Hari apes

28 2 0
                                    

Sesampai nya di ruang kelas ,ternyata semua siswa sedang berkumpul di meja guru sambil mendengarkan seseorang yang berada ditengah kumpulan siswa yaitu Bu Anita. tetapi di depan Bu Anita ada zafran yang sedang duduk sendiri dengan muka penasarannya.

" lah itu Zafran keciduk ngerokok apa gimana, kok kayak orang lagi diinterogasi " batin Daniela heran

Daniela menghampiri kerumbunan tersebut dan langsung di panggil Bu Anita.

"Nah itu dia Daniela" panggil Bu Anita

"Kenapa bu ? Ibu nyari saya ya?"

"Mumpung ini lagi freeclass, ada yang mau ibu omongin sama kamu,silahkan duduk di samping Zafran El " Daniela duduk sambil menatap Zafran dengan pandangan bertanya , namun Zafran balas dengan gendikan bahu tanda dia juga tidak tahu apa yang akan di bicarakan Bu Anita.

"Jadi gini, berhubung sebentar lagi HUT sekolah kita, setiap kelas mulai dari kelas X sampai kelas XII harus memiliki sepasang siswa yang akan menjadi perwakilan kelasnya dalam acara pensi sekolah" Bu Anita membenarkan kaca matanya lalu berbicara kembali "setiap perwakilan harus menampilkan sesuatu yang akan di suguhkan pada acara pensi nanti dan akan dinilai juga oleh juri . Saya rasa kalian berdua cocok menjadi perwakilan. Sangat serasi"

Mereka yang mendengar hal itu hanya mengernyit heran, "serasi ndas mu" batin Daniela

"Amit-amit deh bu saya serasi sama dia" ucap mereka berbarengan yang membuat seluruh kelas gaduh

"Duileh baru dibilangin udah mesra banget sih"

"Iyadah yang cocok mah beda"

"Yah el, masa hana keduluan sih huhu"

"Takis terus sampe naik status"

"Kenapa ga mungkin? Lagian dengan kamu menjadi perwakilan kelas,bisa menambahkan nilai ips dan juga menghapus poin kalian " ucap Bu Anita dengan menekan kata 'poin'

"Jangan mengira saya tidak pernah mengecek buku tata krama kalian semua ya ,karena sedikit poin saja sudah membuat nilai kamu terganggu" jelas Bu Anita

"Ih si ibu ,wajar lah nilai ips saya jelek kan saya anak ipa bu ,kalau misalkan saya juga harus belajar ips namanya maruk dong bu" perkataan Zafran sontak membuat seluruh murid tertawa, kecuali Daniela.

"Nahh kalau masalah poin namanya juga anak sma , kayak gapernah ngalamin masa-masa sma aja nih si ibu, kalau ga nakal sekarang kapan lagi?hehe" ucap Zafran yg dihadiai jitakan panggaris Bu Anita di kepala nya

"Aish ibu kalo jitak pala saya ga tanggung-tanggung deh" tangannya mengusap kepalanya yang sakit

"Kamu ini kalo dibilangin ya nurut dong sama ibu ,gausah ngelawan terus . Masih untung kamu cuma saya jitak Zafran"

Daniela yang sedari tadi hanya diam karena bimbang memilih antara harga dirinya jika berdua sama Zafran, atau poin nya hilang sehingga kehidupan sekolah nya tentram.

"Oke bu santai, Zafran damai ya sama ibu" ucap Zafran sambil menarik tangan Bu Anita dan mencium punggung tangannya

"Yaudah deh bu kayaknya saya bisa, tapi nanti saya mau bicarakan dulu dengan Zafran bu" Daniela kali ini bersuara

"Yasudah saya tunggu kabarnya segera. kalau gitu saya ke ruang guru dulu, ingat jaga kebersihan dan jangan membuat onar ya" perintah Bu Anita

"Iya buuuu" sahut seluruh siswa kelas.

Loving Can(t) Hurt Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang