kau memandang seorang laki-laki bersurai hijau yang tsundere, ntah kenapa bunga sakura mekar pada bulan Februari, itu sesuatu yang langka.
"bagaimana hasil kelulusan mu Midorima-kun?" Tanya mu. Ia menengok dan mengangguk.
"cukup untuk masuk universitas yang ku inginkan nodayo" jawab nya. Kau mengangguk, kau tau Midorima Shintaro akan melanjutkan ke universitas yang tidak bisa kau gapai, jadi ini adalah pertemuan terakhir mu dengan teman tsundere mu.
"jadi ini akhirnya ya" gumam mu
"apanya nodayo?"
"bukan apa-apa, sampai nanti Midorima-kun" ucap mu lalu berlari menuju jalan yang berbeda dengan yang Midorima pilih.
Ini sungguh keputusan yang berat, mengingat kau menyukai Midorima Shintaro, pilihan mu dan pilihannya tidak pernah sejalan
Kau bahkan tidak sempat mengutarakan perasaan mu padanya, sesungguhnya bahkan dia tidak pernah menyadari perasaan mu.
***
Kau melewati jalan menuruni gunung menikmati bunga sakura yang berguguran, kau mengerjap beberapa kali saat melihat seorang laki-laki yang tidak kau lihat seminggu belakangan. Kau berlari dan menepuk bahunya kelewat bahagia.
"ohayou!" ucap mu. Ia menengok dan menaikan kacamatanya menatap mu.
"oh [f/n] nodayo" gumam nya. Ia kembali menatap bunga sakura
"kau ingat Midorima-kun? Waktu itu aku terjatuh berguling-guling dijalan ini" ucap mu. Ia menengok
"hm aku ingat nodayo, bukan aku mau mengingatnya tapi kejadian itu sangat lucu"
"hm, kau tertawa sangat keras sampai menangis"
"dan kau juga menangis nodayo" ucapnya
"rasanya baru kemarin ya ucap ku"
"jalan ini akan membawa mu ke masa depan [f/n]" ucap Midorima. kau mengerjap dan mengangguk, kau tau soal itu
"kenapa bunga sakura mekar saat ini ya?" Tanya mu lagi
"aku tidak perduli kenapa nodayo, melihat bunga sakura aku sudah senang" gumam Midorima.
"sou.. da ne" .
"bagaimana? Kau akan melanjutkan kemana nodayo? Bukan aku mau tau atau bagaimana nodayo"
"wakaru wakaru, aku melanjutkannya tahun depan" jawab mu.
"kalau begitu kau akan tetap disini nodayo"
'Iya disini, tanpa mu. Jalan ini tidak akan pernah sama lagi karena kita tidak akan kembali kesini'fikir mu. Lalu tersenyum sedih.
***
Perasaan mu untuk Midorima sangat besar, kau ingin mengungkapkan banyak hal padanya namun, kau tau itu sangat tidak mungkin. Kau pernah melakukan percobaan untuk itu.
Saat itu sepulang sekolah, kau mencoba untuk mengungkapkan perasaan mu sebelum kelulusan namun itu berubah sia-sia karena Midorima malah sibuk dengan Takao.
Kau selalu pulang sekolah bersama Midorima, menunggunya latihan basket sebuah kesenangan untuk mu karena kau benar-benar menyukai Midorima dan setiap kenangan bersamanya tidak akan kau lupa.
Kau memandang langit dan menghembuskan nafas panjang.
"selamat tinggal kenangan"
Kau dan Midorima akan berada di jalan masing-masing.
***
Kau baru selesai mengambil transkrip nilai di sekolah, kau bertemu Midorima lagi. Kau tersenyum kepadanya dan mengajaknya pulang bersama.
Berharap dapat bertemu lagi nanti.
Kali ini, kau mengambil jalan memutar agar bisa lama dengan Midorima.
"sebentar lagi valentine" ucap mu. Midorima menatap mu dan mengangguk pelan
"ada yang kau sukai Midorima-kun?" Tanya mu. Midorima menengok kaku
"tidak ada nodayo" jawab nya. "aku tidak perduli dengan cinta nodayo" jawab Midorima lagi. Kau tertawa dan menatap jalan sekitar.
"ah salah jalan ya!" ucap mu sambil tersenyum malu, Midorima hanya menghela nafas panjang dan berbalik. Kau menatap punggung Midorima sambil tersenyum sedih.
Kau berlari ke arahnya dan berteriak
"selamat tinggal!" ucap mu dengan lembut. Hati mu sangat ingin bertemu dengan Midorima lagi.
Sangat ingin.
***
Lagi, perasaan mu yang tak dapat diungkapkan dengan kata-kata membuat mu kembali memendam perasaan mu untuk Midorima.
Kau masih ingat setiap memori saat bersama Midorima dan tidak akan kau lupa.
Kau pastinya bahagia bertemu dengan Midorima
***
kau menatap bunga sakura, Hari ini hari valentine.
Kau tersenyum menatap bunga sakura
"sudah berapa banyak kau dan aku berubah sejak saat itu?" gumam mu. Tersenyum lagi lalu berjalan pulang
Kau mengerjap saat melihat seseorang yang tidak kau lihat berminggu-minggu ada di depan mu. Surai hijau lumutnya tidak berubah ia semakin tinggi.
"oh Midorima-kun" ucap mu. Ia menengok dan tersenyum sekilas lalu menaikan kacamatanya
"[f/n]" gumamnya
Semua kenangan berkelebat dalam fikiran mu, saat pertama kali kau di tolong oleh Midorima dank au langsung berfikir bahwa kau menyukainya. Sejak saat itu setiap bertemu Midoirma rasanya sangat menyenangkan namun.. disaat yang sama terasa sangat menyakitkan.
"maaf" ucap mu. Ia menatap mu bingung
"maaf kenapa nodayo?"
"maaf karena aku tidak pernah mengungkapkan apapun"
"hah?"
"Apakah yang seharusnya kukatakan padamu? Aku tak ingin mengucapkan selamat tinggal kepadamu. Aku juga tak ingin kita berakhir sebagai teman saja, Aku harus mengatakannya Bahwa aku selalu, selalu, selalu dan selalu Mencintaimu dari sejak dulu" gumam mu
Kau tidak bisa menahan perasaan mu, dan saat kau melihatnya kau langsung menyatakan apapun yang ada di dalam kepalamu
"[f/n]? kau kenapa nodayo?" tanyanya. Kau menggeleng air mata mu turun
"daijoubu" gumam mu
Midorima tersenyum canggung ia berbalik dan mengucapkan selamat tinggal.
Kau menatap kepergian Midorima sedih
"ah.. akhirnya aku mengatakannya" gumam mu. "namun.. rasanya sakit" ucap mu lagi. Kau menghela nafas panjang dan menghapus air mata mu kasar
Tidak apa, yang penting kau sudah mengatakan perasaan mu padanya bukan?
.
.
.
.
.
owariiii~~ yeeeeyyyyy <3
ini dari lagunya Supercell judulnya Sayonara Memories
KAMU SEDANG MEMBACA
Vallusion [Midorima Shintaro] [KNB] [✔]
Fiksi PenggemarKuroko no Basket © Tadatoshi Fujimaki Storyline © Vanillafields antara kau dan dia, kisah seputar Valentine, kami sajikan. Happy reading! Vallusion Project