua mau denger langsung dari narasumbernya."

Aku yang malas mendengar itu dan kemudian berlalu.

"Ra! Mau kemana?!!"

"Jelasin dulu Ra!"

Aku tak menghiraukan panggilan mereka yang menyuruhku kembali itu. Aku sudah pusing dengan masalah Julian dan keluarganya. Dan aku tak ingin menambah beban pikiranku dengan memikirkan ucapan laki-laki itu tempo hari.

"Rere, Julian mana? Belum masuk?" tanya ku pada Rere, salah satu teman Julian

"Belum Ra. Gua malah tadi mau nanya sama lu," jawabnya

"Hm gitu ya. Re, kalo misalnya ditanya, bilang aja Julian sakit ya!"

"Iya Ra. Btw, emang Julian sakit apa?"

"Gua belum pastiin si Re, tapi katanya ga parah kok. Sekedar kecapean aja. Jadi gua kira dia udah masuk, " jelasku

"Nanti gua kabarin deh. Gua duluan ya Re!" pamitku yang dibalas anggukan oleh Rere

Disinilah aku sekarang. Diatap sekolah yang sepi. Angin sepoi-sepoi menyapa rambutku. Aku menghela napas lelah.

"Lu dimana Jul?" tanyaku lirih yang entah pada siapa

Saat aku mengedarkan pandanganku, aku melihat ada punggung kokoh yang berdiri agak jauh dariku.

Sepertinya aku mengenalnya. Perlahan, aku mendekatinya.

"Seandainya lu masih ada, pasti lu seneng bisa ke atas sini," lirihnya yang terdengar olehku

"Afkar?"

Dia membalikkan tubuhnya dan berjengit kaget melihatku. Namun tak lama, ia tersenyum dan menetralkan rasa kagetnya.

"Eh Adara, ngapain disini?" tanyanya dengan nada ceria

'Pintar akting juga laki-laki ini,' batinku

Aku hanya menatapnya tajam tanpa menjawab pertanyaannya.

"Ra?"

Aku masih diam. Entah dia tau atau tidak, namun seharusnya dia tau aku mendengar ucapannya tadi

"Apa yang mau lu tau Ra?" tanyanya sambil menatapku teduh

Aku menggeleng. Aku bukan tipe orang yang ingin ikut campur urusan orang lain, Julian sekalipun. Jika dia tidak langsung menceritakan, maka aku tidak akan meminta untuk diceritakan

"Gua minta maaf kalo selama ini gua terkesan bad dimata lu, tapi gua ya begini, ga bisa sok-sok ramah kayak lu," ujarku setelah berhasil melepaskan diri dari tatapannya

"Justru itu kan yang bikin lu beda," balasnya

Hening cukup lama mengisi ruang diantara kami.

"Ra,"

Senja Dan AngkasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang