Perahu Pecah

39 3 0
                                    

Perahu pecah; dan hatiku menangis
Menangis aku penuh dendam,
pada batu yang menenggelamkan
buat sirna harapan
sesak dada tanpa udara

Kakiku menggelitik; ataukah itu perutku
menggigil sunyi, dan
mengapung di atas yang rapuh
pun tak dapat lagi bertanya kenapa

Ujung-ujung jemariku putus rasanya
beku dingin,
darahku melambat,
namun kuyakin jantungku masih berdetak
walau hanya dalam bayangan

Mataku berat; gelap seketika
dan seringkali kulihat di layar lebar
adegan ini berakhir dengan cahaya silau
ternyata

aku menunggu
aku masih menunggu
aku sabar masih menunggu
aku akan terus menunggu
aku tidak akan berhenti menunggu
aku di sini, dalam gelap, tetap menunggu

Setidaknya Kita BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang