1. The History of My Name

20 1 0
                                    

Jreng jreng jreng...
Ku menunggu, ku menunggu kau putus dengan kekasihmuuuuu...
Jreng jreng jreeeeenngggggg..... Jreng!
Aku bingung bagaimana cara untuk mengungkapkan kekesalan dalam tulisan ketika memainkan gitar. Maka, aku beri saja tanda seru pada akhir kata jreng permainan gitarku.

Lagu diatas layaknya lagu wajib bagiku. Mengapa? Oohhh yang benar saja, lagu itu sangat ingin ku nyanyikan di depannya selama 4 tahun ini. Yaa, memang benar. Inilah yang kualami selama 4 tahun ini. Sebut saja Cinta Sepihak yang bergelar Tak Terbalas.

Hari ini sangat membosankan sekaligus menyebalkan. Setelah aku melihat si dia bersama pacarnya di sekolah, tiada makanan sekumil pun di dapur rumahku. Mama dan papa belum pulang kerja dan akan pulang seperti biasanya pada jam 3 sore karena mereka masuk kerja pagi.

Biasanya mama selalu menyiapkan makanan untuk makan siangku, tetapi hari ini mama membiarkanku kelaparan sampai malam. Ketika pulang kerja biasanya mama langsung menuju kamarnya dan tertidur.

Kalau dipikir-pikir lagi, sebaiknya aku keluar saja mencari mie instan untuk memenuhi raungan perutku yang malang. Tetapi sebelum itu, aku ingin memperkenalkan diriku dahulu karena seperti kata seorang pepatah yang perkataannya selalu diulang-ulang oleh beberapa orang yang ingin memperkenalkan diri. Sepertinya aku tidak perlu menuliskan apa kata pepatah itu karena aku yakin semua pembaca sudah tahu.

Kembali lagi pada perkenalanku. Jadi, namaku itu panjang sekali. Dan di setiap namanya mengandung arti sendiri-sendiri. Aku sudah sering protes kepada kedua orang tuaku mengapa mereka memberi nama yang panjang untukku dan sangat tidak biasa. Mereka selalu menjawab 'nak, itu nama terbaik yang bisa kami berikan untukmu, karena menurut mama papa nama kamu itu adalah bukti bahwa kamu adalah harta kami yang berharga. Semua yang kami sukai dan kagumi berada dalam nama kamu nak!'. Itu selalu alasan mama dan papa yang sampai sekarang pun belum bisa aku lawan. Alasan itu seperti skak mate bagiku.

Oke, namaku serta penjelasannya memang cukup panjang juga. Namaku adalah st. Ronaldianita Eka D. S. M. Kalian mungkin bertanya-tanya mengapa ada singkatan-singkatan dalam namaku. Seperti yang pernah aku bilang sebelumnya bahwasanya namaku cukup panjang, dan termasuk kategori sangat panjang menurut buku absensi disekolahan. Tulisan namaku diatas adalah tulisan yang biasanya ditulis pada buku absen. Kalau tidak disingkat, namaku akan merugikan karena akan membuat kolom nama menjadi sangat panjang.

Panjangnya, namaku adalah st(siti) Ronaldianita Eka D(Dewi) S(Setyawati) M(Mangunkusuma). Kalian boleh tertawa setelah mendengar namaku yang kukira sangat panjang dan aneh itu. Akan kujelaskan satu persatu sejarah terciptanya nama panjangku itu.

Yang pertama adalah st alias siti. Nama ini sudah cukup umum dikalangan kami yang beragama islam. Tetapi nama ini bukanlah nama utama penyebab terciptanya namaku yang panjang.

Awal penyebabnya adalah perdebatan kedua orangtuaku yang berebut ingin memberikanku nama sesuai dengan nama idola mereka. Papaku penggemar berat pesepak bola Real Madrid Cristiano Ronaldo. Maka dari itu, namaku adalah Ronaldianita. Ronald+anita=Ronaldianita. Anita tersebut ditambahkan untuk menandakan identitasku sebagai wanita. Sedangkan mama penggemar film Angling Darma. Tetapi sekali lagi karena aku terlahir sebagai wanita, mama memberiku nama Dewi Setyawati yang merupakan istri dari Angling Darma.

Keinginan mereka tidak dapat diganggu gugat. Setelah beberapa hari bertengkar, papa tidak tahan dan mengusulkan kedua nama itu supaya digabung menjadi satu.

Beginilah resiko menjadi anak pertama sebagai korban dimana masa-masa orang tua lagi senang-senangnya memikirkan nama jauh hari sebelum anak lahir. Karena dari itu Eka ditambahkan ke dalam namaku karena aku anak pertama.

Dan yang terakhir, Mangunkusuma adalah nama terakhir papaku. Kita semua adalah keluarga Mangunkusuma atau Mangunkusuma group.

Tetapi syukur yang tak terucap selalu ku sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena aku dilahirkan sebagai anak perempuan. Karena jika aku terlahir sebagai anak laki-laki, namaku akan menjadi Ahmad Ronaldo Eko Angling Darmo Mangunkusumo. Dan sepertinya nama itu lebih mengenaskan lagi.

Aku biasa berbelanja makanan ringan di toko tetanggaku yang terletak selisih 2 rumah sebelah kanan rumahku. Aku sangat menyukai mie instan, tetapi mama sangat melarangku untuk makan mie instan sering-sering karena takut aku sakit. Tapi kali ini aku beruntung karena ada alasan untuk melahap mie itu.

Selesai berbelanja aku langsung menghidupkan kompor lalu memulai ritual memasak mie instanku yang berharga. Tetapi belum selesai memasak, aku mendengar suara mobil memasuki garasi. Setelah mendengar suara pintu mobil ditutup, selanjutnya disusul suara kedua yang membuatku tergesa-gesa untuk menyelesaikan kegiatan memasakku.

"Rona???? " teriak mama.

"Iya ma, " jawabku sembari membersihkan sampah-sampah bungkus mie dan cangkang telur yang berserakan. Lihat kan? Namaku yang sepanjang kereta itu hanya diambil kata 'Rona' sebagai nama panggilanku. Ironis sekali.

"Lagi ngapain kamu? " tanya mama yang suaranya terdengar semakin mendekat.

"Rona masak ma, " jawabku memasang wajah setenang mungkin.

Akhirnya mama muncul dengan memamerkan wajah kecapekan dan lesu. "Mie lagi? " katanya dengan alis bertaut.

"Kapan coba Rona pernah makan mie? Lagian mama gak masakin makan siang Rona," jawabku dengan membawa semangkuk mie yang aromanya tidak dapat kutahan lagi.

"Mama buru-buru tadi nak. Besok-besok kalau mama gak sempet buatkan makan siang buat kamu, jangan pernah beli mie lagi! Kamu bisa nanak nasi sendiri dan cari lauknya. Belajar mandiri gitu lo nak! " ceramah panjang mama yang hanya kujawab dengan kata "Ok ma. " sambil menyantap mie instanku.
***

Haiii, aku penulis baru. Ini novel pertama yang bakalan aku garap, jadi mohon saran dan dukungannya ya 😄😀😀

Just Because a NameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang