Bab 4

142 31 1
                                    

Happy reading guyss!!!!

--------------------

Hari ini adalah MOS terakhir Kinan. Barang yang dibawa tidak terlalu banyak. Karena katanya hari ini hanya pengenalan lingkungan sekolah dan hari ini adalah pembagian kelas bagi siswa baru. Kinan sangat antusias.

Langsung saja Kinan menuju papan pengumuman pembagian kelas. Namun, Kinan yang melihat dari jarak beberapa meter pun merasa enggan untuk mendekati. Karena banyak sekali orang-orang yang mengerumuni papan tersebut. Pasti sumpek--pikir Kinan.

Sekarang kinan tengah berjalan menuju kerumunan manusia yang sedang melihat daftar kelas. Bukan bergabung sumpek-sumpekan, tetapi duduk disebuah kursi panjang dekat dengan papan tersebut. Niatnya hanya menunggu agar sepi.

Sekarang sudah semakin sepi karena mereka sudah puas melihat daftar pembagian kelas. Kinan berjalan santai menuju papan pengumuman besar yang terdapat beberapa lembar kertas pembagian kelas.

Nama gue mana. Batin kinan sambil menunjuk-nunjuk daftar nama didepanya.

Kini tanganya terhenti di kertas yang bertuliskan 10-IPA 3

" Kinan Ranantha Alexka "

Karena Kinan merasa itu adalah namanya dan benar, sekarang Kinan meninggalkan papan tersebut dan menuju ke kelas barunya. Kinan menyusuri koridor kelas 10 sendirian. Saat perjalanan menuju kelas banyak pria yang menggoda Kinan. Menjijikan.

' cewee.... '

' bule nyasar njir '

' neng dicariin abangg ganteng '

' gue anterin sini cewe '

' widihh bule beneran nihh '

Begitu kira-kira beberapa kalimat yang mengganggu telingan Kinan. Setiap hari mendengar celotehan seperti itu membuat Kinan sudah paham dan lebih menghiraukanya saja. Malas sekali untuk Kinan menanggapi orang-orang seperti itu.

10 – IPA 3

Tulisan tersebut langsung menghentikan langkah Kinan. Benar sekali. Kini Kinan telah sampai didepan kelas barunya. Kelas yang akan bersamanya untuk beberapa bulan kedepan.

Kinan masih berada di ambang pintu kelasnya. Tiba-tiba seluruh siswa dikelasnya melihat kearahnya hampir bersama.

Bukanya Kinan tidak ingin duduk. Kinan masih berdiri di ambang pintu karena ia sedang mencari bangku kosong. Matanya melihat dari pojok ke pojok. Tepat. Akhirnya ada bangku kosong di baris kedua dari meja guru. Cepat-cepat Kinan mendekati bangku tersebut.

Terdapat 2 bangku kosong,yang 1  sudah ditempati oleh seorang wanita yang sedang membaca novel dan tepat dibelakangnya ada seorang lelaki yang sedang menenggelamkan wajahnya di tas dan tangan yang disilangkan hingga menutupi wajahnya.
Akhirnya Kinan memutuskan menuju ke meja yang ditempati oleh seorang wanita yang sedang membaca novel tersebut.

" gue izin duduk sini ya," ucap kinan ramah terhadap perempuan yang sedang sibuk dengan dunianya.

LOH.

Wanita tersebut adalah orang yang dilihat Kinan saat upacara hari pertama.

Dunia emang sempit. tawanya dalam hati

" ya silahkan, dengan senang hati." jawab wanita tersebut dengan senyum manis.

Akhirnya kini Kinan telah mendapatkan tempat duduk. Perasaan lega dan senang kini yang ia rasakan.

" nama lo siapa?" Tanya wanita itu tiba-tiba

" Kinan Ranantha Alexka , lo bisa panggil gue Kinan. Kalo lo siapa? " Tanya Kinan ramah

" nama gue Acelin Clarreta. Lo cukup panggil gue Celin. Salam kenal ya."

" juga," jawab Kinan dengan senyum manis

Teman sebangku Kinan yang baru ini memiliki rambut berwarna hitam pekat dengan alis yang tebal. Hidungnya mancung, matanya belok dan terlihat tajam. Sepertinya dia tinggi dan dia sangat putih. Terlihat dari wajahnya dapat di asumsikan bahwa Celin bukan orang Indonesia asli. Maksudnya Celin juga blasteran.Benar sekali, ternyata Celin blasteran arab-indo. Kinan sangat senang dapat berkenalan dengan Celin.

Tok!tok!tok!

Suara tersebut mencuri perhatian seluruh siswa dikelas 10-IPA 3. Seluruh siswa langsung memutar wajahnya dan mengarahkan ke sumber suara. Ternyata di ambang pintu terdapat 2 senior yang akan menjadi Penanggung Jawab MOS terakhir dikelas Kinan.

" halo dek , gue bakal jadi penanggu jawab kelas kalian hari ini." Suara yang lembut tersebut sekarang mulai mencairkan suasana kelas Kinan yang sepi.

" iya kak " jawab warga kelas serentak.

" jadi sekarang gue bakal nunjukin ke kalian ruangan-ruangan yang ada di SMA Bahana Jaya. Kita nggak keliling, melainkan kalian gue kasih lihat beberapa video dan foto yang nantinya bakal gue jelasin," Jelas perempuan tersebut panjang lebar.

Namun respon yang diberikan oleh seluruh siswa dikelas tersebut hanya mengangguk bahwa mereka paham.

" sebelum gue jelasin. Kalian belum kenal gue kan, kenalin nama gue Sintya Abigel . Disini gue gak sendirian , gue ditemenin satu cowo yang namanya Agil Abraham Prasaja bisa dipanggil Agil. Dan kalian bisa panggil gue Sintya." Mungkin Sintya-senior yang ada dikelas Kinan, tidak lelah berbicara panjang seperti itu.

Lcd sudah menyala, menandakan pengenalan sekolahnya dimulai dan seluruh siswa wajib mendengarkan dan melihat. Kelas benar-benar sunyi. Hanya suara Sintya dan Agil saja yang terdengar. Namun sesekali mereka melawak yang bisa dibilang garing. Tetapi seluruh siswa dikelas Kinan tetap tertawa. Tepatnya tertawa terpaksa.

-

-

-

-

-

-

Bel tanda pulang sekolah sudah berdering. Tandanya Kinan harus segera pulang. Ternyata pak Ujang sudah menunggunya dari tadi. Kinanpun melambaikan tanganya ke teman barunya yaitu Celin dan segera berjalan menuju mobil putih yang sudah terparkir menunggu Kinan.

♡♡♡
VOTE AND COMMENT YA!!!

RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang