Part 3

2.8K 154 9
                                    

"Aku merindukan mu",

Ungkap sarada dengan sebuah senyum tipis nya.

Choucho melongo tak percaya, gadis dihadapannya adalah Sarada Uchiha, teman senior high school dulu.

"You look so different",

Sarada kembali tersenyum, "hn"

"Astaga  sarada-chan kau terlihat sangat cantik sekarang, apa kau operasi plastik di london sana?",

Sarada memutar bola matanya, "hn".

"Ck, kau masih menggunakan bahasa planet itu lagi, sudahlah lupakan, selama seharian ini kau akan ku tahan, banyak yang harus kau jelaskan padaku",

Sarada mendengus keras dengan sebuah senyuman tipis dibibirnya.
.

.

.

.

Seorang pria pertengahan dua puluhan tengah menikmati waktu tidur nya, tak memperdulikan seseorang tengah mengamuk didepan pintu apartment nya.

"Nii-chaaaan,... buka baka, .... nii-chaaan", himawari sudah sangat lelah berteriak teriak didepan, ia mempunya cara jitu untuk membangunkan kakaknya,

"Nii-chaaan, jika kau tidak membuka pintunya, aku akan menyuruh tou-san memblokir ATMmu",

Mata biru safir itu membelakkan matanya dengan sempurna. Ia segera berlari kepintu apartment, ia bahkan sampai tersandung selimutnya sendiri.

Cklek

Pintu terbuka, himawari adik dari pria ehem sexy itu memasang wajah bete maksimal, melenggang masuk tanpa permisi terlebih dahulu, ia menghempaskan dirinya diatas sofa hitam Kulit kakaknya.

"Ne bolt-nii kau sudah berjanji akan menmaniku berbelanja ingat",

Boruto merebahkan tubuh Atletisnya di sofa dekat adiknya,

"Ck, kapan kapan saja hima, aku harus bekerja nanti siang", ucap boruto, matanya mulai memberat.

"Tapi ini hari minggu nii-chan",

Boruto memposisikan dirinya duduk dengan menyandar pada sofa, "sudahlah, jam berapa sekarang", tanya boruto yang hendak meneruskan tidurnya kembali.

"Jam setengah sepuluh",

Tuing

mata boruto langsung membelak, kantuknya hilang entah kemana, "APAA?", 

himawari terlonjak kaget, ia semakin heran melihat nii-sannya berlari gedebukan kekamar mandi apartment.

"Sudahlah nii-chan, aku pergi sendiri saja,bye nii-chan",

.

.

.

.

Chouchou dan Sarada berjalan jalan di taman, ia menikmati waktu senggangnya kali ini. Mereka duduk disalah satu bangku taman,

"Kau kurusan", ucap sarada yang memperhatikan tubuh chouchou.

"Aku sedang berdiet tau", mereka melihat penjual stan ice cream di dekat mereka,

"Aku ingin membli ice cream coklat kau ingin rasa apa sarada",

"Strawberry satu", chouchou pergi kekedai, sarada masih memandangi taman dengan wajah tenangnya, dulu ia sering kali bersama teman temannya, hanya satu orang dari mereka yang sangat ia hapal dan, ia merindukan bocah nakal itu lagi,

"Sarada", panggilan chouchou menyadarkan Sarada, chouchou membawa dua cone ice cream di tangannya ia memberikan satu untuk Sarada,

Sarada sedikit berjengit ketika lidahnya menyentuh permukaan ice cream yang dingin,

Sarada and her destinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang