3 - Rumah kosong.

16 1 0
                                    


Tugasku hanya memandang sekitar di tower yang setinggi 24 meter. Felix masih saja memanja untuk meminta pulang. Mungkin karena skripsi nya belum selesai. Bahkan lusa besok deadline.

Felix memang sedikit manja, tapi akhirnya dia memutuskan untuk hidup mandiri di kota ini, yah kira-kira 4 tahun yang lalu. Tapi itu aku juga sih yang menjaga-nya.

"Letnan. Aku sering mendengar beberapa hal tentang hak ijin perang dari presiden. Apakah itu benar?"tanya ku ke Letnan James yang berada di sampingku. Sembari memandang pohon-pohon yang indah, dan juga beberapa burung mulai berterbangan. Langitpun mulai sore.

"Belum tentu. Tapi pada akhirnya sama kita yang harus,sekali lagi.  Harus menjaga bumi ini."ujar Letnan James dengan menepuk kecil pundak-ku.

Setidaknya aku sedikit tenang sekarang. Tidak ada kata tergesa-gesa menghadapi Cylion keji itu. Aku harus berpikiran matang. Dan jangan gegabah.

Singkat cerita. Sekarang sudah malam, aku masih memandang hutan-hutan sampai terlihat rumah besar yang sebelumnya ada di video handycam Kyura.

"Sebelumnya rumah itu tidak berlumut?"pekik ku. Apa-apaan ini?, kok bisa? Eerrgh. Rasa keingin tahuanku mulai muncul aku meninggalkan tugasku mengawasi hutan Nightclaw dan segera menuju ke garasi.

"Hei belum tidur kau Letnan?."tanya ku, dengan nafas terengah-engah.

"Uh ada pertandingan bola malam ini. Aku menggundang seluruh tentara untuk menonton bersama-sama. Kau mau ikut?,oh ya. Kau ke garasi membawa handgun dan pocket knife untuk apa?"ujar Letnan James meminum kopi yang ia pegang dengan membawa proyektor.

"Uhh tidak apa, boleh kupinjam jeepnya?"tanya ku. Segera Letnan james yang mudah bergaul itu melemparkan kuncinya. Dengan sigap aku menangkapnya.

Sekarang tinggal satu. Segera menuju rumah kosong itu. Dan sekali lagi masih ada banyak monster didalamnya. Mungkin saja,langit malam sangat indah,cahaya rembulan memancar ke segala arah, dan juga burung gagak.

Aku benci ini. Bangkai burung gagak dimana-mana.

Tringgg

Suara HP ku berdering. Siapa malam malam begini menelfon?, batinku. Aku pun menggangkatnya (sambil menyetir tentunya).

"Eddie,kau kemana?. Kick-off akan dimulai 2 menit lagi!"ujar Kyura yang mungkin ikut menonton bola bersama Letnan James.

Aku menutup panggilan itu. Membosankan, sejujurnya aku tidak suka olahraga seperti basket,sepakbola tapi olahraga yang paling aku suka adalah lari. Berbeda dengan kedua temanku itu.

Singkat cerita aku sudah memarkirkan jeep Letnan James disamping gerbang rumah kosong yang sebenarnya cukup besar. Ditumbuhi lumut yang terkesan bagiku aneh. Lumut itu bergerak.

Hutan Nightclaw sangat menyeramkan. Dan jujur walaupun aku seorang tentara tapi aku mempunyai fhobia aneh.

Fobia kecoak.

Dan kabar buruknya rumah ini penuh dengan kecoak. Mau tidak mau aku harus masuk dengan keadaan ketakutan. Kakiku bergetar. Tubuhku kedingin-nan. Aku menggeram saat membuka pintu rumah itu. Angin berhembus keluar bersamaan ratusan kelelawar keluar dari rumah itu.

"Ini malam terburuk."

Saat ruangan gelap itu aku sinari dengan senter yang aku bawa. Terdapat meja yang berisi ramuan-ramuan dan juga blue print.

"Di dalam Kekuatan yang besar terdapat tanggung jawab yang besar."

Tulisan yang dihasilkan lumut itu membuat aku merinding dan bagaimana bisa?,ini aneh sekali apakah ini bio-weapon yang dikendalikan oleh si-dalang?. Pikiran ku mulai kesana-kemari sampai...

Dubrak!!

Pintu rumah itu tertutup dengan sendirinya dan sementara aku sudah siap dengan handgun-ku. Sekali kau muncul kau tidak bisa bersembunyi lagi!. Batinku.

Singkat cerita aku menggelilingi loteng dan sebelumnya aku juga sudah menggambil blueprint yang ada di meja tadi. Ini bukan-nya?, cylion.

Bangkai 2 atau 3 Cylion berserakan di lantai. Apakah ini berhubungan dengan gagak yang aku temui tadi?. Bio-weapon?,radiasi ultra?,virus?. Aku masih tebak-menebak dipikiran ku.

Aku masih kokoh berdiri tak berhenti aku menatap mayat cylion itu sampai aku tidak sadari. Aku dijebak oleh sidalang.

Kenapa aku tidak sadar?,saat awal masuk tadi aku sudah

Dikecohkan.

Halo semua.

Aku masih amatir sekali yak. Aku sebenarnya itu bukan bakan tidak ahli dalam sastra. Dan juga pelajaran bahasa indonesia. Yah aku ingin mencintai bahasa indonesia dengan cara menulis buku. Tentunya juga dihargai. Aku sangat senang beberapa orang yang memeberi saran. Aku bisa menambah wawasan dan menyadari kesalahan penulisan.

Dan juga mohon maaf kalo ceritanya ambrugadul tapi saat part 4 atau 5 bakal ke peperangan. Dan menceritakan 3 sahabat ini survive. Tolong vomments sama kasih kritik komentar yang disertai saran.

😗😗😗😗

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 17, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hero War : Begin A WarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang