Matahari mulai keluar dari persembunyiannya. Sinarnya pun mulai menyelimuti kamarku yang semula gelap.
Kamar ku yang terasa dingin pun perlahan menghangat. Bahkan basah dibantalku bekas tangisan kemarin tampak sudah mengering.
Rasanya tak ingin bangun dari tempat tidur dan ingin berbaring seharian tapi hidupku harus berlanjut bukan?.Perlahan kududukan diriku disamping ranjang, sambil menegok bayangan diri ku dikaca. Terlihat bengkak dimataku dan kantung mata yang begitu besar. Mungkin akan menjadi tugas berat untuk menutupinya.
Hari ini kugunakan baju hitam dibalut jacket berwarna hitam senada dengan bawahan jeans dan sepatu boots kesukaanku.
Aku berjalan menyusuri jalanan menuju kampusku tak ada yang luput dari pandanganku.
Hari ini aku memang sengaja datang agak pagian agar bisa sedikit lebih santai.Langkah ku terhenti di sebuah kafe sedarhana dengan desain dapur terbuka, perpaduan putih dan coklat kayu menambah kesan klasik kafe ini. Beberapa pelanggan sudah duduk manis dimeja nya masing-masing.
Tidak Ada salahnya kan jika aku mampir kekafe tersebut, lagi pula mata kuliahku akan di mulai 2 jam lagi,akupun memasuki kafe dan duduk di kursi kayu disamping jendela besar.~~
"selamat pagi Mbak, mau pesan apa? "tanya seorang pelayan perempuan dengan nadanya yang ramah. Aku rasa dia baru disini, karna ini pertama kali aku melihat nya.
"Moccacino, susunya jangan terlalu banyak ya"
"di tunggu sebentar ya"Flashback
"sorry yang, aku telat, tadi Ada mentoring junior kita dulu,
maaf banget""mentoring atau berduaan sama si Irene"
jawab dasom ketus sambil terus melihat keluar jendela"kok kamu mikir nya gitu siih, kamu gak percaya sama aku?. Dari kemaren kita selalu berantem hal yang sama.... , aku bosen kalo kayak gini terus! "
jawab jungkook sambil menyenderkan badan nya dikursi"oh jadi udah bosen sama aku "
kini dasom tengah menatap jungkook dengan ekspresi yang tidak bisa diartikan."gak gitu maksud aku"
belum sempat jungkook berbicara langsung di potong oleh Dasom,
"trus maksud kamu gimana?, jelas-jelas kamu lebih milih mentoring si bunga kampus itu dibanding nemenin aku. Kenapa? karna Irene lebih cantik dari aku""kamu berubah, kamu sekarang pemarah, cemburuan gak jelas"
"Iya emang, kamu mau nya aku gimana?, diem aja kamu selingkuh atau jangan jangan kamu mau putus"
Jungkook diam sesaat,dia tidak me jawab."jadi kamu maunya putus, kamu lebih milih Irene "jawab dasom dengan nada tinggi, mukanya mulai merah karena marah
" gak gitu maksud aku, aku tau sekarang kamu lagi marah, kalo aku trus nyautin kamu masalah nya gak akan selesai"
"Dari raut wajah kamu udah kegambar jelas kok, Kalo emang itu mau kamu. Ayoo kita putus " dasom yang tadi nya duduk langsung berdiri dan beranjak pergi Dari cafe. Jungkook hanya duduk melihat dasom yang lambat laun menghilang.
Flashback off
Aku selalu berharap itu hanya mimpi buruk yang tak benar-benar terjadi.
Ini sudah terlambat,aku tak bisa hidup tanpamu
Meskipun cabang-cabangku sudah kering dan rapuh, aku akan tetap berusaha meraihmu meskipun aku tau kita sudah tak sedekat dulu.Aku tak bisa menghentikan penyesalanku. Penyesalanku bukan ketika aku meninggalkanmu tapi aku memaksa hatiku untuk membohongi perasaanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
How Could You Be Fine
RomanceSummary 😘 'ketika tak bisa membedakan antara ego dan harga diri' Author : Regita Cahyani Cast : Jungkook Dasom Irene Taehyung