Banyak Mau Hingga Buyar

10 1 0
                                    

Kapankah angin berhasil jadi embun
saat padi menjadi ungu
Kapankah minyak dalam tanah
tumbuh menjadi anak berprestasi
saat waktu tak lagi bisa diukur
dan anjing meraung ganas
menginginkan matahari terbit dari tenggara

Tidak bisakah dia menutup mulutnya
dan mendengar bicaraku
sampai meruak otakku
Tidak bisakah ibu melepasku pergi
tanpa banyak kata sayang palsu
yang hanya sementara
diikuti pukulan yang menanti
saat pulangku dini hari

Masih perlukah kelamin ini
bergelantungan tanpa arah
dan napsunya ditahan
hingga akhir hayat nanti
tak perlu ada hinaan
ia yang mati
menyayat burungnya karena tak ada yang jilat

Ingin aku begitu
tapi putus sudah nada musik di telinga
kepuasan tak tercapai
dan mayatku bercecer di depan
gedung kantor istriku

Setidaknya Kita BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang