Prolog

568 79 1
                                    

Jika diibaratkan sebagai bunga, mungkin Jimin itu sejenis Dandelion,.

Salah besar jika kalian mengira kehidupannya penuh kebahagian, bebas dan ceria.
Nyatanya, bunga Dandelion juga tidak hidup sesempurna itu.

Bahkan takdirnya sendiri benar-benar menyedihkan..

Dia harus menunggu hingga menjadi tua bahkan renta untuk dapat terbang, namun saat terbangpun ia tak bisa merasakan kebebasan, karena ia tak bisa menentukan sendiri pilihan hidupnya, ia tak diberi kesempatan untuk dapat mengambil langkahnya untuk pergi, tak ada pilihan lain.

karena ia harus selalu mengikuti arah angin yang akan membawanya entah kemana..

ke gurun yang gersang, ataupun rawa-rawa yang penuh genangan air..

Hidup subur lalu menjadi generasinya yang baru, atau malah mati karena tanah tempatnya terhempas tidak ramah untuknya..

Yang pasti, angin tidak akan peduli dengan keadaanya setelah ia tinggal..

Namun, Harapan untuk dapat hidup bahagia itu selalu ada,.

Meski hanya sekedar angan-angan..

Setidaknya Jimin ingin benar-benar merasakan kebahagiaan itu,.

Meski harus menukar dengan nyawanya sendiri..

meski hanya sekali seumur hidupnya..

Jimin tak ingin hidupnya sia-sia..

Ia ingin bahagia.. itu saja,.

***

Okkeehh..
Kali ini aku bawa Ff baru..
Baru permulaan maksudnya.. 😂😂

Seperti biasa, yang jadi bottomnya Jimin..
dan cast lainyaa pasti pada bertambah seiring berjalannya waktu *cielllaahh.. 😂😂

Ini baru Prolognya yah guys..
Akan ku lanjut jika Reviewnya memuaskan.. 😂😂

Dont be a silent riders guyss!! Harap saling menghargai..😂😂

Ohh iya, ini cerita Yaoi, jadi yang Homophobic.. sebaiknya segera pergi jauhh-jauhh.. hussshhhh!!! Huuussshhh ..

Okke segitu aja salam penutupnya..

See you next time guys.. 😘😘

Dandelion Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang