Bab 11

81 9 0
                                    

Entah mengapa pagi ini Kinan merasa sangat malas. Rasanya ingin sekali ia tidur sampai matahari terbenam hingga terbit lagi. Karena hari ini adalah hari Sabtu dan Kinan berniatan untuk mengistirahtkan dirinya. Namun niatanya pupus pagi ini Devan malah mengajaknya untuk berjalan jalan ke taman yang tidak jauh dari rumahnya.

Toktok

Ketukan pintu kamar kinan yang semakin keras membangunkan seluruh jiwa kinan agar membunuh orang yang mengetuk pintu kamarnya dengan keras. Dia Devan.

" ngapain sih pagi pagi ganggu orang tidur " tanya kinan dengan mata yang masih berkedip-kedip

" tadi lo sholat kaga? "

" iya lah, trs ketiduran "

" temenin gue jalan jalan kin "

" sendiri aja, kalo engga sama papa "

Kinan meninggalkan kenan dan kembali tidur lagi. Hal tersebut membuat Devan sebal. Adek perempuanya ini menjadi malas. Devan tidak suka dengan sifat Kinan yang seperti ini.

" heh ayo !! Biar sehat " Devan menarik bantal yang dipakai oleh Kinan

" bentar ya " lalu Kinan kembali tidur

" sekarang adeku tersayang "

" maksa amat sih " Jawab Kinan dengan nada jengkel

" nanti gue beliin apa aja yang lo mau "

" beliin gue novel sama icecream "

" siapp!!! "

" lo keluar " perintah Kinan

Kinan pun beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi.

Dibawah sudah ada Devan yamg siap dengan baju olahraganya. Mereka berlari menuju taman.

Ditaman ramai orang seperantar Devan. Rupanya mereka adalah teman-teman Devan. Mereka sedang asyik bermain basket. Devan pun ikut bergabung didalamnya, namun tidak dengan Kinan. Ia memilih berjalan jalan sendiri.

" Kinan.... " suara tersebut membuat langkah kinan terhenti. Kinan clingak-clinguk mencari sumber suara.

" kk-k--k...... lo? " tanya Kinan terbata-bata

Ternyata dia adalah orang yang Kinan sering lihat disekolah. Yang digemari oleh banya kaum hawa disekolahnya.

" kenapa kak? " tanya Kinan sambil memainkan jarinya.

Kak? Ya Kinan menghormati orang yang lebih tua darinya. Maka dari itu Kinan memanggil karel dengan embel-embel 'kak'. Entah rasa apa yang sedang Kinan rasakan, namun ia sedang gugup. Bagaimana seorang Karrel dapat mengetahui nama Kinan? Devan? Bahkan belum ada yang mengtahui bahwa Kinan adalah adik Devan, kecuali dia Kenan.

" lo ngapain disini ? "

" olahraga kak "

Mereka kini berada dikursi panjang berwarna putih dipinggir taman.

" oo "

" lo keringetan. Lo capek? "

Perasaan kinan semakin tidak karuan. Alay. Padahal hanya ditanya capek atau tidak.

" enggak " dalam hati terdalam Kinan ia menjawab iya.

" nih gue tadi beli aqua belum gue minum. Buat lo aja " Karrel menyodorkan aqua pada Kinan.

Apakah seperti ini sosok yang disebut dingin? Susah senyum? Dan tidak romantis? Bahkan sekarang sifat Karrel sangat berbanding terbalik dengan gosip disekolah. Oh .. atau mungkin sifat tersebut hanya berlaku disekolah saja?

" m-mm--mmmakasih " jawab Kinan sambil mengambil aqua yamg Karrel sodorkan padanya.

Namun hanya dibalas deheman oleh Karrel.
Keadaan kembali hening. Karrel sibuk dengan handphonenya dan Kinan sibuk dengan pemandangan anak kecil.

" lo gak perlu manggil gue kakak. Gue risih sama embel-embel kaya gitu" ujar Karrel memecah keheningan

"Tapi kan ga sopan kak" Jawab Kinan sambil tersenyum canggung

" ga ada penolakan " Ujar lelali itu datar

"Oke rel" Ini memang tidak sopan, namun mau bagaimana lagi ini kemauan Karrel bukan kemauan Kinan.

Tiba-tiba Kinan merasakan getaran dari saku treaningnya. Telfon dari Devan

" Assalamualaikum. Kesini ketempat gue tadi. Pulang. Udah siang " suara dari seberang sana membuat mood Kinan turun secara perlahan

Ni orang suka seenakanya. dengus Kinan

" Waalaikumussalam. Iya "

Kinan langsung mematikan telfon dari kakaknya yang sangat menyebalkan.

" kak gue duluan " Ucap kinan memecah keheningan diantar mereka

Dibalas dengan anggukan ramah oleh Karrel. Tak disangka ia tersenyum sangat lama kepada Kinan. Keringat Kinan tiba-tiba keluar membasahi tubuhnya.

* * * *

Seperti yang dijanjikan oleh Devan pada Kinan. Sekarang mereka sudah berada di toko buku sebuah mall. Devan membiarkan Kinan memilih sementara dirinya lebig memilih untuk makan di tempat makan dekat toko buku.

Kinan berjalan memutari rak-rak yang berisikan banyak buku. Kinan tidak ingin tergesa-gesa. Ia menyempatkan untuk membaca novel yang sekiranya ia sukai.
Setelah kinan mendapkan novel yang ia benar benar suka, kini Kinan berjalan menuju bagian buku pelajaran.

Ditangan Kinan sudah ada 2 novel yang akan ditambah dengan 1 buku pelajaran. Saat Kinan berusaha mengambil buku tersebut tanganya terhenti melihat tangan yang sama akan mengambil buku yang Kinan akan ambil.

Karena tubuh Kinan lebih pendek dari orang tersebut, Kinan berusaha mendongakan wajahnya untuk melihat jelas wajah orang itu.

Deg.

Kenapa bisa barengan kaya gini?. Tanya kinan dalam hati

♡♡

Sorry jarang update. Segini dulu aja yay hehehe

HALOWW UPDATE LAGI NIH.

doain ya lagi UKK hehe

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang