Mulai hari ini,
Aku benci senyuman itu,
Senyuman yang dahulu menjadi narkobaku.Aku benci mata itu,
Mata yang dahulu selalu bersinar tiap kali tak sengaja bertemu dengan mataku.Aku benci tangan itu,
Tangan yang kau gunakan untuk menenangkanku dengan cara melingkarkannya pada tubuhku.Kau tahu,
Betapa sulitnya aku mencoba membencimu?Ingatkah kamu,
Saat aku berkata tidak akan membencimu?
Maaf aku bohong.
Kamu tahu penyebab aku berbohong?Kamu.— faza s. aulia